harapanrakyat.com – Politisi Partai Golkar, Dadang M. Naser, mengklarifikasi terkait adanya pernyataan pihak lain yang mengatakan ia melakukan body shaming. Ia mengaku pernah tidak bermaksud body shaming apalagi penghinaan fisik seseorang.
Baca Juga : Atasi Kemacetan Lalu Lintas Bandung Raya, Dadang Naser Usulkan Ide Ini!
“Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sekaligus mengklarifikasi terkait adanya tudingan bahwa saya melakukan body shaming. Dalam hal ini kepada pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Bandung. Saya tidak bermaksud body shaming. Namun, kita sunnatullah ada yang tinggi, ada juga yang pendek (perbedaan lahiriah). Dan saya menghargai dan menghormati itu,” ungkapnya dalam konferensi pers di Ciparay, Sabtu (23/11/2024) malam.
Terkait situasi Kabupaten Bandung yang saat ini dalam suasana Pilkada, kata Dadang Naser, beberapa kalangan berpendapat ada keanehan yang juga sampai kepadanya. Hal itu terlihat dari foto salah satu paslon keluaran KPU Kabupaten Bandung yang kurang proporsional dalam kondisi nyata. Padahal, foto tersebut merupakan dokumen negara.
“Hal itulah yang ingin saya pertanyakan kepada pihak yang mengeluarkan foto paslon yang notabene menjadi dokumen negara itu. Saya tidak mempertanyakan apalagi mempermasalahkan hal di luar itu. Apalagi ini sudah menjadi dokumen negara. Inilah yang saya kira ada dugaan ketidakjujuran, seolah ada pembiaran kesalahan itu terjadi,” tutur Dadang Naser.
Dadang Naser Ajak Masyarakat untuk Tabayyun
Sebagai komparasinya, kata anggota DPR RI ini, ia mengajak membandingkan dengan foto paslon saat Pilpres 2014. Saat itu ada foto paslon capres dan cawapres yang sesuai dengan potret kenyataannya yang tetap proporsional.
“Seharusnya hal itu juga berlaku di semua daerah, termasuk di Kabupaten Bandung dan pihak-pihak yang mengeluarkan foto paslon. Kita bisa lihat dari beberapa foto paslon, baik dari selebaran informasi Pilkada atau media informasi resmi penyelenggara Pemilu di Kabupaten Bandung,” ucap ia.
Baca Juga : Bey Machmudin Minta Koswara Atasi Masalah Transportasi di Kota Bandung
Akibat ada pihak yang ia duga sengaja memelintir pernyataannya itu, Dadang Naser pun merasa dirugikan secara immateril. Ia pun telah melakukan upaya hukum ke Polda Jawa Barat beberapa waktu lalu. Hal itu lantaran potongan video di media sosial itu berdampak menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat.
“Kita sama-sama tabayyun. Justru yang saya mempertanyakan kepada semua pihak, kenapa seolah tidak ada koreksi terkait foto paslon yang dikeluarkan,” ungkapnya. (Ecep/R13/HR Online)