Penyakit Mulut dan Kuku Meluas di Jawa Barat: 1.895 Ekor Sapi Tertular, 92 Mati

2 weeks ago 9

harapanrakyat.com,- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi, penyebarannya semakin meluas di Wilayah Jawa Barat. Hingga kini tercatat sebanyak 1.895 ekor sapi di 22 Kabupaten/Kota di Jawa Barat tertular PMK. Sementara jumlah kematian hewan ternak akibat PMK sebanyak 92 ekor.

Hal tersebut dikatakan PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, saat menghadiri puncak Peringatan Hari Desa Nasional 2025 di Desa Cibereum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

Siti mengungkapkan, data per 15 Januari 2025 menunjukkan penyebaran penyakit kuku dan mulut di Jawa Barat cukup signifikan. 

“Per tanggal 15 Januari 2025, berdasarkan dari data sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (iSIKHNAS), sebanyak 1.895 ekor sapi telah terjangkit PMK di 22 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Sayangnya, sebanyak 92 ekor sapi telah mati akibat penyakit ini,” ungkap Siti.

Baca Juga: PMK Mulai Terdeteksi di Bandung Barat, 4 Sapi Mati Mendadak

Namun demikian, Siti menegaskan upaya penanganan sudah dilakukan dengan berbagai langkah. Pada awal Desember 2024, Provinsi Jawa Barat menerima 7.500 dosis vaksin dari Asosiasi Peternakan dan Penggemukan Sapi Indonesia (APPSI). Ribuan vaksin ini langsung disebarkan ke beberapa daerah di Jawa Barat. 

“Selain itu, kita juga menganggarkan dari APBD Provinsi kurang lebih sekitar, 52.000 dosis vaksin. Cukup untuk 26.000 ekor ternak, dengan dosis vaksin yang diberikan dua kali per ternak,” ucapnya.

Penyakit Mulut dan Kuku Meluas di Jawa Barat, Pemeritah Tambah Dosis Vaksin

Selain bantuan vaksin dari APPSI, pemerintah pusat juga memberikan tambahan 160.000 dosis vaksin. Sebanyak 20.000 dosis diantaranya sudah disebarkan pada Senin lalu di Subang, yang langsung dipantau oleh Pj Gubernur Jabar.

“Untuk mengatasi penyebaran lebih lanjut, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau kewaspadaan kepada seluruh kabupaten/kota, perusahaan, dan asosiasi ternak,” ujarnya.

Siti meminta semua ternak yang masuk ke Jawa Barat diwajibkan untuk melewati titik pemeriksaan cek point. Asosiasi, koperasi, dan perusahaan juga diharapkan mengadakan vaksinasi ternak mandiri untuk mengurangi dampak penyebaran PMK.

“Kedua di dalam surat itu kami memberi tahukan kepada stakeholder di setiap kabupaten/kota untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak. Semua hewan yang masuk ke Jawa Barat harus masuk ke cek point,” imbuhnya..

Siti menegaskan bahwa hewan ternak yang terpapar PMK, namun telah sembuh setelah divaksin tetap aman untuk dikonsumsi. Namun dengan catatan, harus dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi.

“Yang terpenting adalah ternak yang sembuh setelah divaksin tetap aman untuk dikonsumsi, asalkan dimasak dengan baik,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |