harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat, saat ini tengah memulai proyek pembangunan rumah dinas (rumdin) bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Walkot dan Wawalkot). Proyek pembangunan tersebut sekarang sudah memasuki tahap pematangan lahan.
Baca Juga: Telan Biaya Rp 2,25 Miliar, Jalan Bundaran Pemkot Cimahi Mulai Dilalui Kendaraan
Pembangunan yang sebenarnya sudah direncanakan sejak 2024 lalu, berlokasi di Jalan Aruman, Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Sebelumnya, perencanaan pembangunan rumdin ini sudah ada sejak tahun 2024.
Kepala Bidang, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi, Fitriyadi mengatakan, bahwa rumdin memiliki peran yang sangat penting. Sebab menurutnya, selama ini Walkot dan Wawalkot hanya menempati rumah sewa dengan biaya yang cukup besar.
“Saat ini, Walkot dan Wawalkot Cimahi masih menempati rumdin dengan sistem kontrak, yang Pemkot bayar. Lokasinya di Komplek Perumahan Fajar Raya Estate,” katanya Jumat (5/9/2025).
Anggaran pematangan lahan untuk Pembangunan Rumdin Walkot dan Wawalkot Cimahi
Lanjutnya menambahkan, bahwa pada masa Pj Wali Kota Dicky Saromi, memang sudah ada perencanaannya. Bahkan sudah ada keputusan mengenai alokasi anggaran yang dibutuhkan, yaitu sebesar Rp 11,8 miliar. Sedangkan lokasi rumdin akan dibangun di atas lahan yang masih milik Pemkot Cimahi.
“Tahapan awal pekerjaan pembangunan rumdin, dimulai dengan pematangan lahan. Anggarannya untuk proses ini mencapai Rp3,5 miliar. Sedangkan lahan milik pemkot yang akan digunakan seluas kurang lebih 2.500 Meter persegi,” terangnya.
Saat ini, sambung Fitriyadi, pekerjaan difokuskan pada pemasangan kirmir pondasi, pemadatan tanah, dan penataan keliling lahan.
Baca Juga: Terkait Inpres Efisiensi, Pemkot Cimahi Pangkas Sejumlah Pos Anggaran Belanja
Sementara itu, di lokasi proyek, Sugih, seorang pelaksana lapangan dari CV. Tatar Sunda Project sebagai pemenang tender pematangan lahan pembangunan rumdin Walkot dan Wawalkot Cimahi mengatakan, pihaknya selain akan fokus pada kualitas pekerjaan, juga akan berusaha memberi dampak positif secara langsung kepada masyarakat sekitar.
“Dalam proses pengerjaan pematangan lahan ini kita juga melibatkan tenaga kerja lokal, masyarakat sekitar. Termasuk karang taruna dan masyarakat juga bisa merasakan langsung manfaatnya,” katanya. (Eri/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)