Kalor Lebur Uap, Berikut Pengertian dan Contoh Penerapannya

1 month ago 28
Update Info Live Petang Cermat Terbaru

Kalor lebur uap adalah konsep penting dalam fisika yang membantu kita memahami perubahan wujud zat. Banyak orang, termasuk pelajar, mungkin belum sepenuhnya memahami materi ini. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara rinci tentang kalor laten penguapan ini, mulai dari pengertian hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jenis Jenis Tuas Pengungkit Lengkap dengan Contohnya

Kalor Lebur Uap, Berikut Pengertiannya

Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda dengan suhu tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalor diartikan sebagai tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke benda lainnya. Proses perpindahan energi panas ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu konduksi, radiasi, dan konveksi.

Satuan dari energi kalor ini adalah Joule (J) atau Kalori (Kal). Menurut ilmuwan fisika James Prescott Joule, kalor dapat meningkatkan suhu suatu zat sekaligus mengubah bentuknya. Ketika suatu benda menerima energi panas, suhunya akan naik, sedangkan benda yang melepaskan panas akan mengalami penurunan suhu.

Setelah memahami pengertian tentang kalor, berikutnya akan kita bahas pengertian kalor lebur uap yang sebenarnya berbeda. Kalor lebur adalah energi panas yang dibutuhkan untuk mengubah zat padat menjadi cair pada titik leburnya tanpa mengubah suhu. Ketika memanaskan benda padat, energi panas akan memecah ikatan partikel zat padat dan mengubah bentuknya.

Pengertian jenis uap pun serupa dengan jenis lebur namun yang membedakan adalah para wujud bendanya. Pada jenis ini pengertiannya adalah energi panas untuk mengubah zat cair menjadi uap pada titik didihnya tanpa mengubah suhu. Ketika memanaskan suatu benda berbentuk cair, panas akan memisahkan molekul-molekul benda tersebut sehingga berubah wujud.

Contoh kalor lebur uap, mulai dari jenis lebur yaitu memanaskan es batu hingga mencapai titik leburnya. Energi panas akan mencegah ikatan antara partikel zat es dan mengubah wujudnya menjadi cair tanpa mengubah suhu. Sedangkan contoh jenis uap yaitu memanaskan air hingga mencapai titik didih sehingga air berubah menjadi uap.

Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Perpindahan kalor atau energi panas dapat ditemukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Tanpa kita sadari, kita sering kali menggunakan prinsip-prinsip kalor dalam kebutuhan sehari-hari. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui contoh-contoh penerapan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, berikut akan kita berikan beberapa contoh penerapan kalor lebur uap.

Penerapan Kalor Lebur

Berikut adalah beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan:

1. Peleburan Logam untuk Membuat Berbagai Benda

Baca Juga: Kegunaan Magnet Ladam dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh penerapannya yang pertama yaitu dalam proses peleburan logam pada industri pembuatan barang dari logam. Dalam pemrosesan logam tersebut sering membutuhkan proses pemanasan logam padat hingga bentuknya menjadi logam cair. Misalnya pada proses pembentukan baja, pembuat akan memanaskan logam hingga bentuknya berubah cair sehingga bisa mencetaknya.

2. Melelehkan Mentega atau Cokelat

Contoh lainnya yaitu dalam industri makanan untuk melelehkan bahan seperti mentega padat atau cokelat batangan. Untuk melelahkan kedua bahan tersebut maka harus melakukan pemanasan sehingga energi panas bisa mengubah bentuknya. Mentega maupun cokelat yang awalnya padat akan berubah cair dan bisa langsung digunakan sesuai kebutuhan.

Penerapan Kalor Uap

Selain kalor lebur yang memiliki banyak contoh, jenis uap juga memiliki banyak penerapan seperti berikut ini:

1. Proses Destilasi atau Pemurnian Air

Contoh pertama yaitu dalam proses destilasi atau pemurnian air seperti pemurnian air laut menjadi air tawar. Proses pemanasan dan energi panas bertujuan untuk membuat air mendidih hingga berubah menjadi uap air. Kemudian uap yang berasal dari air laut tersebut kemudian dikondensasikan kembali menjadi cairan yang bersifat tawar.

2. Pembangakit Listrik Tenaga Uap

Dalam cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap juga menggunakan energi panas agar bisa menghasilkan listrik. Dalam prosesnya energi panas memiliki fungsi untuk memanaskan air hingga mendidih dan menghasilkan uap air. Uap air tersebutlah yang kemudian akan menggerakkan turbin hingga akhirnya bisa tercipta listrik.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Pesawat Sederhana Bidang Miring

Kalor lebur uap menjadi hal yang penting untuk memahami perpindahan energi panas serta perubahan bentuk zat. Contoh penerapan keduanya dalam kehidupan dan juga kebutuhan sehari-hari manusia pun sangat beragam. Dengannya manusia pun bisa memenuhi berbagai macam kebutuhannya dengan lebih mudah. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |