Banjar Jadi Kota Paling Inovatif Penurunan Stunting di Jabar 

2 months ago 29

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar meraih penghargaan terbaik keempat sebagai kota paling inovatif dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024 tingkat provinsi Jawa Barat (Jabar).

Penghargaan tersebut diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan diterima langsung oleh Pj Walikota Banjar Ida Wahida Hidayati.

Baca Juga: Unggul Suara di Pilkada Kota Banjar, Sudarsono-Supriana Ungkap Kemenangan dengan Sujud Syukur

Penghargaan tersebut diberikan saat acara evaluasi penanganan stunting dan Aksi Stunting Award di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Selasa (26/11/2024).

Acara Aksi Stunting Award tersebut menjadi ajang evaluasi sekaligus apresiasi bagi daerah yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata dalam penanganan stunting.

Pemerintah kota Banjar dinilai berhasil dalam upaya penurunan stunting. Melalui berbagai inovasi yang digagas oleh setiap OPD yang berkolaborasi dengan berbagai instansi vertikal akademisi serta masyarakat.

Pj Walikota Banjar Ida Wahida Hidayati, mengatakan, berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPBGM) prevalensi stunting Kota Banjar sampai November 2024 mencapai 5,8 persen.

Kota Banjar meraih penghargaan kota paling inovatif dalam penurunan stunting di Jabar. Hal itu merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen serta keseriusan dari tim percepatan penanganan stunting Kota Banjar. Terutama dalam upaya mencegah terjadinya kasus stunting di Banjar.

“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kerja seluruh tim yang telah melakukan proses penanganan stunting. Dalam upaya mencegah terjadinya kasus stunting di Banjar,” kata Ida.

Lanjutnya menyebut, penghargaan tersebut juga menjadi sebuah motivasi bagi pemerintah kota Banjar untuk terus melahirkan inovasi baru dalam pencegahan stunting di Kota Banjar.

 “Penghargaan ini bukanlah tujuan utama namun yang terpenting adalah langkah nyata kita dalam melaksanakan aksi konvergensi stunting. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus baru dan menyongsong new zero stunting 2024,” ucapnya.

Banjar Kota Paling Inovatif Penurunan Stunting, Berikut Data Kasus Stunting

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saefuddin, mengatakan, untuk kasus stunting tahun 2024 pada triwulan sebanyak 16,82 persen. Kemudian pada triwulan II 6,25 persen, triwulan III 5,83 persen, dan triwulan IV 6,22 persen.

Menurutnya, pada triwulan IV kasus balita stunting naik sebanyak 23 balita dari total 718 kasus menjadi 741 kasus.

Baca Juga: Sikap Legawa Paslon BADAMI, Ucapkan Selamat Kepada Paslon Pemenang Pilkada Kota Banjar 

Hal ini terjadi karena beberapa indikasi di antaranya karena kenaikan TB anak tidak sesuai target. Kemudian karena asupan makanan kurang serta kurangnya kreativitas ibu dalam mengolah bahan makanan.

“Kemudian pola makan dan asupan protein di awal pemberian MPASI masih kurang dan banyak bayi dengan berat badan lahir rendah,” ucapnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu) 

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |