Makam keramat Mundu Cirebon merupakan salah satu destinasi yang cukup menarik. Berlokasi di Desa Mundu, Kabupaten Cirebon, makam keramat ini konon menyimpan banyak cerita penting. Terutama yang berkaitan dengan proses penyebaran agama Islam di Tanah Pasundan.
Baca Juga: Menelisik Sejarah Petilasan Jaka Tingkir Karawang dan Kisah Kesaktiannya
Tak heran, meskipun letaknya terpencil, kawasannya hampir tak pernah sepi pengunjung. Banyak orang bahkan rela menempuh perjalanan jauh dari luar kota Jawa Barat demi bisa berziarah. Tujuannya pun beragam, mulai dari memohon berkah atau sekedar menapaki jejak historis para ulama.
Makam Keramat Mundu Cirebon dan Asal Usulnya
Sejarah makam Mundu tak lepas dari sosok Ki Lobama atau Syekh Abdurrohman Al‑Baghdadi. Ia adalah seorang mubalig yang menurut keyakinan masyarakat setempat berasal dari Baghdad. Syekh Abdurrohman Al‑Baghdadi diutus oleh Syekh Abdul Qodir al‑Jailani untuk menyebarkan ajaran Islam di Nusantara. Khususnya di wilayah Cirebon, sekitar abad ke-11.
Karena kepandaiannya dalam ilmu agama, Syekh Abdurrohman mendapat julukan Ki Lobama, artinya “yang banyak ilmu”. Ki Lobama terkenal bukan hanya karena kemampuan dakwahnya, tetapi juga berkat banyaknya murid yang belajar darinya. Baik itu dari kalangan manusia maupun makhluk gaib.
Selain berdakwah, Ki Lobama juga menikah dengan seorang wanita Sunda. Inilah yang semakin memudahkan proses adaptasi maupun interaksi antara budaya lokal dengan ajaran Islam. Dakwah dan pengajaran Ki Lobama pun memberikan dampak besar terhadap penyebaran Islam di tanah Pasundan. Bahkan turut berperan penting dalam proses berdirinya Desa Mundu Mesigit.
Suasana dan Ciri Khas Area Makam
Ketika memasuki area makam keramat Mundu Cirebon, pengunjung akan langsung merasakan suasana sunyi dan khidmat. Alih-alih merasa seram, banyak peziarah justru mengaku merasakan aura spiritual atau kewalian begitu kuat. Seolah berada di tengah area dengan energi damai sekaligus menenangkan.
Baca Juga: Misteri Sejarah Kompleks Makam Belanda Cicurug Majalengka
Kompleks makamnya pun memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari makam lain. Salah satunya adalah adanya pondasi masjid tempo dulu yang tersusun dari bata merah. Masjid kuno tersebut dulunya digunakan oleh Ki Lobama dan para santri untuk belajar sekaligus mengajarkan ilmu agama. Saat ini, bangunan masjid masih dimanfaatkan oleh para peziarah untuk berdoa atau melaksanakan kegiatan keagamaan.
Elemen Lain di Kompleks Pemakaman
Selain makam keramat utama dan masjid, kompleks Mundu Cirebon ini juga memiliki beberapa elemen menarik lainnya. Seperti keberadaan sumur keramat yang konon airnya memiliki khasiat khusus bagi peziarah. Misalnya peziarah gunakan untuk membasuh wajah agar memancarkan aura positif.
Beberapa orang juga percaya meminum air dari sumur ini dapat menyembuhkan penyakit ringan. Itulah kenapa banyak peziarah yang rutin datang untuk merasakan berkah sumur tersebut. Mereka berharap mendapatkan perlindungan, kesehatan dan ketenangan batin.
Ada juga sebuah pendopo dengan halaman luas untuk beristirahat atau berkumpul. Begitu juga dengan pintu masuk unik berarsitektur khas. Di sisi belakang makam, terdapat bangunan menyerupai candi yang terbuat dari batu bata. Setiap elemen membentuk sebuah kawasan yang tidak hanya kaya akan nilai sejarah, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual.
Sejumlah Makam Tokoh Penting
Kompleks makam keramat Mundu Cirebon tidak hanya menjadi tempat peristirahatan Ki Lobama. Lebih dari itu, areanya juga menyimpan sejumlah makam dari tokoh-tokoh penting lainnya. Tentunya semuanya memiliki peranan besar dalam sejarah Cirebon dan penyebaran Islam di Nusantara. Menurut juru kunci makam, tokoh-tokoh lain yang ikut dimakamkan di sini meliputi:
- Pangeran Brata Kelana (Pangeran Seda Lautan), anak Sunan Gunung Jati yang memiliki peran penting dalam pemerintahan dan penyebaran agama.
- Nyimas Rara Kafi, istri ke-4 Sunan Gunung Jati
- Walang Sungsang
- Nyimas Kadilangu, cicit ke-17 Syekh Gunung Jati
- Ki Gede Mundu
Baca Juga: Makam Raden Adipati Singacala, Tokoh Teladan dari Tatar Galuh Ciamis
Saat ini, makam keramat Mundu Cirebon buka setiap hari selama 24 jam. Biasanya, pada bulan atau hari tertentu, area makam keramat Mundu ini dipadati peziarah dari luar kota Cirebon. Jika ingin merasakan suasana lebih khusyu dan tenang untuk berdoa, bisa datang saat pagi atau sore. Pastikan menghubungi pihak juru kunci terlebih dahulu untuk mendapat izin masuk. Selain itu, selalu upayakan menjaga etika selama berada di makam keramat tersebut. (R10/HR-Online)

12 hours ago
7

















































