Ratusan Santri di Sumedang Masuk Rumah Sakit karena Dugaan Keracunan Makanan Katering

17 hours ago 8

harapanrakyat.com,- Ratusan santri di Pondok Pesantren Nuurush Sholaah, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilaporkan mengalami dugaan keracunan makanan massal. Insiden ini terjadi pada Jumat (19/12/2025) malam, setelah para santri menyantap hidangan dari salah satu katering yang melayani kegiatan pengajian.

Saat pemantauan berlangsung, sebagian santri terlihat terbaring lemah di aula pesantren. Sementara itu, petugas segera mengevakuasi sebagian korban lain menggunakan ambulans agar mereka mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit terdekat. Petugas medis dibantu aparat TNI dan Polri kemudian langsung menangani para korban di lokasi kejadian.

Kronologi Ratusan Santri Diduga Keracunan Makanan Katering

Kapolsek Cimanggung, Kompol Aan Supriyatna, membenarkan insiden tersebut. Aan menjelaskan bahwa para santri mulai merasakan keluhan kesehatan usai mereka mengkonsumsi makanan katering yang disajikan saat acara pengajian malam Jumat. Ia menegaskan dugaan keracunan makanan ini terjadi setelah para santri menyantap hidangan katering tersebut.

Data sementara mencatat, jumlah santri yang mengalami keracunan mencapai sekitar 116 orang, terdiri dari santriwan dan santriwati. “Dari total tersebut, petugas merujuk 61 santri ke lima rumah sakit berbeda di wilayah Sumedang. Santri sisanya menerima penanganan medis langsung di lingkungan pesantren,” ungkapnya. 

Baca juga: Wakil Bupati Cianjur Ramzi Masih Syuting, Begini Respons Dedi Mulyadi 

Aan menambahkan, para korban merasakan gejala mual, pusing, dan lemas. Mereka mengkonsumsi makanan pada malam hari, dan keluhan mulai muncul keesokan siangnya.

Penyelidikan Sampel Makanan Katering

Pihak kepolisian telah mengambil sampel makanan yang para santri konsumsi. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyebab kejadian tersebut. Polisi akan menguji sampel itu di laboratorium guna mengetahui kandungan yang memicu dugaan keracunan makanan ini.

Aan menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim dari Inafis Polres Sumedang untuk mengambil sampel makanan. Katering penyedia makanan tersebut berasal dari Desa Mandala, Kecamatan Cikancung. Saat ini, tim sedang melakukan pengecekan laboratorium terhadap sampel yang diambil.

Kemudian, kata Aan, insiden ini sama sekali tidak berkaitan dengan program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menyebut, Pondok Pesantren Nuurush Sholaah bukanlah penerima program tersebut. “Kami tegaskan, kejadian ini tidak ada hubungannya dengan MBG karena pesantren ini memang tidak menerima makanan dari program itu,” ujarnya.

Hingga Jumat malam, tim kesehatan melaporkan bahwa kondisi santri yang masih dirawat di aula pesantren sudah mulai membaik dan terus dalam pemantauan intensif. (Aang/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |