Para peneliti baru saja mengumumkan penemuan menarik dari Maroko, yakni fosil spicomellus afer. Ini merupakan spesies dinosaurus bersisik tertua di dunia dan termasuk jenis ankylosaurus. Spesies purba ini telah ada sekitar 168 juta tahun yang lalu pada zaman Jura Tengah.
Baca Juga: Fosil Burgessomedusa Phasmiformis, Lebih Tua dari Dinosaurus?
Itu jauh sebelum ankylosaurus terkenal lainnya yang menguasai periode Kapur. Penemuan ini tidak hanya menambah jumlah spesies dinosaurus yang muncul. Lebih dari itu juga mengubah perspektif manusia tentang perkembangan ankylosaurus.
Fosil Spicomellus Afer Misterius yang Mengubah Sejarah
Fosil Spicomellus afer yang ilmuwan temukan di Maroko pada 2023 memperlihatkan dinosaurus ankylosaurus dengan deretan duri raksasa di leher. Para ilmuwan menduga duri ini berkembang tidak hanya untuk melawan predator, tetapi juga untuk menarik pasangan, mirip fungsi ekor merak. Hiasan tubuh yang berat dan rumit menunjukkan bahwa Spicomellus afer sehat dan siap kawin.
Fosil berasal dari periode Jura Tengah (174,7–161,5 juta tahun lalu) dan hasil penelitiannya terbit pada 27 Agustus 2025 di jurnal Nature. Sebelumnya, fragmen tulang rusuk dengan duri menyatu terlihat di Maroko pada 2021, menjadi bukti awal keberadaan spesies unik ini.
“Melihat dan mempelajari fosil Spicomellus untuk pertama kalinya benar-benar membuat saya merinding,” ungkap Profesor Richard Butler dari Universitas Birmingham.
Selain itu, Butler juga menjelaskan bahwa struktur fosil Spicomellus afer ini cukup aneh. Bentuknya tampak berbeda dari semua dinosaurus serta hewan lainnya.
“Bentuknya terlihat sangat aneh, berbeda dengan dinosaurus lain, bahkan dengan semua jenis hewan yang ada di dunia ini,” ujarnya.
Keanehan terletak pada dermal armor, yang merupakan lapisan tulang keras di tubuhnya. Spicomellus memiliki barisan duri tulang yang panjang dan terhubung dengan rusuknya. Ini merupakan suatu hal yang tidak ada pada vertebrata lain, baik yang masih hidup maupun sudah punah. Selain itu, otaknya sendiri cenderung kecil.
“Mereka mungkin agak bodoh karena memiliki ukuran otak yang kecil, tetapi mereka sangat pintar,” kata Butler.
“Mereka sudah ada sekitar 100 juta tahun,” sambungnya lagi.
Armor Paling Rumit dalam Sejarah Hewan
Menurut Profesor Susannah Maidment dari Museum Alam London, Spicomellus memiliki sistem pertahanan. Sistemnya itu berfungsi sebagai hiasan tubuh. Itu sangat luar biasa.
Sistem tersebut terdiri dari duri di leher yang panjangnya mencapai 1 meter. Kemudian, duri besar yang tumbuh di atas pinggul, serta lembaran dan duri pisau panjang di bagian bahu. Ada kombinasi yang unik antara pelat dan duri yang berpasangan. Para peneliti juga mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat jenis armor seperti milik fosil Spicomellus afer ini.
“Kami belum pernah melihat armor seperti ini pada hewan apa pun sebelumnya,” jelas Maidment.
Fakta ini juga membuatnya terkejut, karena ternyata Spicomellus adalah ankylosaurus yang tertua. Secara logika, seharusnya spesies yang lebih muda mewarisi armor serupa, tetapi ternyata tidak seperti itu.
Baca Juga: Penemuan Fosil Sayap Capung Zaman Dinosaurus
Dari Senjata Pameran Sampai Pertahanan Diri
Para peneliti menduga bahwa duri-duri yang rumit pada Spicomellus lebih bersifat sebagai alat pamer, mungkin untuk menarik perhatian pasangan atau menakuti lawan.
Hal ini berbeda dengan ankylosaurus yang hidup di masa Kapur. Mereka memiliki lapisan armor yang lebih sederhana dan utamanya berfungsi sebagai perlindungan dari predator.
Menariknya lagi, ekor fosil spicomellus afer menunjukkan adanya tulang yang menyatu membentuk seperti “gagang”. Ini mirip dengan ankylosaurus berekor ganda yang ada di masa kemudian. Hal tersebut mampu menunjukkan bahwa senjata ankylosaurus yang khas sudah muncul sejak awal evolusi kemunculan mereka.
Pentingnya Afrika dalam Perjalanan Evolusi Dinosaurus
Penemuan ini bukan hanya memberi penjelasan baru tentang ankylosaurus, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya Afrika dalam mempelajari dinosaurus. Kerah berduri yang panjang seperti tongkat golf mampu membuatnya terlihat lebih mirip makhluk dari dunia Pokémon daripada dinosaurus sejati. Selain itu, menurut para ahli paleontologi, makhluk unik ini berjalan menyusuri dataran banjir di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Afrika Utara.
“Spicomellus menunjukkan betapa pentingnya dinosaurus Afrika,” kata Maidment.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Profesor Driss Ouarhache dari Université Sidi Mohamed Ben Abdellah, Maroko. Ia menyatakan kalau wilayah tersebut masih menyimpan begitu banyak hal aneh.
“Kami belum pernah melihat dinosaurus seperti ini sebelumnya, dan wilayah ini masih menyimpan banyak misteri,” tambahnya.
Baca Juga: Penemuan Tengkorak Norselaspis atau Ikan Purba Aneh
Adanya cangkang khas, kemungkinan senjata ekor, dan usia yang sangat tua, Spicomellus afer menegaskan bahwa adaptasi unik ankylosaurus muncul jauh lebih awal dari yang diperkirakan para ilmuwan. Penemuan fosil spicomellus afer ini juga mengingatkan kita bahwa fosil bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi kunci untuk mengungkap misteri evolusi. Studi lengkap mengenai Spicomellus diterbitkan di jurnal Nature yang menjadi momen penting dalam dunia paleontologi. (R10/HR-Online)