Kericuhan suporter sepak bola lagi-lagi terjadi. Kali ini kisruh antara suporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta. Kisruh tersebut terjadi pasca pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung pada Minggu (24/8/2025) lalu.
Akibat kejadian tersebut, banyak suporter mengalami luka-luka hingga terdapat kerusakan bis dan fasilitas umum.
Erick Thohir selaku eksekutif di PSSI mengimbau I.League selaku penanggung jawab Super League untuk bertanggung jawab. Sebab, PSSI tak bisa mengambil langkah lebih jauh.
Soal Kisruh Suporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta
Baca Juga: Persib Lawan PSIM Yogyakarta, Bojan Hodak Minta Tim Maung Bandung Fokus
Menurut Erick, pihak PSSI tak bisa serta merta memberikan hukuman. Pasalnya, dalam Super League, PSSI hanya bertindak sebagai pengawas.
Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kompensasi atau sejenisnya, PSSI minta I.League yang bertindak. Alasannya karena PSSI sudah menyerahkan tanggung jawab secara penuh kepada Liga dan klub.
Erick menjelaskan, hal itu bukan berarti PSSI lepas tangan dari masalah ini. Nantinya PSSI akan melakukan monitoring terkait langkah apa saja yang dilakukan Liga dalam kasus kisruh suporter Persib dan PSIM Yogyakarta.
“Kita ingin menyelamatkan sepak bola Indonesia, sekaligus ingin memastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat,” kata Erick Thohir kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).
PSSI juga mengingatkan bahwa ada pihak bernama komite supporter. Lewat komite tersebut kasus kisruh suporter Persib dan PSIM seperti ini seharusnya bisa diminimalisir.
PSSI Minta Suporter untuk Taati Peraturan
Erick meminta suporter untuk tetap mematuhi aturan. Salah satunya dengan tidak menghadiri pertandingan away atau tandang guna meminimalisir terjadi konflik.
Bukan itu saja, pihaknya juga meminta klub sepak bola untuk mengawasi suporter masing-masing. Erick mencontohkan Persija dan Malut United, dua klub yang bisa mengatur suporternya dengan baik.
Baca Juga: Tiga Pemain Persib Alami Cedera, Ini Strategi Bojan Hodak Lawan PSIM
Dalam laga tanding antara Persija Jakarta dan Malut United di Jakarta International Stadium (JIS), kerusuhan dan kerusakan tidak terjadi. Hal ini menjadi penanda bahwa kedua klub tersebut bisa teladan bagi klub-klub sepak bola lainnya.
“Saya mengapresiasi kemarin Persija dan Malut United melakukan self control dengan suporternya,” pujinya.
Erick pun mengingatkan kepada I.League untuk membuat kebijakan yang sesuai. Apabila tidak sesuai, nantinya PSSI akan turun tangan menyelesaikannya. “Kita bisa keras dan jika perlu saya juga akan intervensi Liga,” ujarnya. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)