Pelaku UMKM di Wilayah Eks Kewedanaan Banjarsari Ciamis Ikuti Kursus Hygiene Sanitasi Makanan

2 months ago 27

harapanrakyat.com,- Puluhan pelaku UMKM di wilayah eks Kewedanaan Banjarsari, ikuti Kursus Hygiene Sanitasi Makanan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Jakwir Priangan di halaman Kantor BIP Cikotok, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024).

Baca Juga: Galuh Culinary Night Ciamis Bantu Pergerakan Ekonomi Pelaku UMKM

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 23 pelaku UMKM mendapatkan bimbingan materi dari Dinas Kesehatan serta UPTD Labkesda Kabupaten Ciamis.

Ketua Koordinator Paguyuban Jakwir Priangan Kuswanto mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut pihaknya untuk memberikan bimbingan terhadap para pelaku UMKM. Khususnya UMKM yang bergabung dalam Paguyuban Jakwir.

“Kegiatan ini merupakan bentuk usaha kami sebagai wadah dari para pelaku UMKM. Para peserta ini dibekali ilmu tata cara menjalankan usaha UMKM, yang mana penyedia makanan harus benar-benar paham mengenai makanan yang bergizi, higienis dan sehat. Makanya untuk narasumbernya kami sengaja mendatangkan dari Dinas Kesehatan dan Labkesda Ciamis,” terang Kuswanto.

Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Makanan untuk Pelaku UMKM di Ciamis

Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Ciamis Tita Supartini mengatakan, selain memberikan pembinaan terhadap para pelaku UMKM di wilayah eks Kewedanaan Banjarsari, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kualitas air dan makanan.

“Kami diminta untuk memfasilitasi para UMKM yang ada tergabung dalam paguyuban untuk mendapatkan sertifikat laik Hygiene Sanitasi Makanan. Untuk mendapatkan sertifikat ini tentunya harus melalui uji lab,” katanya.

Lanjut Tita, semua alat alat yang dimiliki oleh para pelaku UMKM ini dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara bakteri makanan yang nantinya akan menjadi menu dalam MBG (Makan Bergizi Gratis). Seperti nasi, sayuran dan protein.

“Kenapa yang diuji lab tiga jenis itu, karena makanan tersebut nantinya rentan terhadap pencemaran bakteriologis,” terang Tita.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Jakwir ini sangat membantu, baik bagi para pelaku UMKM maupun pemerintah.

Pasalnya, kegiatan tersebut bisa lebih meringankan para pelaku UMKM untuk bisa akses ke laboratorium Labkesda Ciamis. Sehingga kegiatan uji lab bisa secara serempak dan lebih mudah.

“Kebayang kan kalau kegiatan ini dilaksanakan melalui perorangan. Mereka (UMKM) harus pergi jauh ke Ciamis kota, atau sebaliknya kami harus mengunjungi satu persatu. Tentunya akan memakan waktu yang lebih lama. Kalau secara kelompok begini kan ringan, lebih efektif juga dalam menyampaikan program-program serta pengambilan sampelnya,” kata Tita.

Baca Juga: Pelaku UMKM Bisa Bergabung di Rans Nusantara Hebat Milik Raffi Ahmad, Ini Syaratnya

Uji Lab Harus Dilaksanakan Secara Berkala

Pihaknya pun berharap, semua pelaku UMKM di Kabupaten Ciamis bisa melaksanakan pengolahan pangan secara baik, aman, higienis dan sehat. Sehingga nantinya aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Uji lab ini bukan hanya sebagai sampel saja, namun kedepannya bisa melaksanakan uji lab secara berkala. Terutama untuk makanan dan airnya. Sehingga kedepan menjadi aset untuk membangun masyarakat Indonesia yang cerdas dan sehat.

“Untuk 10 atau 20 tahun kedepan anak-anak kita akan sehat serta terbebas dari stunting. Dengan begitu anak-anak kita nantinya bisa bersaing dengan anak-anak yang ada di negara maju,” jelas Tita.

Pembinaan Pelaku UMKM untuk Mendukung Program MBG

Sementara itu, pemerhati UMKM wilayah Kabupaten Ciamis, Deni Suganda, mengatakan, penting bagi pelaku UMKM mengetahui hygiene sanitasi makanan, dan harus mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Karena pemerintah pusat sudah mencanangkan program Makan Bergizi Gratis. Sehingga sangat perlu adanya upaya pembinaan dan pembenahan terhadap para pelaku UMKM.

“Jangan sampai nanti ketika program MBG berjalan, pelaku UMKM di daerah malah belum tersertifikasi kelayakan makananya. Jelas kegiatan paguyuban atau kelompok ini sangat bagus,” ujarnya.

Menurut Deni, jika semua UMKM di daerah sudah tersertifikasi, maka penyerapan ekonomi di Kabupaten Ciamis akan bisa lebih meningkat.

Baca Juga: DPRKPLH Ciamis Dorong Pelaku UMKM Makanan Olahan Jaga Lingkungan

“Program MBG harus melibatkan unsur lokal, baik dari sisi pengadaan bahan maupun proses pembuatan makanannya. Sehingga ekonomi di bawah bisa berkembang sesuai program Presiden saat ini. Karena selain dapat meningkatkan perekonomian, program MBG jelas akan mengurangi pengangguran,” pungkas Deni. (Suherman/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |