Sejarah Gedong Uyeng Peninggalan Belanda di Pangandaran; Guru Keturunan Tionghoa

13 hours ago 6

Sejarah Gedong Uyeng ini bisa langsung siapa pun ketahui, bahkan hanya dari namanya saja. Gedong Uyeng merupakan kediaman milik keluarga Pak Uyeng, seorang keturunan Tionghoa yang telah menetap di Pangandaran sejak tahun 1965. Informasi yang diperoleh dari pengurus bangunan Uyeng menyebutkan bahwa Pak Uyeng adalah seorang guru di Pangandaran. Bangunan ini ia peroleh dari seseorang berdarah Belanda.

Baca Juga: Uyeng Suwargana: Tokoh Pendidikan Pangandaran, Intel Kepercayaan AH Nasution

Menilik Kisah Sejarah Gedong Uyeng

Daerah Pangandaran di Jawa Barat menyimpan banyak warisan sejarah yang diakui. Salah satu contohnya adalah Gedong Uyeng. Ini merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda yang menjadi bagian dari cagar budaya di Pangandaran.

Bangunan dengan arsitektur Indis terkenal di kalangan warga setempat dengan nama Gedong Uyeng. Gedong Uyeng terletak di Jalan Raya Babakan Nomor 156, Bojongsari, Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Koordinat lokasinya adalah 07° 41’ 00,4” LS – 108° 39’ 32,9” BT pada ketinggian 17 mdpl.

Dari pandangan sekilas, sejarah Gedong Uyeng menunjukkan kombinasi arsitektur Eropa dan lokal yang jelas. Akan tetapi, tidak ada informasi rinci yang menyebutkan tahun pasti pembangunan gedung ini. Hanya saja, rumah tersebut sudah ada sejak kelahiran Pak Uyeng.

Uyeng Suwargana dan Bangunan Rumahnya

Sebagian masyarakat Pangandaran tetap mengingat nama Uyeng Suwargana. Uyeng terkenal bukan hanya sebagai pengusaha percetakan yang sukses saja, tetapi juga tokoh pendidikan pertama di Pangandaran, Jawa Barat. Warga setempat akrab memanggilnya Pak Oejeng.

Uyeng Suwargana berasal dari keluarga beretnis Sunda asli di daerah pesisir Pangandaran. Ayahnya bernama Mas Kanduruan Kartaatmaja dan ibunya adalah Raden Ratna Soerasti. Uyeng lahir pada 12 November 1917 di Desa Babakan Pangandaran. Ayah dan ibunya merupakan keturunan bangsawan. Itu jelas terlihat dari bangunan rumah mereka yang megah dengan gaya arsitektur khas Belanda.

Dalam sejarah Gedong Uyeng, sebagian besar penduduk Pangandaran mengenal Uyeng Suwargana sebagai sosok penting di bidang pendidikan, bisnis, militer dan politik. Lalu mewariskan sebuah rumah bergaya kolonial di Jalan Raya Babakan, Pangandaran. Nah, sekarang bangunan itu dinamakan Gedong Uyeng.

Wafat dan Hanya Meninggalkan Bangunan Rumah

Uyeng Suwargana, sebagai pelopor pendidikan di Pangandaran, meninggal di RSCM Jakarta. Uyeng menghembuskan napas terakhir karena serangan jantung pada 7 Mei 1979 silam. Setelah kepergian Uyeng Suwargana, masyarakat Babakan mulai mengenal rumah peninggalan ayahnya sebagai Gedong Uyeng.

Baca Juga: Sejarah Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung

Tidak hanya itu, setelah Uyeng meninggal, Gedong Uyeng tidak terawat lagi. Anak-anaknya yang tinggal di Bandung tampaknya tidak memiliki waktu untuk merawat rumah warisan keluarga tersebut. Akhirnya, cicit Pak Uyeng yang merupakan generasi kelima dari keluarga ini, menjual rumah tersebut kepada keluarga Susi Pujiastuti.

Sebab mempertahankan bentuk asli bangunannya, saat ini Gedong Uyeng yang terletak di Jalan Raya Babakan KM. 1 Pangandaran sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar film kolosal atau sesi foto prewedding oleh para fotografer. Tentunya, hal tersebut tak akan memutus sejarah Gedong Uyeng yang ada.

Desain Bangunan Khas Sekaligus Milik Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI

Sebagai tambahan, Gedong Uyeng kini milik Ibu Susi Pujiastuti yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Bangunan ini memiliki halaman luas dan ada pagarnya, menghadap ke arah selatan. Di bagian selatan terdapat Jalan Raya Babakan. Sementara di utara berbatasan dengan halaman penduduk. Lalu, sebelah baratnya terdapat warung dan pemukiman. Lanjut, di sisi timur terdapat showroom sepeda motor.

Bangunan berbentuk persegi dengan ukuran 12,85 m x 9,00 m dan dibangun di atas pondasi. Atapnya berbentuk limasan dan menggunakan genteng tanah liat sebagai penutupnya. Gedong Uyeng memiliki teras di bagian depannya. Sementara itu, di sisi barat dan selatan teras terdapat pagar langkan.

Beberapa pilaster terlihat saling terhubung untuk menopang atap teras. Bentuknya sendiri ialah persegi dan ujungnya melengkung. Kemudian pada langit-langit teras tertutup gypsum putih. Baik di teras maupun di bagian dalam, lantainya terbuat dari ubin warna abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Gedung Papak Bekasi

Sejarah Gedong Uyeng menjadi saksi bisu dari sosok yang berperan dalam pendidikan, bisnis, politik dan intelijen internasional. Bangunan beserta sejarah Gedong Uyeng mampu membawa masyarakat untuk kembali ke masa lalu hanya dengan melihat bangunannya saja. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |