Sejarah A.A. Maramis dan Perjuangannya bagi Indonesia

3 weeks ago 10

Sejarah A.A. Maramis tak lepas dari tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang sekaligus menjadi salah satu sosok pahlawan nasional. Dalam catatan sejarah Indonesia, ia pernah menjadi anggota penting BPUPKI dan KNIP. Bahkan, ia juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia yang pernah menandatangani peluncuran mata uang pertama.

Baca Juga: Biografi Syafruddin Prawiranegara, Sejarah Pahlawan Nasiona

Jejak Sejarah A.A. Maramis dalam Pembangunan Republik Indonesia

A.A. Maramis merupakan tokoh terpelajar yang membawa pengaruh besar dalam pembangunan Indonesia. Menurut catatan sejarah, ia menjadi sosok penting yang tergabung dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. 

Bahkan, A.A. Maramis juga menjalankan perannya sebagai Duta Besar yang mewakili Indonesia untuk empat negara seperti Filipina, Finlandia, Jerman Barat, dan Uni Soviet.

Biografi A.A. Maramis

A.A. Maramis atau Dr. (H.C.) Mr. Alexander Andries Maramis terlahir pada tanggal 20 Juni 1897. Ia merupakan bangsa pribumi yang lahir di Manado, Sulawesi Utara.

Tokoh A.A. Maramis pernah menempuh pendidikan sekolah dasar bahasa Belanda di Manado. Selanjutnya, ia masuk ke sekolah menengah Belanda yang berada di Batavia (Jakarta).

Pada tahun 1919, sejarah A.A. Maramis melanjutkan studinya dengan belajar hukum di Universitas Leiden. Ia berhasil menempuh pendidikannya dengan mendapatkan gelar Meester in de Rechten.

Setelah lulus, A.A. Maramis kembali ke Indonesia dan memulai karirnya sebagai seorang pengacara. Saat itu, ia menjabat sebagai pengacara di Pengadilan Negeri Semarang tahun 1925.

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

A.A. Maramis menjadi anggota penting dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang terbentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Saat itu, A.A Maramis bertugas untuk merumuskan dasar negara dengan menghimpun berbagai nilai utama dari prinsip ideologi Pancasila. Hasil rumusan tersebut, terkenal dengan nama Piagam Jakarta.

A.A. Maramis termasuk sebagai anggota Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang ditunjuk untuk melakukan perubahan tertentu. Kemudian, ia bersama Hatta, A.G. Pringgodigdo, Sunario Sastrowardoyo, dan Soebardjo ditugaskan untuk mendokumentasikan perumusan Pancasila. Mengenai hal ini, A.A. Maramis tergabung dalam Panitia Lima yang menjalankan tugas di bawah arahan Presiden Suharto.

Baca Juga: Sejarah KH Abdul Halim, Pendiri PUI Asal Majalengka

Menteri Keuangan Pertama

Pada tanggal 26 September 1945, A.A. Maramis diangkat sebagai Menteri Keuangan pertama dalam kabinet Indonesia. Saat itu, ia menggantikan Samsi Sastrawidagda yang mengundurkan diri karena sakit.

Sebagai informasi, Samsi Sastrawidagda adalah orang yang ditunjuk pertama untuk menjadi Menteri Keuangan Indonesia. Namun karena mundur dalam waktu yang singkat, A.A. Maramis dianggap secara de facto sebagai Menteri Keuangan Indonesia yang pertama.

Dalam karirnya, A.A Maramis berperan dalam pengembangan dan pencetakan uang kertas Indonesia pertama atau Oeang Republik Indonesia (ORI). Uang kertas tersebut, berhasil dikeluarkan secara resmi pada tanggal 30 Oktober 1946 dengan pembubuhan tanda tangan dari A.A. Maramis.

Berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, sejarah A.A Maramis menjabat sebagai Menteri Keuangan beberapa kali secara berurutan. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, setelah Belanda memulai Agresi Militer II yang berlangsung pada tanggal 19 Desember 1948.

Saat itu, Soekarno, Hatta, dan pejabat pemerintahan lainnya tertangkap dan menjalani pengasingan di Pulau Bangka. A.A Maramis yang berada di New Delhi, India mendapatkan pesan untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan Kabinet Darurat di India. Hal tersebut harus terlaksana jika Sjafruddin Prawiranegara gagal membentuk pemerintahan darurat di Sumatera.

Setelah keadaan lebih kondusif, Prawiranegara mengembalikan pemerintahan kepada Hatta. Kemudian, sejarah A.A. Maramis kembali bertugas menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Duta Besar

A.A. Maramis mendapatkan jabatan sebagai Duta Istimewa pada tanggal 1 Agustus 1949. Dalam tugasnya, ia bertanggung jawab untuk mengawasi para perwakilan Indonesia yang berada di luar negeri.

Karena mengemban tugas di luar negeri, A.A. Maramis ikut serta dalam delegasi Republik Indonesia untuk Konferensi Meja Bundar. Saat itu, ia mendapatkan tugas menjadi seorang penasihat.

Setelah 20 tahun bertugas di luar negeri, A.A. Maramis menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Pada bulan Mei 1977, ia mengalami pendarahan dan harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit. Kemudian, A.A. Maramis tutup usia pada tanggal 31 Juli 1977 dan disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Baca Juga: Sejarah Opu Daeng Risadju, Pahlawan Wanita yang Inspiratif

Sejarah A.A. Maramis merupakan tokoh penting dalam pembangunan Republik Indonesia. Sepanjang karirnya, ia turut serta menjadi panitia persiapan kemerdekaan, menteri keuangan, dan duta besar untuk mewakili Indonesia di beberapa negara. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |