Identifikasi Jejak Penemuan Mumi Edmontosaurus AMNH 5060

11 hours ago 6

Mumi Edmontosaurus AMNH 5060 merupakan salah satu fosil dinosaurus yang sudah terawetkan dengan sangat baik. Fosil ini terpajang dalam koleksi American Museum of Natural History (AMNH). Para peneliti berhasil menemukan mumi tersebut di Amerika Serikat dekat Lusk, Wyoming pada tahun 1908. 

Baca Juga: Fenomena Menarik di Alam Liar, Cara Serigala Menandai Pasangannya

Identifikasi Hasil Temuan Mumi Edmontosaurus AMNH 5060

Edmontosaurus AMNH 5060 merupakan spesimen dinosaurus yang pertama kali ditemukan. Para peneliti berhasil menemukan kerangka mumi yang terbungkus cetakan kulit dari bagian tubuh paling besar. Saat itu, penemuan tersebut dikaitkan dengan spesies Edmontosaurus annectens.

Awal Penemuan Mumi Edmontosaurus

Awalnya, pemburu fosil, Charles Hazelius Sternberg berhasil menemukan Edmontosaurus AMNH 5060. Ia dan ketiga putranya berhasil menemukan mumi di Formasi Lance. Wilayah ini merupakan divisi batuan Kapur Akhir di Amerika Serikat bagian barat. 

Kemudian, Henry Fairfield Osborn dari AMNH berhasil mengamankan mumi tersebut. Henry Fairfield mendeskripsikan Edmontosaurus AMNH 5060 secara rinci pada tahun 1912. Sejak saat itu, banyak mumi dinosaurus yang ditemukan dengan kondisi pengawetan serupa. 

Hasil Temuan Merupakan Fosil Mumi Alami

Peneliti menemukan fosil Edmontosaurus AMNH 5060 dalam kondisi berbaring terlentang. Leher mumi terlihat terpelintir ke belakang dengan tungkai depan yang terlentang. Kerangkanya sendiri sudah cukup lengkap kecuali ekor, kaki belakang dan bagian belakang panggul. 

Semua tulang terawetkan dan masih terhubung satu sama lain. Sekitar dua pertiga bagian kulit mumi masih utuh. Fosil spesimen yang ada menunjukkan bahwa kulit mumi relatif lembut dengan dua jenis sisik kecil berdiameter 1-5 milimeter. Sisik-sisik tersebut tidak saling tumpang tindih. 

Baca Juga: Mengungkap Kebenaran Kelelawar Bersinar Dalam Gelap di Amerika

Berbeda dari mumi dinosaurus lainnya, kulit pada mumi Edmontosaurus AMNH 5060 menempel erat pada tulang. Sebagian kulitnya juga tertarik ke dalam tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa bangkai spesimen sudah mengering sebelum terkubur. Dengan demikian, hasil temuan tergolong sebagai fosil mumi alami. 

Setelah dehidrasi, kemungkinan besar mumi terkubur dengan cepat oleh endapan sungai. Kemudian, bakteri di sekitar bangkai mumi tersebut membantu mengeraskan sedimen. Hasilnya, fosil Edmontosaurus AMNH 5060 bisa terawetkan dengan sangat baik. 

Temuan Paling Sensasional di Dunia Paleontologi

Edmontosaurus AMNH 5060 terkenal sebagai salah satu fosil dinosaurus yang paling terawetkan dengan baik. Nilai ilmiah mumi ini terletak pada tingkat pengawetannya yang sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari artikulasi tulang pada posisi anatomi aslinya dan jejak kulit yang menyelimuti spesimen. 

Pada tahun 1911, Henry Fairfield Osborn menyebutkan bahwa fosil ini memberikan pengetahuan baru yang begitu luas. Penemuan fosil memberikan pengetahuan tentang kebiasaan hidup kelompok tertentu. Bahkan, temuan spesimen Edmontosaurus AMNH 5060 hampir menggandakan pemahaman para ilmuwan sebelumnya. 

Sebagai informasi, sebelum penemuan Edmontosaurus AMNH 5060, jejak kulit dinosaurus hanya diketahui dari beberapa potongan kecil saja. Hal inilah yang menjadikan hasil temuan mumi Edmontosaurus AMNH 5060 begitu sensasional dalam dunia paleontologi. 

Runtutan Hasil Temuan Mumi Lainnya

Keluarga Sternberg berhasil menemukan mumi kedua pada tahun 1910. Hasil temuan tersebut tersimpan di Naturmuseum Senckenberg, Frankfurt, Jerman. Meskipun kerangkanya lebih lengkap, tingkat pengawetan mumi tidak sebaik Edmontosaurus AMNH 5060.

Kemudian, Barnum Brown juga berhasil menemukan fosil serupa pada tahun 1912. Hasil temuan ini berlokasi di Alberta, Kanada. Kemudian, para ahli menamakan penemuan tersebut sebagai Corythosaurus. Spesimen ini merupakan genus dinosaurus hadrosaurid berparuh bebek dari periode Kapur Akhir. 

Di samping itu, Sternberg juga berhasil menemukan mumi lain. Ia mengirim hasil temuan tersebut ke British Museum selama Perang Dunia I. Sayangnya, fosil tersebut harus hilang ketika kapal pengangkutnya (SS Mount Temple) ditenggelamkan Jerman pada tahun 1916. Setelah runtutan penemuan tersebut, tidak ada lagi mumi dinosaurus yang ditemukan hingga tahun 2000. Lebih tepatnya ketika fosil Brachylophosaurus bernama “Leonardo” ditemukan di Montana. 

Selanjutnya, para peneliti berhasil membuka penemuan baru dengan adanya mumi Edmontosaurus bernama “Dakota”. Para peneliti menggali mumi tersebut pada tahun 2006 di Formasi Hell Creek, Dakota Utara. 

Baca Juga: Manusia Purba Paranthropus Boisei Punya Kebiasaan Mirip Manusia Modern

Hasil temuan mumi Edmontosaurus AMNH 5060 memberikan wawasan penting bagi para peneliti. Di mana, spesimen ini terkenal sebagai hasil temuan dengan tingkat pengawetan terbaik. Menariknya, mumi Edmontosaurus AMNH 5060 dikategorikan sebagai fosil alami dari proses yang terjadi di alam liar. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |