Kisah Nabi Daniel dalam Sejarah Islam dan Masjidnya di Alexandria Mesir 

2 weeks ago 10

Kisah Nabi Daniel sangat jarang terdengar di kalangan umat Islam. Sebab, dalam sejarah Islam sendiri nama Daniel bukan salah satu nabi yang wajib kita ketahui. 

Kendati namanya tidak termaktub dalam Al Quran, namun namanya tercatat di dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen, yakni dalam Kitab Daniel di Perjanjian Lama dan Al Kitab Ibrani. 

Ia hidup di zaman Kerajaan Babilonia yang sekarang bernama Irak. Danial termasuk orang yang istimewa lantaran memiliki kemampuan melihat masa depan, terutama nasib bangsa Bani Israil dan bisa menafsirkan mimpi.

Bahkan ia selalu selamat dalam berbagai upaya pembunuhan dari orang-orang yang tidak suka karena iri dengan kemampuannya. 

Selain itu, Danial diyakini sebagai salah satu keturunan Nabi Daud AS, meskipun kaum Yahudi tidak mempercayai dia adalah seorang Nabi, terlebih karena makamnya tidak hanya satu. 

Kisah Nabi Daniel Perspektif Islam

Dulu, ada seorang raja Babilonia yang terkenal begitu kejam dan jahat. Bahkan, ketika ada anak laki-laki dari Bani Israil, maka ia tidak berpikir panjang untuk membunuhnya, melatih untuk menjadi pasukan perang hingga memenjarakan dan memisahkan dari orang tua sejak kecil.

Raja yang bernama Bakhtashir keturunan Nabi Nuh AS dari Yafits ini, suatu ketika menahan rakyat kecil dan anak-anak, di dalamnya terdapat Nabi Daniel hingga keturunan Nabi Yusuf dan Ya’qub.

Suatu saat, Bakhtashir merasa gelisah karena mimpinya. Ia kebingungan arti mimpi itu. Sehingga, ia memerintahkan pasukannya mencari dukun hingga juru ramal yang bisa menafsirkan mimpinya. Namun, tak ada seorang pun yang bisa. 

Kabar itu pun tersebar di masyarakat, hingga para tahanan di dalam penjara. Hingga akhirnya, seorang tahanan pria memberi tahu jika ada seorang laki-laki yang bernama Daniel bisa menafsirkan mimpi Bakhtashir.

Benar saja, ketika bertemu Bakhtashir sangat kagum atas penjelasan Daniel hingga akhirnya membebaskannya. Bahkan, raja menjadikannya sebagai konsultan dan Guru pribadi.

Upaya Pembunuhan Kaum Majusi

Lantaran semakin dekat dan akrab dengan Bakhtashir, para petinggi dari Kaum Majusi iri dan mencoba merusak hubungan mereka hingga percobaan pembunuhan. 

Suatu ketika, mereka membuat sebuah lubang yang di dalamnya terdapat hewan buas serta berbisa. Kemudian mereka memasukkan Daniel ke dalamnya. 

Alangkah terkejutnya mereka setelah beberapa hari kondisi Daniel justru baik-baik saja. Sehingga, hubungan dengan Bakhtashir makin dekat. Kisah Nabi Daniel ini begitu terkenal di berbagai kepercayaan dengan berbagai versi.

Mereka pun tak kehilangan akal untuk menyingkirkan Daniel. Kemudian mereka membuat informasi bohong soal bocornya aib raja, yakni suka ngompol di kasur saat tidur. 

Sontak saja Bakhtashir geram dengan informasi itu. Sang Raja pun langsung menginstruksikan pengawalnya siapa saja pada malam hari keluar dari kamar, sekalipun namanya Bakhtashir, harus ditangkap dan dibunuh. 

Saat malam tiba, Daniel justru tidak keluar, malahan sang raja yang pergi keluar untuk kencing. Sehingga, pengawal langsung menangkap membunuh Bakhtashir meski ia menegaskan berulang kali bahwa ia adalah raja mereka. Sehingga Daniel pun selamat. 

Masjid Daniel di Alexandria, Mesir

Nabi Daniel selalu selamat dari berbagai upaya pembunuhan hingga akhir hayatnya. Konon, makamnya berada di sekitar Benteng Kota Kirkuk, Irak. Di sana, tepatnya di sebuah masjid berukuran besar banyak yang meyakini di sekitar masjid ada makam Nabi Daniel, Mikail, Hana dan Ezra. 

Sementara di Susa, Iran, banyak juga yang meyakini jika makam Nabi Daniel berada di wilayah mereka. 

Sementara masyarakat Mesir, mempercayai jika makamnya Nabi Daniel berada di Alexandria. 

Di zaman pemerintahan sahabat Nabi Umar bin Khattab, ketika proses penaklukan Susa atau Iskandariyah oleh Amr bin Ash tahun 641M, mereka menemukan tempat tersembunyi yang di dalamnya ternyata ada jenazah laki-laki berperawakan besar tertutup kain kafan berbahan benang emas. 

Mendapati itu, mereka pun langsung melaporkan ke Khalifah Umar. Kemudian, sang Khalifah menanyakan lagi ke Ali bin Abi Thalib siapa sosok itu. Lalu Ali pun menjelaskan jika orang tersebut adalah Nabi Daniel.

Seketika itu pula, Umar langsung meminta Amr untuk mengkafani lagi jenazah itu dan menguburkannya di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh orang. 

Lalu, Amr juga membuatkan makam lagi di Kota Alexandria yang mana di atasnya kemudian dibangun sebuah masjid yang bernama Masjid Nabi Daniel. Bahkan, sampai saat ini masjid tersebut masih ada. 

Dari kisah Nabi Daniel ini, kita bisa menambah wawasan soal pengetahuan keislaman dari sisi sejarah. Apalagi dari berbagai sumber menyebutkan jika Daniel mengabarkan akan datangnya Rasul, yakni Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |