Pengertian, Contoh dan Sifat Larutan Elektrolit Biner

3 weeks ago 13

Larutan elektrolit biner adalah jenis larutan elektrolit yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian, masih banyak orang yang belum terlalu memahaminya dan merasa penasaran tentang hal ini. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, berikut ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai pengertian larutan yang merupakan topik dalam pelajaran kimia ini.

Baca Juga: Sifat Kimia Oksigen dan Fungsinya yang Sangat Penting

Larutan Elektrolit Biner, Berikut Pengertiannya

Larutan sendiri merupakan campuran homogen antara zat pelarut dan zat terlarut seperti air dan gula. Sementara itu, larutan elektrolit merupakan larutan berisi molekul yang terurai dan terdisosiasi lalu menjadi partikel bermuatan listrik positif dan negatif. Partikel tersebut kemudian kita sebut dengan ion positif dan ion negatif.

Ion positif yang muncul kemudian disebut dengan julukan kation, sedangkan ion negatif sebagai anion. Jumlah antara kedua ion baik positif maupun negatif adalah sama dan membuat larutan dengan muatan ion tersebut netral. Larutan ini mampu menghantarkan listrik, sebab terjadi perubahan kimia yang ditandai perubahan warna, muncul gelembung gas, dan endapan.

Sementara itu, larutan elektrolit biner merupakan larutan yang memiliki 2 jenis ion dari proses ionisasi atau disosiasi. Umumnya senyawa pada larutan ini berupa senyawa ionik sederhana yang terdiri dari ion positif dan negatif. Ketika mencoba melarutkanya ke dalam air maka senyawa ioniknya akan terdisosiasi menjadi ion-ion penyusunnya sendiri.

Contoh dan Fungsinya

Contoh larutan biner meliputi asam kuat seperti asam klorida, asam sulfat, dan asam nitrat. Selain itu, ada juga basa kuat seperti natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium hidroksida, serta garam-garam seperti magnesium klorida, kalium klorida, dan natrium klorida.

Setiap jenis larutan ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Beberapa contohnya antara lain:

  • Natrium klorida berfungsi dalam bidang kesehatan sebagai infus, pembersih luka, obat kumur, dan lainnya.
  • Asam klorida berfungsi dalam produksi pupuk, pengolahan air, pembersih noda semen, dan sebagainya.
  • Contoh larutan elektrolit biner asam sulfat berfungsi untuk pembuatan pupuk, pemurnian minyak bumi, hingga pembuatan baterai.
  • Asam nitrat berfungsi untuk memproduksi amonium nitrat, memproduksi bahan peledak, mengoksidasi logam, hingga sebagai pembersih.
  • Kalsium hidroksida memiliki fungsi sebagai obat saluran akar, bahan untuk membuat semen, hingga menetralkan air asam.
  • Natrium hidroksida berfungsi sebagai pengatur pH air, membuat sabun mandi padat, hingga pembuatan berbagai macam obat.

Sifat-Sifatnya

Jenis larutan satu ini tentunya memiliki beberapa sifat tersendiri yang akan kita bahas berikut ini:

Baca Juga: Sifat Kimia Eter dan Kenali Manfaatnya

1. Mampu Menghantarkan Listrik

Sifat pertama dari larutan elektrolit biner adalah kemampuannya untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini terjadi karena larutan tersebut mengandung ion-ion bebas yang dapat bergerak. 

Semakin banyak jumlah atau konsentrasi ion yang dihasilkan, semakin baik kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Sebaliknya, jika jumlah ion dalam larutan relatif sedikit, kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik juga akan menurun.

2. Titik Didihnya Lebih Tinggi dan Titik Bekunya Lebih Rendah Daripada Air

Sifat selanjutnya dari larutan ini adalah memiliki titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibandingkan pelarut murni seperti air. Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara ion dan molekul air.

Hal itu mempengaruhi proses penguapan dan pembekuan larutan. Gaya tarik ini menyebabkan larutan memerlukan suhu lebih tinggi untuk menguap dan suhu lebih rendah untuk membeku dibandingkan air murni.

3. Memiliki Derajat Ionisasi Mendekati 100%

Pada larutan elektrolit biner dengan ion melimpah memiliki derajat ionisasi yang cukup besar mendekati 100%. Sebaliknya jika kandungan ion yang pada larutan lebih sedikit, derajat ionisasinya juga menjadi lebih rendah. Derajat ionisasi sendiri merupakan ukuran yang bisa menunjukkan sebanyak apa senyawa yang terurai menjadi ion.

4. Memiliki Tekanan Osmotik Lebih Tinggi dan Memiliki Sifat Koligatif Lainnya

Sifat selanjutnya yaitu memiliki tekanan osmotik lebih tinggi daripada tekanan larutan non-elektrolit dengan konsentrasi sama. Tekanan osmotik sendiri merupakan tekanan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik pada larutan dengan pelarut murninya. Selain itu jenis larutan ini juga memiliki sifat koligatif lainnya, misalnya yaitu penurunan tekanan uap.

Baca Juga: Perbedaan Larutan Jenuh dan Tak Jenuh dari Beberapa Faktor

Larutan elektrolit biner adalah larutan yang memiliki 2 jenis ion dari proses ionisasi atau disosiasi. Larutan ini memiliki peran yang cukup penting dan bisa kita temukan dalam aktivitas sehari-hari. Jenis ini memiliki beberapa sifat seperti mampu menghantarkan listrik dan memiliki derajat ionisasi mendekati 100%. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |