Para peneliti telah menemukan sebagian besar planet yang mengorbit dan berkaitan dengan bintang-bintang jauh hingga dekat Matahari, salah satunya adalah Bintang Rigel Kentaurus. Saat ini, hampir 6.000 planet telah teridentifikasi keberadaannya. Bintang ini telah menjadi sasaran penelitian para astronom untuk mengidentifikasi adanya planet kehidupan seperti Bumi dan jadi bintang paling terang.
Baca Juga: Penemuan Bintang Raksasa Merah DFK 52 Mempesona
Penjelajahan Exoplanet di Bintang Rigel Kentaurus
Salah satu bintang yang menjadi fokus pencarian planet sejak lama adalah sistem bintang Alpha Centauri. Alpha Centauri bukanlah sebuah bintang tunggal. Sistem ini terdiri dari sepasang bintang ganda, Alpha Centauri A (Rigel Kentaurus) dan Alpha Centauri B (Toliman). Keduanya mirip dengan Matahari, tetapi bintang Proxima Centauri lebih kecil dan redup.
Alpha Centauri merupakan tetangga terdekat Bumi. Bintang ini berjarak hanya 4 tahun cahaya. Para astronom mulai melakukan pencarian panjang mengenai bintang tersebut. Hingga pada akhirnya hasil pencarian ini membuahkan penemuan berbagai planet atau kandidat planet.
Salah satu penemuan lainnya selain Bintang Rigel Kentaurus adalah bintang Proxima Centauri yang berjarak 4,24 tahun cahaya. Bintang ini memiliki tiga planet, salah satunya Proxima B. Proxima B merupakan planet berbatu yang terletak di zona layak huni. Meski begitu, Proxima Centauri ini termasuk bintang katai merah yang lebih redup dan dingin daripada Matahari.
Sementara itu, Bintang Alpha Centauri B ternyata memiliki kandidat planet yang telah astronom temukan lewat adanya pengamatan kecepatan radial menggunakan instrumen HARPS pada VLT ESO. Akan tetapi, planet ini belum pernah peneliti pastikan keberadaannya.
Sementara itu, pada tahun 2021, astronom menemukan kandidat planet bernama C1 di Alpha Centauri A atau Rigel Kentaurus. C1 telah mereka amati menggunakan metode pengamatan langsung dengan teleskop VLT dari ESO selama 100 jam. Akan tetapi, hasilnya belum menegaskan keberadaan planet tersebut.
Mengonfirmasi eksistensi kandidat planet tersebut tidak mudah dan penuh tantangan. Ada beberapa gagasan untuk melakukan pengamatan di panjang gelombang inframerah-menengah. Di mana planet-planet hangat bisa terpantul lebih jelas daripada di cahaya yang terlihat.
Pengamatan secara Langsung
Selain itu, kehadiran Teleskop Antariksa James Webb ternyata mampu memberikan harapan baru, lho. Instrumen Mid-Infrared Instrument (MIRI) menjadi solusi untuk pencarian planet di Bintang Rigel Kentaurus. Pada Agustus 2024, astronom memanfaatkan koronagraf pada MIRI guna menghalangi cahaya yang berasal dari Alpha Centauri A.
Meski begitu, ada cahaya yang cukup terang dari Alpha Centauri B sehingga mengganggu pengamatan. Setelah mengatur cahaya kedua bintang tersebut, astronom berhasil menemukan objek baru terlihat 10.000 kali lebih redup dari Alpha Centauri A. Objek ini terpisah dengan bintang tersebut sekitar dua kali jarak antara Bumi dan Matahari.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Energi Pulsar Langka J1023 di Alam Semesta
Lantas, untuk memastikan keberadaan objek yang diduga sebagai planet ini, astronom membutuhkan data tambahan lagi. Oleh karena itu, pengamatan mereka lanjutkan pada Februari dan April 2025 silam, meski saat pengamatan Agustus 2024 tidak ada objek yang terlihat.
Astronom akhirnya beralih ke model komputer untuk menjalankan jutaan simulasi orbit. Tujuannya yaitu untuk menguji berbagai kemungkinan orbit dan skenario berdasarkan pengetahuan yang mereka dapat dari pengamatan planet dan saat planet tersebut menghilang.
Simulasi ini juga mempertimbangkan data pengamatan kandidat exoplanet oleh VLT ESO yang mereka lakukan pada tahun 2019, serta orbit yang memungkinkan planet tetap stabil meskipun ada bintang Alpha Centauri B. Dalam hal ini, gaya gravitasi dari bintang Alpha Centauri B tidak akan mengusir planet tersebut dari sistemnya. Lalu, akibatnya adalah planet berputar terlalu dekat pada bintang sehingga tidak terlihat pada pengamatan di bulan Februari dan April 2025.
Jika planet kandidat ini terbukti benar adanya, maka akan menjadi planet terdekat dengan Bumi yang berada di zona layak huni bintang dan serupa dengan Matahari. Sebagai informasi, planet kandidat ini merupakan gas raksasa dengan massa setara dengan Saturnus. Oleh sebab itu, walaupun terletak di zona layak huni, planet ini tidak mampu mendukung kehidupan.
Tetangga Baru Bintang Rigel
Menemukan kandidat planet di Bintang Rigel Kentaurus bukan hanya sekadar menemukan tetangga baru di dekat Tata Surya. Akan tetapi, keberadaan planet di bintang yang mirip dengan Matahari ini memberikan kesempatan baik untuk mengumpulkan data tentang sistem planet lain di luar Tata Surya.
Teleskop Webb menjadi solusi untuk penemuan ini meskipun alat ini punya rancangan khusus untuk mencari galaksi jauh dalam Alam Semesta. Makanya, pengamatan khusus telah astronom buat agar Webb dapat mengambil gambar dari target ini. Usai beberapa kali pengamatan, analisis data mendalam, dan pemodelan komputer komprehensif, para astronom akhirnya menemukan bahwa sumber cahaya yang terdeteksi oleh Webb memang asalnya dari sebuah planet. Bukan latar belakang galaksi, asteroid acak, atau kesalahan alat.
Baca Juga: Bintang Dark Dwarf, Diyakini Tersembunyi di Pusat Galaksi
Ada harapan bahwa keberadaan di sistem bintang ganda Bintang Rigel Kentaurus dan Toliman yang dekat bisa memberi tantangan teori tentang bagaimana planet terbentuk dan bertahan hidup dalam kondisi yang tidak stabil. Jika terbukti, kandidat planet ini berpotensi menjadi objek rujukan dalam pengamatan exoplanet. Sehingga bisa memberikan kesempatan untuk analisis yang lebih mendalam menggunakan Teleskop Webb serta Teleskop Nancy Grace Roman di masa mendatang. (R10/HR-Online)