Sejarah Jalur Sutra, Sisi Peradaban Sejarah Perdagangan Dunia

1 month ago 24

Dalam peradaban manusia, sejarah jalur Sutra merupakan salah satu pencapaian terbesar yang pernah ada. Disebut “Jalur Sutra” karena pada waktu itu, komoditi perdagangan paling terkemuka di jalur ini ialah kain sutra. 

Baca Juga: Tujuan Ekspedisi Pamalayu Singasari ke Kerajaan Melayu

Sutra buatan Cina adalah kain paling berharga bagi masyarakat Benua Barat. Sehingga memiliki nilai jual tinggi serta estetika berarti.

Mengenal Sejarah Jalur Sutra Serta Kemunculannya di Dunia Perdagangan Kuno

Aktivitas perdagangan telah berlangsung sejak zaman dahulu. Rute Sutra merupakan jalur perdagangan paling populer di dunia internasional, penghubung wilayah barat maupun wilayah timur. Pada jalur ini, strategi jual beli sering berlangsung antara pedagang dan pembeli dari berbagai benua.

Asal Mula Nama “Jalur Sutra”

Penamaan jalur Sutra memang tidak pernah ditemukan secara resmi pada catatan sejarah negeri Tiongkok. Mengutip dari buku “The Silk Road in World History” pada tahun 2010 silam, penamaan rute perdagangan ini berasal dari seorang peneliti. 

Von Richthofen asal Jerman menyebut lintas perdagangan ini sebagai “The Silk Road” pada abad ke-19. Penamaan ini dilatar belakangi karena komoditas utama perdagangan pada jalur ini berasal dari negeri China. 

Saat itu, Tiongkok merupakan negara penghasil kain sutra terbaik dan paling berharga. Seiring waktu berlalu, jalur ini tidak hanya menjadi sentral pertemuan para pedagang untuk memperjualbelikan barang-barang dagangan mereka saja. Jalur Sutra ikut menjadi kunci perihal pertukaran barang, ide serta budaya dari seluruh dunia.

Sejarah Jalur Sutra dan Awal Mula Peradabannya

Jalur Sutra bermula pada masa Dinasti Han, sekitar tahun 206 Sebelum Masehi hingga 220 Masehi. Ketika itu, Kaisar Han Wudi memerintahkan untuk membuka jalur perdagangan paling strategis menuju ke Barat. 

Mandat ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan diplomatik sekaligus perdagangan dengan negara lain. Seperti Asia Tengah yang di dalamnya bernaung kekaisaran Parthia, Kerajaan Kushan, dan wilayah lainnya di Timur Tengah.

Mulanya, barang-barang dagangan pada rute ini hanya memperdagangkan Sutra sebagai komoditas utama hasil negara Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, jalur Sutra menjelma menjadi pusat interaksi budaya antara Barat dan Timur. Berbagai komoditi penjualan lain juga mulai diperdagangkan, seperti rempah-rempah, teh, porselen dan lain sebagainya.

Rute Jalur Sutra

Jika kita menjabarkan sejarah jalur Sutra dalam peradaban manusia, ada berbagai hal yang wajib untuk diperhatikan. Jalur ini merupakan pertemuan budaya dari Cina, India dan Roma. Ketiga pertemuan kebudayaan ini, nantinya akan menjadi dasar dari peradaban dunia modern sekarang ini.

Baca Juga: Sejarah Konfrontasi Indonesia Malaysia, Jejak Kelam Dua Negara

Tak kalah menarik, informasi terlengkap yang menceritakan di mana sebetulnya rute jalur Sutra ini berada. Jalur ini, terbagi menjadi dua membagi wilayah utara dan selatan. Rute utara jalur Sutra melewati Bulgar-Kupchak menuju wilayah Eropa Timur serta Semenanjung Crimea.

Lepas Semenanjung Crimea terus melaju ke arah Laut Hitam, Laut Marmara hingga wilayah negara Balkan. Dari Balkan, rute ini kemudian menuju ke arah Venezia. Sementara rute selatan, jalur ini mulanya melewati Turkestan-Khorasan kemudian menuju Mesopotamia.

Anatolia dan Antiokhia menjadi wilayah jalur ini selanjutnya di bagian selatan hingga menuju Laut Tengah. Negara-negara di sekitarnya seperti Mesir dan Afrika Utara juga ikut dilewati jalur perdagangan fenomenal ini.

Menjadi Pusat Pertukaran Budaya hingga Agama

Tak hanya menjadi jalur strategis dalam berdagang, rute Sutra ini juga menjadi wilayah paling penting dalam hal lain. Penyebaran budaya hingga ajaran agama membawa dampak paling signifikan bagi masyarakat dunia. 

Masyarakat yang terlibat dalam transaksi atau sekedar melalui jalur ini ikut menyebarkan kebudayaan serta kepercayaan mereka kepada masyarakat lainnya. 

Para biksu Buddha melakukan perjalanan panjang membawa teks suci ke wilayah Cina melalui jalur Sutra. Pedagang Timur Tengah ikut menyebarkan agama Islam ke Asia Tengah melalui negeri Tiongkok. Berbagai wilayah yang terhubung dengan Kekaisaran Romawi atau Bizantium ikut mendapatkan ajaran agama Kristiani dari para pendeta, dan tokoh agamanya.

Baca Juga: Sejarah Bahari Indonesia, Jelajah Dunia Maritim Leluhur Nusantara

Demikian tadi berbagai informasi mengenai sejarah jalur Sutra dan pengaruhnya terhadap peradaban dunia hingga kini. Banyak ilmuwan sepakat, adanya jalur perdagangan strategis ini juga ikut membentuk peradaban modern saat ini. Adanya pengaruh kebudayaan, penyebaran agama, dan kegiatan niaga memberikan dampak signifikan terhadap hubungan negara wilayah Barat dan Timur. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |