harapanrakyat.com,- Pemprov Jawa Barat menargetkan proses pemugaran Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan, Kota Bandung, selesai pada November 2025. Sebab, atap gedung cagar budaya yang berdiri sejak 1930 roboh pada Senin 28 Oktober 2024.
Baca Juga: Jika Ada Permintaan dari Pemkot, Pemprov Jawa Barat Siap Bantu Bongkar Teras Cihampelas Bandung
Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Ary Heriyanto mengatakan, proses pemugaran tersebut hampir di seluruh bangunan. Namun Ary memastikan, proses pemugaran tetap mempertahankan struktur bangunan, karena berstatus cagar budaya.
“Proses rehabilitasi Gedung YPK yang berada di Jalan Naripan Kota Bandung ini mulai Juli tahun lalu. Akhir November ini, kami targetkan selesai,” kata Ary, Jumat (22/8/2025).
Ary berujar, sebelum proses pemugaran terhadap Gedung YPK berlangsung, Disparbud Jawa Barat berkonsultasi dengan sejumlah pihak termasuk ahli. Beberapa di antaranya, peneliti ahli bidang bangunan kolonial Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kemudian, Balai Pelestarian Kebudayaaan (BPK) wilayah IX Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), serta Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Bandung.
“Tujuannya ada proses rehabilitasi pada Gedung YPK ini sesuai dengan kaidah dan aturan, karena kan ini cagar budaya,” ujarnya.
Gelontorkan Biaya Rp3,9 Miliar untuk Pemugaran Gedung YPK
Ia menambahkan, anggaran untuk pemugaran ini senilai Rp3,9 miliar, karena Disparbud Jawa Barat tidak ingin di kemudian hari kembali roboh. Disparbud Jabar pun menggunakan jenis Kayu Bengkirai untuk struktur rangka agar kuat. Kemudian, pihaknya juga menggunakan genting model dulu agar penampilannya sama seperti dulu.
“Kami harap itu bisa memikat bagi generasi muda, apalagi Gedung YPK ini letaknya berada di pusat Kota Bandung,” ucapnya.
Baca Juga: Biaya Operasional BIJB Kertajati Capai Puluhan Miliar Per Tahun, Dedi Mulyadi: Berat!
Dengan demikian, Ary berharap ketika pemugaran Gedung YPK ini selesai, kegiatan kesenian bisa terselenggara lebih intens. Mengingat, kegiatan kesenian di Gedung YPK tidak hanya yang modern saja, melainkan ada pertunjukan wayang hingga Tari Jaipong.
“Kami ingin generasi penerus ini berbangga hati terhadap budaya yang ada. Jika nanti sudah selesai, para budayawan, seniman, termasuk generasi muda memiliki ruang atau medium untuk turut serta melestarikan budaya,” pungkasnya. (Reza/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)