Kisah Wanita Ghamidiyah, Taubatnya Pelaku Zina

3 weeks ago 10

Kisah wanita Ghamidiyah terukir dalam sejarah Islam. Wanita tersebut mengaku sebagai pelaku zina di hadapan Nabi Muhammad SAW. Bahkan ia meminta Rasulullah SAW untuk memberinya hukuman.

Baca Juga: Kisah Syaikh bin Baz, Berhiaskan Ilmu dan Akhlak Mulia

Di balik kisah tersebut, ada hikmah tersendiri. Umat muslim perlu mengetahui sekaligus mengambil pembelajaran dari cerita ini. Berikut uraian selengkapnya

Kisah Wanita Ghamidiyah di Sejarah Islam

Pada suatu ketika, sesudah menjalankan ibadah sholat, Rasulullah SAW bertemu dengan wanita dari suku Ghamidiyah. Ia sengaja mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk mengakui dosanya.

Ia mengaku telah berzina dan bahkan hamil. Karena hal itu, ia meminta Nabi Muhammad SAW untuk memberinya hukuman rajam agar menyucikan dosanya. Rasulullah SAW lantas memalingkan wajahnya dan memintanya untuk pulang.

Keesokan harinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW memintanya untuk kembali lagi setelah melahirkan.

Tepat 9 bulan lamanya, ia sudah melahirkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Dalam kisah ini, wanita Ghamidiyah tersebut pun kembali mendatangi Nabi Muhammad SAW sambil membawa bayinya sebagai bukti.

Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW memintanya untuk pulang dan menyusui bayinya sampai sapih. Setelah sekian lama, ia kembali mendatangi Nabi Muhammad SAW karena sudah menyapih bayinya.

Bahkan ia menggendong anaknya. Di tangan anak tersebut tampak membawa roti. Hal ini menjadi bukti bahwa anaknya sudah sapih dan bisa makan sendiri dengan tangannya.

Dihukum Rajam

Saat Nabi Muhammad SAW melihat bayinya sudah bisa makan sendiri dengan tangannya, ia lantas meminta si wanita untuk mencari keluarga angkat. Ketika ia sudah menemukan keluarga yang mau mengasuh anaknya, Nabi Muhammad SAW lantas membawanya ke tempat eksekusi.

Kemudian ia diikat di sebatang kayu. Orang-orang berkumpul mengelilinginya. Dalam kisah di sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW lantas mengarahkan untuk merajam wanita Ghamidiyah.

Semua orang yang hadir di tempat tersebut lantas melemparinya dengan batu. Sahabat Rasulullah SAW, Khalid Bin Walid, melemparinya dengan batu besar sembari mencelanya.

Diterimanya Tobat Pelaku Zina

Mendengar ucapan Khalid Bin Walid, Nabi Muhammad SAW memintanya untuk tidak mencela. Hal ini karena Allah SWT sudah menerima taubatnya.

Bahkan Nabi Muhammad SAW menyebut sekiranya dibandingkan dengan taubat lain, maka taubat ini lebih besar daripada Gunung Uhud. Orang yang berasal dari suku Ghamidiyah tersebut pun meninggal dunia saat mendapatkan hukumannya. Umat muslim lantas mensholatkannya dan memakamkannya.

Baca Juga: Kisah Ummu Hani, Menolak Cinta Rasulullah Hingga Dua Kali

Hikmah yang Bisa Dipetik Umat Muslim

Dari kisah wanita Ghamidiyah di atas, ada banyak hikmah yang bisa dipetik oleh umat muslim untuk menjadi pembelajaran. Berikut beberapa hikmahnya.

Berani Mengakui Dosa

Salah satu hikmahnya yaitu berani mengakui dosa dan bahkan meminta hukuman yang setimpal untuk menyucikannya. Keberanian dalam mengakui dosa ini sebenarnya termasuk wujud taubat kepada Allah SWT.

Perbuatan zina sendiri nyatanya masih sering terjadi di zaman sekarang. Namun tidak semua pelakunya berani mengaku dan memohon ampun kepada Allah SWT sebagaimana kisah wanita Ghamidiyah ini.

Sikap Bijak Rasulullah SAW 

Hikmah berikutnya yaitu bisa mengetahui bagaimana bijaknya Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi pelaku zina. Zina termasuk perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam.

Meski demikian, Rasulullah SAW tidak gelap mata sehingga memberikan hukuman begitu saja kepada pelaku zina yang mengaku di depannya. Nyatanya Nabi Muhammad SAW tidak tega untuk memberinya hukuman sampai bayinya mendapatkan keluarga angkat.

Begitupun saat sudah menghukumnya. Nabi Muhammad SAW tetap bijaksana ketika ada salah seorang sahabat yang mencelanya. Selain bijaksana, Rasulullah SAW memang pemimpin yang adil.

Ikhlas Menerima Hukuman 

Hikmah lainnya dari kisah wanita Ghamidiyah ialah ikhlas menerima hukuman atas perbuatan dosa yang ia lakukan. Hal ini tidak lain untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Pada akhirnya, apa yang dilakukan tersebut berbuah manis. Taubat pelaku zina mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Ia pun meninggal dunia dalam keadaan dosa zinanya sudah mendapat ampunan. Hal ini turut memperlihatkan bahwa Allah SWT Maha Pengampun.

Baca Juga: Kisah Zainab dan Abul Ash, Cinta Beda Agama yang Tulus Setia

Setelah simak uraian di atas, tentu bisa mengetahui bagaimana kisah wanita Ghamidiyah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Kisah tersebut bisa diketahui dan dipelajari oleh umat muslim sebab ada hikmah tersendiri. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |