harapanrakyat.com,- Salah satu kesalahpahaman terbesar konten kreator pemula adalah berpikir bahwa mereka membutuhkan studio luas untuk membuat konten berkualitas. Padahal, banyak YouTuber besar memulai karir mereka dengan melakukan setup studio kamar yang sempit.
Salah satu tantangan sebenarnya dari setup ini adalah bagaimana mengelola apa yang masuk ke dalam bingkai (frame) kamera. Sebab, kamera tidak melihat seluruh ruangan. Karena itu, Anda harus memilih antara latar belakang polos atau latar belakang yang berisi.
Namun, yang harus Anda ingat adalah, bagaimana menjaga fokus penonton tetap pada wajah dan pesan Anda, bukan pada jemuran atau kabel yang berserakan.
Cara Setup Studio Kamar Sempit Lebih Elegan
Jika kamar Anda benar-benar berantakan dan sulit dirapikan, pilihan terbaiknya adalah memblokir semuanya. Sebab, latar belakang video minimalis memberikan kesan bersih, profesional, dan otoritatif. Sehingga Anda tidak perlu mengecat tembok ruangan.
Solusinya, Anda bisa menggunakan kertas karton manila ukuran besar, kain greenscreen (atau kain spunbond warna solid), atau sekadar mencari satu sisi tembok yang kosong.
Dari konsep ini, keuntungan yang didapatkan dari latar belakang polos adalah Zero Distraction. Sehingga mata penonton tidak punya pilihan lain selain menatap Anda.
Baca juga: Cara Menentukan Warna Font Thumbnail Video untuk Media Sosial agar Menarik Penonton
Namun, Anda juga perlu hati-hati dengan pencahayaan. Jika Anda menempel terlalu dekat ke tembok polos, akan muncul bayangan hitam yang mengganggu di belakang punggung. Oleh karena itu, berilah jarak minimal 50 sentimeter hingga 1 meter dari tembok agar bayangan jatuh ke lantai dan tidak terlihat di kamera.
Kemudian, penataan latar belakang yang memiliki objek seperti rak buku, tanaman, lampu hias juga bisa memberikan kedalaman dimensi (depth) yang membuat video terlihat lebih mahal daripada tembok datar. Kunci dari setup studio kamar sempit tipe ini adalah separasi atau pemisahan.
Untuk mengaturnya, Anda perlu memperhatikan jaraknya, yakni jangan duduk menempel di kasur atau lemari. Majulah mendekati kamera. Sebab, semakin jauh jarak Anda dengan latar belakang, semakin mudah menciptakan efek blur (bokeh), bahkan dengan kamera ponsel.
Selanjutnya, jangan gunakan lensa ultrawide di kamar sempit. Hal itu lantaran akan memperlihatkan lantai yang kotor atau langit-langit yang retak. Sebaiknya gunakan lensa utama (1x) atau sedikit zoom (1,2x hingga 1,5x) dan bingkai video sebatas dada ke atas (Medium Close Up). Dengan cara ini, tumpukan kardus di pojok kamar tidak akan masuk frame konten video Anda.
Manfaatkan Cahaya untuk Pemisah Ruang
Terakhir, jika Anda tidak bisa menyingkirkan barang-barang di belakang, maka gelapkan saja barang-barang itu. Ini adalah salah satu trik pencahayaan studio. Caranya, fokuskan cahaya terang (Key Light) hanya ke wajah Anda, dan biarkan latar belakang kamar Anda remang-remang.
Kemudian, Anda bisa menambahkan Practical Light (lampu hias kecil, lampu tidur, atau LED strip RGB) di belakang sebagai pemanis. Dengan cara ini, secara psikologis mata manusia akan otomatis fokus ke area yang paling terang (wajah Anda) dan mengabaikan area yang gelap (kamar yang berantakan). Jadi, meskipun di belakang ada lemari pakaian, selama tidak tersorot lampu secara langsung, itu tidak akan menjadi gangguan visual.
Dari penjelasan setup studio kamar sempit di atas bisa menjadi solusi buat konten kreator pemula yang ingin memproduksi konten di dalam rumah. Ruangan sempit tak jadi lagi penghalang untuk berkreasi di dunia digital. (Muhafid/R6/HR-Online)

7 hours ago
9

















































