Pewarisan sifat golongan darah merupakan proses ketika golongan darah seseorang atau anak diturunkan dari orang tuanya. Perihal pewarisan ini tentunya penting untuk diketahui guna mendapatkan wawasan tentang keragaman genetik hingga untuk kesehatan. Berikut akan kita bahas materi biologi satu ini secara singkat untuk menambah wawasan dan menambah pengetahuan.
Baca Juga: Pengertian Genetika Molekuler dan Konsep-konsep Dasarnya
Pewarisan Sifat Golongan Darah Pada Manusia
Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang berdasar pada adanya antigen dalam di eritrosit. Istilah tersebut tentunya bukan menjadi hal yang asing bagi banyak orang, apalagi di zaman modern ini. Terutama bagi mereka yang bekerja dalam bidang medis atau bagi mereka yang sangat tertarik dengan medis.
Kita memang sudah mengenal bahwa manusia memiliki beberapa tipe darah yaitu A, B, AB, dan O. Akan tetapi beberapa orang mungkin masih penasaran bagaimana seseorang bisa mendapatkan salah satu golongan tersebut. Nah, seseorang bisa mendapatkan suatu golongan atau tipe tersebut karena terjadi pewarisan dari kedua orang tuanya.
Pewarisan sifat golongan darah pada seorang anak pastinya akan sesuai dengan prinsip Mendel dalam genetika. Dalam proses pewarisan tersebut, terdapat dua sistem utama yang mempengaruhinya yaitu sistem ABO dan sistem rhesus. Berikut ini akan kita bahas secara singkat mengenai sistem ABO dan juga rhesus atau Rh.
Sistem ABO
Pada sistem ABO, terdapat 4 golongan darah pada manusia yaitu A, B, AB, dan O. Dalam penentuannya untuk seorang anak akan bergantung pada genotipe yang berasal dari kedua orang tuanya. Gen yang mengontrol golongan darah dalam sistem ini sendiri merupakan gen I yang mempunyai 3 alel.
Ketiga alel tersebut adalah Alel IA yang membentuk antigen A, IB membentuk antigen B, dan i tidak membentuk antigen. IA dan IB dominan pada i namun keduanya sendiri kodominan antara satu sama lain. Dalam pewarisan sifat golongan darah, kombinasi alel dari kedua orang tua akan menentukan apa golongan milik anak.
Faktor Rhesus atau RH
Kita juga sering mendengar bahwa golongan darah pada seseorang diikuti dengan kata negatif atau positif. Nilai negatif dan positif tersebut didapatkan karena faktor rhesus atau Rh yang juga penting untuk diketahui. Rhesus sendiri merupakan sistem penggolongan darah yang berdasar pada adanya protein rhesus pada permukaan eritrosit.
Jika seseorang tidak memiliki protein tersebut dan kekurangan antigen maka artinya tipenya Rh negatif. Sedangkan jika seseorang memiliki protein dan antigen yang cukup maka artinya tipenya Rh positif. Selain mengetahui tipe A, B, AB, atau O pada seseorang, mengecek rhesus-nya juga menjadi hal yang penting.
Golongan darah AB negatif termasuk langka karena melibatkan faktor rhesus (Rh). Berdasarkan temuan Karl Landsteiner, yang dilansir dari Encyclopaedia Britannica, faktor Rh ditentukan oleh keberadaan protein pada membran sel darah merah. Jika protein tersebut ada, maka seseorang memiliki Rh positif, sementara ketiadaannya mengindikasikan Rh negatif.
Baca Juga: Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme, Bagian dari Proses Metabolisme
Perbedaan ini memengaruhi kompatibilitas transfusi darah. Orang dengan Rh negatif tidak memiliki antigen Rh. Jika mereka menerima darah Rh positif, tubuh mereka akan mengenali antigen tersebut sebagai zat asing. Hal ini akan memicu sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi yang menyerang sel darah Rh positif, menyebabkan penggumpalan darah yang berbahaya.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan kecocokan Rh sebelum melakukan transfusi darah guna menghindari reaksi yang berbahaya bagi penerima darah.
Contohnya dalam transfusi, selain harus mengetahui pewarisan sifat golongan darah, mengetahui rhesus-nya juga sangat penting. Sebab, seseorang dengan Rh negatif tidak bisa menerima darah Rh positif karena akan terjadi reaksi kekebalan tubuh. Dampaknya akan muncul antibodi yang kemudian menyerang darah Rh positif dan menyebabkan terjadinya penggumpalan.
Contoh Penurunan Golongan Darah Anak dari Orang Tua
Berikut ini adalah peluang penurunan tipe darah pada seorang anak dari kedua orang tuanya:
- Orang tua dengan tipe darah sama-sama O akan menghasilkan anak dengan tipe O pula.
- Jika orang tua sama-sama A maka keturunannya A atau O.
- Orang tua sama-sama B maka keturunannya B atau O.
- Orang tua A dan O maka keturunannya A atau O.
- Jika orang tua B dan O maka keturunan B atau O.
- Orang tua tipe A dan B maka keturunannya dapat A, B, AB, atau O.
- Orang tua A dan AB maka keturunannya bisa A, B, atau AB.
- Lalu, jika orang tua B dan AB maka keturunannya bisa A, B, atau AB.
- Orang tua O dan AB maka keturunannya A atau B.
- Orang tua AB dan AB maka keturunannya A, B, atau AB.
Baca Juga: Fungsi Sidik Jari Penting untuk Kehidupan Manusia
Pewarisan sifat golongan darah pada seseorang memang hanya tergantung pada tipe milik kedua orang tuanya. Rhesus positif atau negatif juga tergantung pada kedua orang tuanya. Dengan adanya penjelasan tentang penurunan ini tentu membuat orang-orang bisa memprediksi apa golongan darah dari keturunan mereka. (R10/HR-Online)