Masa Polar Night, Malam Panjang di Kutub dan Proses Terjadinya

1 day ago 12

Masa polar night sejatinya bukanlah fenomena baru dalam kajian geofisika. Kendati begitu, sejak pertengahan 2025, istilah polar night kembali menjadi perbincangan viral. Banyak orang awam menyebutnya sebagai kejadian aneh, bahkan ada yang menganggap tanda-tanda perubahan besar pada iklim global.

Baca Juga: Fakta Menarik Seputar 7 Bintang Pleiades di Rasi Taurus

Padahal, ini merupakan bagian alami dari dinamika Bumi dan sudah terjadi sejak dahulu kala. Di tengah gencarnya informasi, tidak sedikit yang salah mengartikannya. Karena itu, mari kita ulas secara detail guna memahaminya lebih lanjut.

Mengenal Tentang Masa Polar Night

Pada dasarnya, polar night atau malam kutub adalah fenomena ketika sebagian wilayah di sekitar kutub tidak mendapatkan cahaya Matahari. Pada masa ini, Matahari tidak pernah terbit di atas cakrawala. Wilayah yang mengalami polar night akan berada dalam kondisi malam yang berkepanjangan.

Biasanya dapat berlangsung selama 24 jam penuh, beberapa minggu, hingga berbulan-bulan, tergantung kedekatannya dengan titik kutub. Meski begitu, malam kutub ini bukan berarti 100% gelap total. Pada kenyataannya, ada momen ketika langit menampilkan cahaya lembut yang populer dengan istilah civil twilight atau nautical twilight.

Walau Matahari berada di bawah ufuk, atmosfer Bumi masih memantulkan serta membiaskan cahaya. Hasilnya langit tampak kebiruan, keunguan, atau sekadar remang-remang. Cahaya sisa itulah yang cukup untuk melihat bentuk-bentuk di sekitar, bahkan membantu melakukan aktivitas luar ruangan.

Pemicu Fenomena Polar Night

Masa polar night bisa terjadi akibat kemiringan sumbu Bumi sekitar 23,5 derajat. Kemiringan tersebut adalah alasan mengapa Bumi mengalami pergantian musim. Ketika salah satu belahan Bumi condong menjauhi Matahari, sinarnya tidak lagi mencapai area sekitar kutub.

Alhasil, selama musim dingin, wilayah di lingkaran Arktik maupun Antartika akan mengalami periode gelap panjang. Selain kemiringan sumbu, bentuk orbit Bumi juga berperan meski tidak sebesar kemiringan itu sendiri. Karena Bumi tidak berputar tegak lurus, Matahari terlihat seolah tenggelam lebih jauh di bawah cakrawala kutub pada waktu-waktu tertentu.

Baca Juga: Penelitian Tentang Inti Bulan yang Padat Seperti Besi

Ini kemudian yang menyebabkan malam di kutub dapat berlangsung lebih dari 24 jam, bahkan hingga berbulan-bulan. Fenomenanya tidak hanya terjadi di titik kutub saja. Semakin dekat suatu tempat ke kutub, maka kian panjang pula durasi polar night yang wilayah itu alami.

Periode Terjadinya Fenomena Malam Kutub

Biasanya, kawasan yang berada tepat pada garis Lingkaran Arktik dan Antartika akan mengalami malam hanya beberapa hari. Di sisi lain, daerah yang benar-benar dekat dengan kutub bisa mengalami malam selama lebih dari 180 hari. Di wilayah Kutub Utara misalnya, periode malam kutub biasanya berlangsung sejak September hingga Maret. Tepatnya di sepanjang musim dingin Arktik. Sedangkan di Kutub Selatan, fenomena ini terjadi antara Maret hingga September.

Sementara itu, durasi polar night berbeda-beda di setiap wilayah. Sebagian hanya mengalaminya selama beberapa hari dan bagian lainnya berbulan-bulan. Berikut contoh wilayah-wilayah yang mengalami malam kutub masa polar night.

  • Norwegia (Svalbard) sekitar awal Januari sampai akhir umumnya tanggal 29.
  • Alaska (AS) bervariasi, beberapa kota seperti Barrow mengalami malam kutub lebih dari 60 hari. Ada juga yang dari 18 November hingga 22 Januari.
  • Kawasan Greenland antara bulan Oktober sampai Februari.
  • Finlandia (Lapland) yang mengalami malam kutub selama beberapa minggu.
  • Rusia bagian utara terutama Murmansk dan sekitarnya berdurasi kurang lebih satu bulanan.

Sementara itu, Antartika adalah satu-satunya wilayah di Kutub Selatan yang mengalami malam kutub secara ekstrem. Ini karena tidak ada negara lain di benua tersebut.

Kemunculan Aurora

Salah satu keindahan yang paling masyarakat nantikan ketika malam kutub terjadi adalah munculnya aurora. Baik itu Aurora Borealis di Kutub Utara maupun Aurora Australis di Kutub Selatan.

Langit gelap memberikan latar sempurna bagi tarian cahaya hijau, ungu, merah dan biru yang bergerak seperti tirai raksasa. Aurora terbentuk ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan atmosfer Bumi dan menghasilkan pancaran cahaya alami.

Baca Juga: Ketahui Penemu Planet Pluto dan Sejarahnya

Fenomena aurora kerap menjadi daya tarik bagi wisatawan di seluruh dunia yang ingin merasakan pengalaman malam kutub. Meski sering dianggap tidak wajar, masa polar night sudah menjadi bagian dari sistem rotasi-revolusi Bumi yang stabil selama jutaan tahun. Justru melalui masa polar night, para ilmuwan dapat mempelajari lebih jauh tentang kehidupan kutub. Termasuk iklim, respon ekosistem terhadap minimnya cahaya, serta proses fisika atmosfer maupun ruang angkasa. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |