harapanrakyat.com,- Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah, memberikan pandangan dan solusi bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim bumi. Salah satu hal penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia, adalah perdagangan karbon.
Baca Juga: Komisi IV DPR Minta Bulog Atasi Masalah Peternak Sapi Perah di Boyolali
“Perdagangan karbon jadi langkah besar kita kurangin emisi gas rumah kaca dan dukungan pembangunan berkelanjutan,” kata Rina dalam keterangannya, di Jakarta Senin (18/11/2024).
Potensi Indonesia dalam Perdagangan Karbon Dunia
Menurutnya, pemerintah Indonesia makin serius menghadapi tantangan perubahan iklim. Pemerintah menargetkan pada 2030, kurangi emisi karbon, merupakan target yang luar biasa.
“Saya sebagai anggota Komisi IV DPR, siap mendukung dan mengawasi langkah ini agar berjalan efektif dan transparan,” tandas politisi PKB ini.
Menurut Rina, hutan dan sawit Indonesia punya potensi besar dalam perdagangan karbon dunia.
“Kontribusi Indonesia diperkirakan bisa mencapai 80% dari kredit karbon global loh. Dengan bursa karbon Indonesia targetnya bisa mencapai Rp3000 triliun,” ungkapnya.
Target mengurangi emisi karbon, lanjut Rina, memang bukan kaleng-kaleng. Indonesia menargetkan 31,89 persen secara mandiri, dan 40 persen dengan dukungan internasional.
“Sejak 2005 project Clean Development Mechanism (CDM), sukses turunkan 19 juta ton CO2e. Kerja sama dengan Jepang juga sukses kurangi 329 ribu ton CO2e, dan bawa teknologi ramah lingkungan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan Raja Djuli Antony mengatakan, siap mensukseskan program reforestrasi 12 juta herkat lahan, Presiden Prabowo Subianto.
“Saya akan kumpulkan para Dirjen. Melibatkan swasta dan akademisi, guna merumuskan road map dan strategi plan program reforestasi 12 juta hektare lahan,” kata Raja.
Menurut Menhut, dengan semangat solidaritas dan gotong royong, pihaknya optimis bisa menjalankan program tersebut, dan menghijaukan hutan yang gundul.
Baca Juga: Peneliti Dorong DPR RI Perlu Prioritaskan Kebijakan Energi Terbarukan
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan nol emisi pada 2060, atau lebih cepat mengurangi satu miliar ton emosi karbondioksida.
Komitmen ini direalisasikan dengan mengurangi penggunaan energi fosil, dan beralih ke energi terbarukan, seperti listrik. (Rizal/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)