harapanrakyat.com – Seorang warga Dusun Patrol Desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Jawa Barat bernama Rendi alias Bapau, terpaksa dievakuasi ke Rumah Solusi Himatera Indonesia (RSHI) untuk diobati.
Hal itu karena Rendi telah merusak rumah milik Herdis dan bengkel knalpot setempat. Aksi agresif ini memicu kemarahan warga, yang akhirnya mengamankan Rendi dalam kondisi diborgol. Warga terpaksa memborgol Rendi karena mencoba melawan saat hendak diamankan pada Senin (2/12/2024).
Baca Juga: Mahasiswa Keperawatan PSDKU Unpad Pangandaran Gelar Simulasi Bencana Megathrust
Untuk menghindari amukan massa yang mulai berkumpul, pihak keluarga bersama unsur terkait memutuskan untuk mengevakuasi Rendi ke Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Solusi Himathera Indonesia.
Rendi, yang diduga mengalami gangguan jiwa dan sering menunjukkan perilaku agresif, membuat keluarganya merasa takut dan tidak berdaya.
Menurut Direktur LKS RSHI Pangandaran Dede Adriansyah, dalam musyawarah yang melibatkan unsur Polsek Parigi, Babinsa, Pol PP, Dinas Sosial PMD Kabupaten Pangandaran, PKM Parigi, Pemdes Ciliang, Pemdes Cibenda, serta warga setempat, diputuskan bahwa Himathera Indonesia menjadi tempat terbaik untuk memberikan penanganan yang tepat bagi Rendi.
“Proses evakuasi berlangsung dramatis, mengingat kondisi Rendi yang masih gelisah dan diborgol demi keamanan. Berkat kerja sama yang sigap dan koordinasi yang baik, Rendi berhasil dievakuasi dengan selamat,” kata Dede.
Warga Pangandaran Dievakuasi ke RSHI, Keluarga Lega
Sesampainya di Rumah Solusi Himathera Indonesia, Rendi disambut dalam suasana penuh empati.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah menyelamatkan Rendi dari situasi kritis. Kami menyambut Sahabat Jiwa dengan hati terbuka,” terangnya.
“Ini adalah langkah awal menuju pemulihan. Sinergi seperti ini menjadi contoh bagaimana masyarakat, pemerintah, dan Himathera dapat bekerja sama untuk memberikan solusi atas masalah sosial,” timpalnya.
Sebagai langkah awal pemulihan, Rendi langsung dimandikan, rambutnya dipotong hingga botak sebagai simbol pembaruan, dan diberikan jubah putih khas Himathera Indonesia. Ritual ini menjadi bagian dari proses pembersihan jiwa dan persiapan rehabilitasi yang diterapkan di sana.
Baca Juga: RSHI Pangandaran Tangani ODGJ Asal Bandung Barat yang Meresahkan Warga
Pihak keluarga yang semula diliputi kecemasan, kini mulai menyimpan harapan. “Kami takut dia membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Semoga di Himathera, dia bisa kembali sembuh dan menjalani hidup dengan normal,” ungkap salah satu keluarga Rendi. (Jujang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)