harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumedang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tebing setinggi 20 meter dan panjang 60 meter longsor di kawasan Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede. Peristiwa itu terjadi Rabu (15/5/2025). Longsor tersebut mengancam sejumlah rumah warga dan juga menggerus badan jalan kabupaten yang menjadi akses utama penghubung dua desa.
Akses jalan antara Desa Cipicung dengan Desa Cisampih, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, hanya dilalui kendaraan roda dua. Namun akses jalan terancam putus, jika hujan kembali mengguyur. Tidak hanya mengancam akses jalan, pergerakan tanah juga mengancam bangunan SDN Pamoyanan dan enam rumah warga.
Kapolsek Jatigede, AKP Rustandi mengatakan, longsor terjadi akibat pergerakan tanah setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu 14 Mei 2025.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang mengakibatkan sebagian badan jalan Kabupaten penghubung antara Desa Cipicung dengan Desa Cisampih longsor. Jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” kata Rustandi, Kamis (15/5/2025).
Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian bersama Forkopimcam Jatigede telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, koordinasi pun terus dilakukan guna mencegah longsor susulan yang berpotensi memperparah kerusakan.
“Kami khawatir bila terjadi lagi hujan lebat kemungkinan badan jalan terus terkikis. Sehingga akses jalan untuk aktivitas masyarakat bisa terganggu. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan BPBD, baik dinas PU yang ada di UPT wilayah Tomo, Jatigede dan Ujungjaya,,” ucapnya.
Baca Juga: Pasca Longsor di Cisalak Sumedang, Warga Trauma hingga Darah Tinggi
Longsor juga mengancam bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamoyanan yang tak jauh dari titik longsoran.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah agar lebih mengawasi aktivitas anak-anak, agar mereka tidak mendekati area berbahaya,” ujarnya.
Longsor di Jalan Kabupaten Sumedang, 6 Rumah Dikosongkan
Sementara itu, Supervisor Pusdalops BPBD Sumedang, Rully Surya Somantri mengatakan, untuk penanganan longsor saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas PUTR.
“Kita masih berkoordinasi dengan PUTR untuk penanganan longsor ini,” kata Rully.
Akibat longsor ini, kata Rully, dua unit bangunan SDN Pamoyanan serta enam rumah warga yang berada di bawahnya terancam. Namun demikian, rumah tersebut sudah dikosongkan oleh pemiliknya.
“Ada dua bangunan sekolah yang terancam, serta enam rumah warga yang berada di bawahnya. Untuk sementara rumah-rumah tersebut sudah dikosongkan,” ujar Rully.
Dari hasil asesmen, Rully mengatakan, panjang longsoran diperkirakan mencapai 50 hingga 60 meter dengan tinggi sekitar 20 meter. BPBD merekomendasikan agar pihak sekolah tetap waspada dan segera memindahkan siswa ke lokasi yang lebih aman jika hujan kembali turun atau terjadi pergerakan tanah susulan. (Aang/R9/HR-Online/Editor-Dadang)