harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Jawa Barat, sebut sebagian besar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai standar.
Hal itu diungkapkan setelah Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, saat menggelar sosialisasi pengolahan sampah dan air limbah dengan Kepala SPPG se-Kota Banjar.
Kepala Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas, dan Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Dyah Shita Asri mengatakan, pengolahan air limbah dan sampah sangat penting untuk diketahui seluruh dapur di Kota Banjar.
“Tadi kami mengadakan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah dan air limbah untuk kepala dapur se Kota Banjar, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata Dyah Shita Asri, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, saat ini ada 17 dapur SPPG yang sudah beroperasi di Kota Banjar, dan ada 5 yang akan bergabung.
“Kebetulan di Kota Banjar sudah ada 17 SPPG aktif dan ada 5 SPPG yang akan bergabung. Jadi total ada 22,” terangnya.
Baca Juga: Sejumlah OPD di Kota Banjar Ungkap Alasan Belum Optimalnya Capaian Realisasi Target PAD
Ia menjelaskan, sebelum dapur SPPG beroperasi semuanya harus sudah lengkap, baik pengolahan sampah maupun air limbah.
“Yang kami harapkan sebelum operasional semuanya, terutama air limbah karena ini berkaitan dengan fisik pembuatan IPAL. Kalau pengolahan sampah insyaallah nanti ada kerja sama dengan teman-teman sehingga sampah diangkut dan dikelola dengan baik,” jelasnya.
Selai itu, dalam sosialisasi tersebut pihaknya juga menggandeng dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan DPPKB.
“Tetapi memang dalam petunjuk teknis di BGN, kami Dinas Lingkungan hidup tidak disebut. Namun dampak Lingkungan tetap menjadi area kewenangan kami,” ungkapnya.
Harapan Pasca Sosialisasi Pengolahan Sampah dan Air Limbah Dapur SPPG di Kota Banjar
Ia menyebut, dengan sosialisasi pengolahan sampah dan air limbah tersebut diharapkan semuanya bisa terkelola dengan baik sesuai ketentuan BGN.
“Sebelum ini makin banyak di kota Banjar kami berusaha melakukan sosialisasi bahwa IPAL harus terkelola dengan baik, dan sampah juga terkelola dan diangkut dengan baik, ya memang sudah ada ketentuan untuk memilah sampah di BGN, tapi setelah dipilah di kemanakan masih belum tahu,” paparnya.
Ia mengungkapkan, sebagian besar dapur SPPG di Kota Banjar belum memiliki IPAL sesuai standar yang ada. Meskipun demikian, dapur-dapur SPPG ini sudah memiliki septic tank.
Baca Juga: PGRI Kota Banjar Sesalkan Tunjangan Guru PAI Telat 3 Bulan, Semoga Tak Terulang
“Sebagian besar memang SPPG di kota Banjar IPAL-nya belum sesuai standar, tapi memang mereka sudah bikin seperti septic tank. Yang sudah kita kunjungi ada 3 dapur SPPG, dan kami kasih masukan untuk IPAL-nya karena belum memenuhi syarat. Mulai dari kapasitasnya, proses di dalam IPAL nya belum sempurna, jadi kita kasih masukan untuk memperbaiki,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

15 hours ago
7

















































