Tuding Biang Keladi Money Politic, Aktivis PMII Kota Tasikmalaya Ontrog Kantor Partai, KPU dan Bawaslu

2 months ago 25

harapanrakyat.com,- Puluhan aktivis PMII Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar aksi di halaman Kantor Bawaslu, dan KPU Kota Tasikmalaya, Sabtu (30/11/2024).

Baca Juga: Tolak Hasil Pilkada, Ratusan Massa Aksi Alim Katipu Demo Bawaslu Kota Tasikmalaya 

Para aktivis mahasiswa tersebut juga sempat ontrog Kantor Partai Gerindra, Golkar, PPP, PKB, PDI, dan partai lainnya.

Mereka melakukan aksi tersebut untuk menyelamatkan demokrasi dari maraknya politik uang saat Pilkada Kota Tasikmalaya.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya itu juga melakukan orasi sebagai bentuk kritikan kepada sejumlah partai tersebut. Mereka meminta agar parpol mengembalikan fungsi partai sebagai pendidikan politik masyarakat.

“Pertama, kenapa kita aksi ke beberapa partai. Ini sebagai bentuk perhatian kita terhadap partai-partai agar mengembalikan fungsi partai. Bahwa fungsi partai itu adalah sebagai pendidikan politik masyarakat,” kata Adriana Nugraha, Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Sabtu (30/11/2024).

Namun, lanjut Adriana, pada kenyataannya hari ini di Pilkada Kota Tasikmalaya, partai malah menjadi pembodoh masyarakat. Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dengan mentransaksikan barang, uang, dan lainnya.

Baca Juga: Tim Gabungan Ade-Iip Klaim Menang Telak di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

Aktivis PMII Kota Tasikmalaya Akui Miliki Data Kecurangan Pilkada

Para aktivis mahasiswa juga mengaku mendapat data salah satu paslon Wali Kota Tasikmalaya, yaitu Viman-Dicky, melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif.

“Kita hari ini turun ke Bawaslu itu untuk meminta rekomendasi kedepannya akan dilayangkan ke KPU. Agar saudara Viman-Dicky ini diskualifikasi sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya,” kata Adriana.

Ia mengatakan, secara aturan sangat memungkinkan paslon tersebut didiskualifikasi. Karena berdasarkan data tersebut terdapat peta persebaran tim relawan. Tim tersebut menyebarkan uang di beberapa titik lokasi TPS setiap kelurahan dan kecamatan.

Menurut Adriana, para mahasiswa akan mengawal kasus yang sebelumnya pernah dilaporkan ke Bawaslu sebagai informasi awal.

“Itu kita melaporkan semua peserta Pilkada yang ikut dalam kontestasi di Kota Tasikmalaya, bahkan ada temuan baru. Karena kemarin PMII Kota Tasikmalaya membuat satgas anti money politic,” terangnya.

Adriana menyebutkan, banyak kader PMII Kota Tasikmalaya yang keluarganya dikasih uang Rp 100 ribu, dan barang seperti minyak.

Baca Juga: Angka Partisipasi Pilkada Pangandaran 78,2 Persen, Cijulang Paling Tinggi

“Itu yang kita laporkan sebetulnya memenuhi subjek hukum. Karena kita tahu siapa penerima dan siapa pemberi kita akan laporkan. Kita kawal sampai tuntas hingga calonnya didiskualifikasi,” pungkas Adriana. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |