Sejarah tari Lenggang Bekasi merupakan tarian yang tercipta dari inspirasi cerita rakyat Betawi, yakni Nyai Dasimah. Nyai Dasimah merupakan gadis Betawi yang mempunyai suami berkebangsaan Belanda. Suami Nyai Dasimah memberikan banyak aturan padanya sehingga ia menyadari bahwa sang suami merampas hak kebebasannya.
Baca Juga: Sejarah Rampak Kendang, Tarian Tradisional Sunda Wujud Harmonisasi Kerukunan
Lantas, Nyai Dasimah memilih memberontak dan memperjuangkan hak kebebasannya tersebut sebagai seorang wanita. Tarian ini menggambarkan kehidupan remaja Bekasi yang multikultural dan dinamis.
Mengenal Sejarah Tari Lenggang Bekasi
Awal mula terciptanya tari Lenggang Bekasi tidak lepas dari inisiatif para seniman dan pegiat budaya Bekasi yang ingin menghadirkan identitas dan ciri khas seni lokal. Tarian ini mulai populer setelah tampil dalam ajang Festival Seni Unggulan BARKOWIL II Jawa Barat, saat Disparbud Kota Bekasi bersama Sanggar Sinar Seli Asih melakukan pengkajian dan penciptaan tari kreasi tradisional dengan sentuhan modern.
Tari Lenggang Bekasi ini penciptanya adalah E.M Bilianti, pemilik sanggar Sinar Silih ASih di Bekasi. Tarian ini menceritakan tentang keceriaan gadis di masa penjajahan karena pada masa penjajahan perempuan masih dibatasi atau dikekang kegiatannya.
Beberapa gerakan dari tarian ini mengambil beberapa unsur gerakan salsa. Sebab, terdapat pengaruh yang besar dari penjajahan bangsa asing. Gerakan salsa memiliki tujuan untuk membuat tarian tradisional ini tidak terlihat kaku atau kuno. Seiring perkembangan zaman, kostum atau pakaian tarian ini sudah bagus-bagus dan modern.
Sejarah tari Lenggang Betawi ini lahir dari akulturasi budaya di Bekasi. Terlebih lagi daerah tersebut menjadi jalur perlintasan berbagai kebudayaan, seperti Betawi, Melayu dan budaya Tionghoa. Ini terlihat dari busana penari yang memiliki pola dan warna cerah, mencerminkan beragam kebudayaan.
Filosofi Gerakan Tari Lenggang Bekasi
Nama Lenggang dari tari ini memiliki arti ‘melenggak-lenggok’. Ciri khas dari musik yang mengiringinya terdengar riang dan gerakannya lincah gemulai.
Filosofi gerakan tari ini hampir sama dengan Tayub dan Sandur Madura, seperti gerak melingkar yang melambangkan keharmonisan dan kesatuan. Kemudian gerakannya yang lembut mengalir melambangkan sebuah aliran kehidupan yang berjalan terus.
Tari Sandur Madura sendiri memiliki cerita tentang kehidupan para petani. Awal mula tarian ini dimainkan sebagai bagian upacara adat atau festival perayaan panen yang melimpah atau ketika terdapat peristiwa penting lain dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam perkembangannya, tari Lenggang terus masyarakat lestarikan, bahkan menampilkannya di berbagai acara penyambutan tamu besar.
Biasanya dalam pertunjukan tari, kostum bagian atas penari memakai kebaya atau kemben. Sedangkan bagian bawahnya memakai kain panjang atau berbentuk jarik. Lalu di bagian leher terdapat kain selendang dan memakai perhiasan seperti bunga melati sisir, cucuk tau cunduk dan giwang. Namun seiring perkembangan zaman banyak kreasi baru terkait kostum tari Lenggang Bekasi ini.
Gerakan dalam tarian yang mencerminkan kelincahan perempuan memiliki gerak unik seperti gerakan cindek nyai, blonter dan palang tiga. Kelincahan tersebut terlihat dari gerak tubuh, tangan dan kaki dari penari. Gerakannya serasi dengan musik yang mengiringi. Terdapat beberapa gerakan yang menggambarkan kebingungan dari Nyai Dasimah ketika harus menentukan pilihan dalam memilih pendamping hidup.
Baca Juga: Sejarah Tari Ketuk Tilu, Tarian Tradisional Jawa Barat
Karakteristik Tari Lenggang
Tari Lenggang untuk kreasi baru biasanya dimainkan oleh 4 hingga 6 penari perempuan. Kemudian tarian mempunyai nilai moral yang disampaikan melalui berbagai gerakan-gerakannya.
Tari Lenggang menyampaikan pesan agar para perempuan agar mempunyai prinsip kuat. Gerakan pada tarian menggambarkan kelincahan.
Alat Musik Tari Lenggang Bekasi
Alat musik pengiring tari Lenggang Bekasi menggunakan alat musik tradisional. Seperti gambang, gendang dan rebana yang memberikan nuansa khas Melayu dan Betawi.
Kemudian alat musik ini iramanya dimainkan dengan tempo cepat yang menambah kesan pada tarian penuh semangat. Karena makna dari tari Lenggang Bekasi sendiri menggambarkan kehidupan sosial masyarakat Betawi yang mempunyai semangat tinggi, terbuka dan ramah.
Tarian ini menjadi ikon budaya yang memperkaya beraneka ragam seni tradisional di Indonesia. Kombinasi gerakan lincah, kostum unik dan musik ceria membuat tarian ini menarik.
Perkembangan dan Pentas Modern
Seiring waktu, tari Lenggang Bekasi semakin sering dipentaskan dalam berbagai acara resmi, pentas seni sekolah, hingga festival budaya tingkat nasional. Tarian ini telah menjadi duta budaya yang merepresentasikan kota Bekasi pada banyak event kebudayaan. Para penari, umumnya adalah perempuan muda. Penari harus memahami makna filosofis, teknik gerak, serta jiwa seni yang terkandung.
Tampilan tari Lenggang Bekasi kerap mendapat sambutan meriah, bahkan saat pentas di depan pejabat pemerintah dan tamu penting, seperti saat perayaan Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang ke-73 di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi. Momen ini menjadi bukti bahwa tari Lenggang Bekasi bukan sekadar ekspresi seni biasa, namun juga pewaris identitas dan kebanggaan kota.
Baca Juga: Asal-usul Tari Jaipong, Tarian Khas Jawa Barat yang Sarat Makna
Tari Lenggang Bekasi ini merepresentasikan keunikan budaya dan semangat remaja perempuan Bekasi yang hidup di lingkungan dengan beragam budaya. Sejarah tari Lenggang Bekasi sangat menarik untuk diketahui, namun hal yang tidak kalah penting adalah melestarikan kesenian tersebut agar tetap bertahan meskipun banyak kebudayaan luar yang masuk ke tanah air. Cara melestarikannya seperti dengan mengapresiasi setiap pertunjukan seni tari, membuka sanggar, mengemas seni tari dengan menarik hingga menanamkan rasa cinta kepada generasi penerus pada kebudayaan Indonesia. (R10/HR-Online)