KPU Kabupaten Bandung Kembali Meniadakan Sesi Tanya Jawab Calon Wakil Bupati di Debat Publik Kedua, Ada Apa?

2 months ago 42

harapanrakyat.com – KPU Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kembali meniadakan sesi tanya jawab antara calon wakil bupati (cawabup) pada debat publik kedua. Rencananya, KPU akan menggelar debat publik kedua ini pada Rabu (20/11/2024).

Baca Juga : KPU Jawa Barat Pastikan Distribusi Logistik Pilkada 2024 Hampir Selesai

Ketua tim pemenangan paslon nomor urut 1, Sugianto mempertanyakan sikap KPU Kabupaten Bandung tersebut. Sugianto mengatakan, pihaknya baru menerima revisi rundown on air debat publik kedua Cabup/Cawabup Bandung pada Selasa (19/11/2024) pukul 21.00 WIB.

“Jam 9 malam (Selasa, 19 November 2024) , kami menerima informasi terkait dengan rundown debat publik Cabup/Cawabup Bandung kedua. Kami terkejut saat mengetahui dalam rundown itu KPU Kabupaten Bandung meniadakan lagi sesi tanya jawab antar Cawabup Bandung. Rundown debat publik di Kabupaten Bandung sangat aneh dengan daerah lain se Indonesia. Tentu kami sangat keberatan atas sikap KPU ini,” ungkap Kang Sugih (sapaan akrab Sugianto).

Ia menilai, dengan susunan acara debat publik dari KPU Kabupaten Bandung ini, sangat jauh berbeda dengan pelaksanaan debat kandidat daerah lain. Bahkan, lanjutnya, debat publik setingkat provinsi pun masih ada sesi tanya jawab antara calon wakil kepala daerah.

“Coba lihat debat publik calon kepala daerah lain yang sama-sama menggelar Pilkada. Hanya di Kabupaten Bandung yang tidak ada sesi tanya jawab antara calon wakil bupati. Kami mempertanyakan alasannya ke KPU Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Masih dikatakan Kang Sugih, alasan KPU menghilangkan sesi tanya jawab antara calon bupati itu mengacu pada rundown debat kandidat pertama. Jika alasannya seperti itu, lanjut ia, keputusan KPU Kabupaten Bandung itu ia anggap tidak adil dan tidak patuh aturan KPU pusat. Dengan penghapusan sesi ini, Kang Sugih pun bertanya-tanya apa maksud dan tujuan KPU Kabupaten Bandung.

“Kami sangat keberatan dengan keputusan KPU Kabupaten Bandung. Kita harus fair, bupati dengan bupati, wakil dengan wakil (tanya jawab saat debat). Sehingga kita bisa menguji kualitas dari masing-masing calon yang nantinya akan memimpin masyarakat Kabupaten Bandung. Kami mendesak agar KPU Kabupaten Bandung tetap menggelar sesi tanya jawab antara calon wakil bupati sama halnya dengan wilayah lain,” ujarnya.

Baca Juga : Pilkada Kabupaten Bandung, Semua Elemen Masyarakat Harus Aktif Menangkal Penyebaran Hoax

Debat Publik Tanpa Tanya Jawab Cawabup Bandung Kurang Greget

Sebagai informasi, KPU Kabupaten Bandung kembali menggelar debat publik Cabup/Cawabup Bandung dalam rangkaian Pilkada 2024. Tema debat kali ini ‘Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih untuk Menyelesaikan Persoalan Daerah, Serta Menjawab Tantangan Global dalam Rangka Memperkokoh NKRI’.

Pelaksanaan debat Cabup dan Cawabup Bandung mendapat sorotan berbagai elemen masyarakat, khususnya terkait sistem dan sesi tanya jawab antar pasangan calon nomor 1 dan Nomor 2.

Rahmat Baihaki (35), salah satu masyarakat Kabupaten Bandung menilai, pada debat pertama Cabup dan Cawabup Bandung kurang greget. Sebab, kedua pasangan calon tidak terlihat kualitasnya.

“Saya menyaksikan debat pertama melalui siaran televisi, selama pelaksanaan debat tidak bisa melihat kualitas masing masing calon, baik cabup atau cawabup,” kata Rahmat.

Ia menjelaskan, pasangan calon terdiri dari cabup dan cawabup. Maka, seharusnya dalam debat itu ada momen atau sesi tanya jawab antara cabup dengan cabup dan cawabup dengan cawabup.

“Betul, masyarakat secara umum khususnya warga Kabupaten Bandung ingin melihat kualitas masing-masing calon. Baik itu cabup atau cawabup, maka seharusnya ada sesi tanya jawab masing-masing. Saya lihat ada sesi tanya jawab antara cagub, begitu juga ada tanya jawab antara cawagub. Hal itu, tidak terlihat pada debat pertama Cabup dan Cawabup Bandung lalu,” ujarnya.

Rahmat berharap, KPU Kabupaten Bandung mengadakan sesi tanya jawab antara masing-masing calon, baik cabup maupun cawabup. Hal itu agar masyarakat mengetahui kualitas dari masing-masing calon pemimpin daerah. (Ecep/R13/HR Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |