harapanrakyat.com,- Pemasangan lampion atau ornamen Imlek di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar, Jawa Barat, serta di kantor Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu kini menjadi pro dan kontra. Pasalnya, pemasangan ornamen tersebut mendapat kritik dan komentar dari Forum Muslim Kota Banjar, karena dianggap berlebihan dan bisa menyesatkan umat.
Namun di sisi lain, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) Kota Banjar, mengapresiasi adanya pemasangan ornamen Imlek di kantor Kemenag Kota Banjar tersebut.
Baca Juga: Pemasangan Ornamen Imlek di Kantor Kemenag Kota Banjar Tuai Komentar
Ketua LESBUMI Kota Banjar, Ma’mun Syarif mengatakan, itu merupakan keberagaman agama dan budaya yang ada di Indonesia.
Menurutnya, sebagai lembaga yang menaungi semua agama resmi di Indonesia, Kemenag tidak hanya mewakili Islam saja. Namun juga memberikan ruang dan pelayanan bagi semua agama.
“Terkait protes yang dilayangkan sebuah organisasi yang mengatasnamakan Forum Muslim Banjar tentang pemasangan lampion itu, adalah tindakan yang tidak mencerminkan pemahaman mendalam mengenai toleransi,” katanya Rabu (22/1/2025).
Sayangkan Respon Pemkot dan Polres Kota Banjar Terkait Pemasangan Ornamen Imlek di Kantor Kemenag
Selain itu, ia juga menyayangkan respon dari Polres dan Pemerintah Kota Banjar dalam menanggapi hal itu. Keduanya melayangkan teguran dan imbauan kepada Kemenag Kota Banjar untuk menurunkan lampion.
Sebab menurutnya, respon tersebut tidak hanya memberikan ruang kepada kelompok intoleran untuk bertindak semaunya. Namun juga, menunjukkan kurangnya keberanian dalam membela nilai kebhinekaan.
Lanjutnya berujar, bahwa rasa takut dan keberatan kepada simbol agama lain, merupakan cermin keimanan yang belum matang.
“Bagaimana mungkin seseorang menjadi terusik dengan simbol yang tidak berpengaruh kepada keyakinannya sendiri? Seperti gereja, kelenteng, pohon cemara atau lampion, itu bukanlah sebuah ancaman. Tetapi bagian dari keberagaman yang memperkaya Indonesia ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ma’mun Syarif mengajak masyarakat untuk menguatkan sikap saling menghormati dan menghargai. Tujuannya untuk menjaga dan memelihara keutuhan bangsa serta keberagaman.
“Jangan kita biarkan intoleransi merongrong kebhinekaan yang sudah menjadi warisan kita bersama dari para terdahulu,” imbuhnya.
GP Ansor Kota Banjar Tanggapi Pemasangan Lampion
Hal senada disampaikan Ketua Pimpinan GP Ansor Kota Banjar, Aan Ansori, menanggapi pemasangan lampion atau ornamen Imlek di kantor Kemenag Kota Banjar.
Menurutnya, ornamen yang dipasang di kantor Kemenag Kota Banjar, merupakan salah satu sikap saling menghormati yang dibingkai dalam toleransi.
“Bahwa keberagaman, saling menghormati perbedaan dan kerukunan ini dapat selalu tercipta di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Pagelaran Seni dan Budaya Lintas Agama, Simbol Keberagaman di Kota Banjar
Ia menilai, sampai saat ini sebagian masyarakat Indonesia masih belum bisa memahami secara utuh arti dari sebuah perbedaan. Termasuk dalam beragama dan berbudaya.
“Padahal, perbedaan itu merupakan sunnatullah dan kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Sebagai sebuah bangsa yang memiliki beragam suku, agama, budaya, ras maupun etnis kita harus bisa hidup secara rukun dan berdampingan,” pungkasnya.(Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)