Pengertian Maksiat dalam Ajaran Islam, Contoh dan Cara Menjauhinya

2 months ago 22

Pengertian maksiat di dalam ajaran Islam menjadi salah satu pembahasan yang menarik. Meski kata tersebut sangat lumrah di telinga banyak orang, namun tidak sedikit pula yang belum memahaminya. 

Secara bahasa, maksiat berasal dari kata Arab ma’shiatun yang berasal dari fi’il madhi ‘asho dan fiil mudhari’ ya’shi. Sedangkan artinya melanggar, menantang, mendurhakai maupun membangkang. 

Sehingga, dengan begitu arti maksiat adalah perbuatan yang melanggar. Karena dalam konteks agama Islam, sehingga di sini mengarah pada perilaku yang melanggar perintah Allah SWT. 

Baca juga: Pengertian Syubhat, Perkara yang Meragukan dalam Islam yang Perlu Dihindari

Dengan begitu, siapapun orang Islam yang melakukan perbuatan maksiat, maka ia sudah masuk melanggar perintah agama. Sehingga, ia bisa mendapatkan dosa. 

Memahami Pengertian Maksiat dengan Mudah 

Setelah memahami arti secara dasar dari kata maksiat, kemudian kita juga perlu memahami apa saya yang masuk dalam kategori melanggar agama. 

Hal itu, supaya kita bisa lebih bijak dan tepat saat menjalankan perintah agama dan tidak terjerumus pada hal-hal yang membingungkan. 

Sebagai salah satu kunci utama agar mengetahui perintah dan larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW, adalah dengan membaca serta mengetahui isi Al Quran dan Hadits. 

Sebab, keduanya adalah pedoman utama umat Islam untuk menjalankan kehidupannya berdasarkan aturan agama. Selain dua pedoman di atas, juga perlu mengacu pada ijma’ para ulama serta qiyas.

Dari beberapa sumber pedoman di atas, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengetahui secara keseluruhan. Sehingga, perlu proses, waktu dan kesabaran untuk mengetahui hukum Islam.

Kendati begitu, mencari ilmu agama Islam demi tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul merupakan tindakan yang mulia. Terlebih siapa saja yang melanggar bakal mendapatkan siksaan yang begitu pedih dan hina di akhirat nanti. 

Hal ini juga sebagaimana dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 14.

Contoh Maksiat

Selain mengetahui pengertian maksiat, kita juga perlu mengetahui contoh dari perbuatan yang melanggar ketentuan agama ini. 

Sebagai gambaran, perbuatan maksiat tidak terbatas pada perbuatan yang terlihat secara fisik, seperti melakukan zina, mencuri, memukul orang, berduaan dengan orang yang bukan mahram serta lainnya. Namun, perbuatan lain yang tidak terlihat bisa juga masuk dalam kategori maksiat, seperti marah, kikir, menyekutukan Allah, ghibah dan perbuatan tercela lainnya. 

Dari beberapa contoh umum di atas, perbuatan tersebut masuk kategori melanggar tentu saja bukan tanpa alasan. Sebab, segala sesuatu yang menjadi larangan dari agama, sudah pasti ada dampaknya, baik secara pribadi maupun kepada orang lain. 

Sedangkan untuk menjauhi perbuatan tersebut, adalah dengan memperbanyak ibadah, menguatkan iman, memperbanyak belajar ilmu agama, dan menjauhi hal-hal yang mendekatkan pada perbuatan maksiat. 

Baca juga: Kewajiban Menuntut Ilmu Bagi Umat Islam Menurut Kitab Ta’limul Muta’alim

Walaupun tidak mudah, selagi ada kemauan untuk terus berbenah diri dan berusaha untuk menjalankan perintah agama, niscaya Allah akan memberikan jalan kemudahan untuk kita menggapainya. 

Dari beberapa penjelasan pengertian maksiat di atas, semoga kita bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan baik. Sehingga kita mendapatkan ridha dan keberkahan selama hidup, baik di dunia dan di akhirat kelak. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |