Tanggapi Riset BRIN, BPBD: Pangandaran Berpotensi Tsunami Tapi…

2 weeks ago 14

harapanrakyat.com,- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rohman, membenarkan wilayahnya berpotensi mengalami bencana gempa bumi dan tsunami yang cukup tinggi. 

Hal itu merujuk pada hasil kajian Indeks Risiko Bencana tahun 2023 dari BNPB yang diperkuat dengan riset paleotsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil kajian BNPB mencatat Pangandaran memiliki 93 km garis pesisir dengan kategori risiko tinggi. Sementara riset BRIN menyebut ada jejak tsunami purba di Pangandaran yang berpotensi terulang.

“Potensi itu memang ada, tetapi masyarakat perlu tahu bahwa gempa bumi dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadinya. Karena itu kewaspadaan dini sangat penting,” kata Untung kepada harapanrakyat.com, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga: BRIN Ungkap Jejak Tsunami Purba di Pangandaran, Berpotensi Terulang

Pangandaran Berpotensi Tsunami, BPBD Siapkan Mitigasi Bencana

Ia menjelaskan, untuk mitigasi bencana pihaknya sudah memasang Early Warning System (EWS) di lima titik sepanjang pesisir Pangandaran hingga Bojongsalawe. Selain itu, BPBD juga membentuk jejaring relawan melalui Forum Kesiapsiagaan Desa (FKDM) serta memasang rambu-rambu evakuasi di sepanjang jalur pantai.

“Rambu evakuasi itu sangat penting. Masyarakat harus menjaganya agar saat ada tanda bencana bisa melakukan evakuasi mandiri dengan cepat,” ujarnya.

BPBD juga gencar melakukan edukasi, baik kepada masyarakat pesisir maupun dunia pendidikan. Sosialisasi dan simulasi kebencanaan digelar dengan melibatkan siswa serta tenaga pengajar. 

Tim Kedaruratan dan Penanggulangan Kebencanaan BPBD Pangandaran bahkan mendatangi sekolah-sekolah di wilayah pesisir untuk memberikan pemahaman soal tanda-tanda bencana.

Menurut Untung, budaya sadar bencana harus dibangun secara kolektif, bukan hanya oleh BPBD. 

“Kalau masyarakat punya kesadaran, risiko korban saat bencana bisa diminimalisir. Tanggung jawab bencana adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Ke depan, BPBD Pangandaran menyiapkan inovasi berupa layanan informasi mitigasi berbasis digital. 

Wisatawan nantinya dapat mendaftar mandiri melalui aplikasi di ponsel, sehingga otomatis terhubung dengan sistem BPBD dan Pusdalops. Dengan fitur itu, pengunjung akan mendapatkan arahan evakuasi secara cepat jika ada peringatan dini bencana.

“Harapan kami, inovasi ini bisa segera terwujud tahun ini dengan dukungan stakeholder pariwisata. Tujuannya agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Pangandaran,” kata Untung.

Baca Juga: Bikin Susi Pudjiastuti Murka, Siapa yang Terbitkan Izin KJA Pangandaran?

Ia pun menegaskan bahwa Pangandaran tetap aman untuk dikunjungi. “Kami sudah memasang jalur evakuasi, titik aman, hingga hotel yang siap menjadi lokasi evakuasi. Jadi jangan panik, tetap waspada, dan jangan termakan isu hoaks. Pangandaran aman untuk berwisata,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |