Perbaikan Pasar Induk Guntur di Garut setelah 40 Tahun Berdiri, Anggaran APBD Capai Rp 4,8 Miliar

4 hours ago 7

harapanrakyat.com,- Pasar Ciawitali yang juga dikenal sebagai Pasar Induk Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai mendapatkan perbaikan ringan setelah berdiri selama 40 tahun. Pasar tradisional terbesar yang menjadi kebanggaan warga Garut ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pasar terlengkap dengan menjaga sanitasi dan kebersihan.

Pasar Ciawitali berlokasi di Jalan Guntur Madu menerima perbaikan kecil yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut. Total anggarannya hampir Rp 4,8 miliar.

Rincian Anggaran dan Fokus Perbaikan Pasar Induk Guntur

Baca Juga: Tak Tersentuh Pemerintah Selama 30 Tahun, Pedagang Swadaya Perbaiki Jalan Pasar Pananjung Pangandaran

Perbaikan tidak mencakup bangunan kios, melainkan perbaikan umum yang tersebar pada drainase, sanitasi sampah, hingga akses jalan.

Adapun perbaikan kecil Pasar Induk Guntur atau Pasar Ciawitali meliputi, perbaikan drainase (Rp 1,8 miliar), perbaikan lantai paving block (Rp 900 juta). Kemudian perbaikan drainase tersier (Rp 800 juta), perbaikan jalan sektor Indag (Rp 1,3 miliar), dan  Sanitasi sampah (Rp 80 juta).

Humas Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Ciawitali, Coky Algifari menjelaskan, meskipun perbaikan ini tidak terfokus pada bangunan kios, namun dampaknya sudah sangat terasa.

Perbaikan ini berfokus pada banyak drainase, termasuk drainase tersier. Sehingga kondisi pasar yang tadinya becek jika hujan lebat kini menjadi teratur dan tidak kumuh.

Coky Algifari, pada Rabu (17/12/2025), juga menyebutkan, dengan perbaikan Pasar Induk Guntur yang pemerintah lakukan, tidak ada lagi banjir genangan apabila hujan melanda kawasan tersebut.

Perlu dicatat, perbaikan yang menelan biaya miliaran rupiah ini baru dilakukan pada tahun 2025, puluhan tahun sejak pasar ini berdiri pada tahun 1985 silam.

Dampak Positif dan Tantangan Penataan PKL

Choky menegaskan bahwa perbaikan terhadap sanitasi dan drainase akan memberikan dampak positif terhadap citra Pasar Induk Guntur. Pihaknya berharap dengan adanya perbaikan ini para pedagang dan konsumen dapat berbelanja dengan nyaman.

Namun, setelah perbaikan infrastruktur selesai, pengelola pasar, termasuk UPT dan Iwapa, kini memiliki tugas untuk menata banyaknya pedagang kaki lima (PKL).

Penataan ini penting karena banyak kios di dalam pasar yang kosong. Selain itu, pembenahan trotoar juga penting agar tidak digunakan sebagai tempat berjualan oleh PKL. Karena itu, perlu adanya penyeragaman PKL pasca perbaikan.

Baca Juga: Tak Tersentuh Pemerintah Selama 30 Tahun, Pedagang Swadaya Perbaiki Jalan Pasar Pananjung Pangandaran

Pasar Induk Guntur yang berdiri di atas tanah seluas hampir 4 hektar, memiliki sekitar 1.800 kios. Angka tersebut belum termasuk PKL. Karena jumlah pedagang yang sangat banyak dan lengkap, pasar ini juga sebagai pasar induknya Kabupaten Garut.

Pihak Iwapa meminta agar warga pasar, terutama para pedagang, turut menjaga infrastruktur yang baru selesai perbaikan. Tujuannya agar masa pakai pasar pasca perbaikan bisa berguna dalam jangka panjang. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |