Tak Kebagian BLT DBHCT, Ribuan Petani Tembakau di Garut Menjerit

1 week ago 16

harapanrakyat.com,- Ribuan petani tembakau asal Garut. Jawa Barat, gagal mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT). Padahal pencairan BLT DBHCT itu seharusnya disalurkan pada akhir tahun 2024 lalu. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mencatat ada 19.000 orang petani asal Garut, tidak menikmati hasil BLT tersebut.

Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapat gelontoran dana dari DBHCT senilai Rp 37, 9 miliar, dari angka tersebut Rp 11 miliar lebih didistribusikan kepada petani tembakau dalam bentuk BLT. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, menyebut, dari Rp 11 miliar itu, ada 19.000 petani tembakau yang tersebar di 24 Kecamatan yang ada di Garut, tak menikmati BLT tersebut.

Baca Juga: Babak Baru Kematian Misterius Guru ASN Asal Garut, Keluarga Diminta Bikin Surat Tertulis untuk Ekshumasi

Ribuan Petani Tembakau di Garut Tak Terima BLT DBHCT, Penyaluran Tak Tepat Sasaran?

Sebagian petani tembakau di Garut tak menerima BLT DBHCT karena penyaluran BLT yang dicatat Pemerintah Kabupaten Garut diduga tidak tepat sasaran.

Ketua APTI menyatakan, seharusnya Pemerintah Daerah Garut, jeli melakukan verifikasi distribusi BLT DBHCT. Dari 28 ribu petani tembakau yang diajukan, hanya 9.000 petani saja yang diakomodir mendapat BLT tersebut. 

“Data ajuan 28 ribu petani itu yang terakomodir hanya 9.000, artinya yang tidak tersalurkan di angka 19 ribu. Kami juga belum tahu tapi di lapangan sering terjadi menjadi polemik. Ada yang tidak tepat sasaran, kemudian petani tidak mendapatkan,” kata Tatang Somantri, Ketua APTI DPC Garut, Kamis (23/1/2025).

Tatang menambahkan, dampak tidak tepat sasarannya distribusi BLT DBHCT di Garut, tentu membuat sakit hati ribuan petani dan buruh tembakau di Garut. Karena alokasi DBHCT puluhan miliar tersebut berasal dari keringat para petani dan buruh tembakau.

Seharusnya Pemerintah Daerah peka atas keluhan petani dan buruh tembakau, mereka menganggap hasil perjuangan menjadi petani dan buruh tembakau di Garut, dipandang sebelah mata ketika hasil keringat sudah jadi uang puluhan miliar.

“Melihat hak petani BLT itu dilahirkan dari petani dan buruh tani tembakau, itu kan petani dan buruh berhak mendapatkan BLT DBHCT. Saya sedih, sakit hati karena DBHCT itu dampak hasil dari keringat petani dan buruh tembakau, berjuang di dunia tembakau,” jelasnya.  

Baca Juga: Geger! Pesan Berantai Penculikan Siswa SD di Garut, Ternyata Hoaks

Ribuan petani dan buruh tembakau meminta agar Pemerintah lebih selektif dalam distribusi BLT DBHCT tahun 2025 ini. Jangan sampai yang bukan buruh atau petani tembakau malah dapat banyak, sementara objek penghasil cukai tembakaunya yaitu petani dan buruh malah harus gigit jari. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |