Sejarah Kata Halo, Pembuka Percakapan Telepon

2 months ago 32

Sejarah kata halo cukup menarik untuk kita bahas. Masyarakat telah lama menggunakan kata “halo” telah lama sebagai bentuk sapaan di berbagai belahan dunia. Banyak orang menggunakannya untuk memulai percakapan atau menyapa orang lain. 

Baca Juga: Sejarah Peradaban Mesopotamia, Awal Mula Peradaban Dunia

Kata ini bahkan menjadi istilah yang umum kita pakai, khususnya saat menjawab telepon. Namun, masih sedikit yang mengetahui asal-usul dan perjalanan kata ini hingga bisa menjadi sepopuler sekarang.

Sejarah Kata Halo, Berawal dari Ide Thomas Alva Edison

Komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi sendiri memiliki tujuan yang bervariasi, mulai dari keperluan pekerjaan, percakapan santai, hingga sekadar menanyakan kabar. 

Banyak orang berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui media seperti telepon. Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell mempermudah komunikasi jarak jauh, membuatnya lebih praktis hanya dengan menggunakan telepon. 

Saat memulai percakapan lewat telepon, kebanyakan orang menggunakan kata ‘halo’ atau ‘hello’ dalam bahasa Inggris. Kata sapaan ini telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang untuk membuka percakapan telepon. Namun, bagaimana sebenarnya asal-usul penggunaan kata sapaan ini?

Digunakan untuk Mengundang Perhatian Orang Lain

Menurut buku karya Ammon Shea, yang merujuk pada The Oxford English Dictionary, kata “halo” pertama kali muncul pada tahun 1827. Dalam sejarahnya, pada mulanya kata halo ini orang-orang gunakan untuk memulai percakapan atau sebagai bentuk sapaan, sama seperti fungsinya saat ini. 

Seiring waktu, “halo” berkembang menjadi kata yang orang gunakan untuk menarik perhatian orang lain. Seperti dalam contoh kalimat, “Halo, apakah Anda fokus mendengarkan penjelasan saya?”

Selain itu, orang-orang juga menggunakan kata “halo” untuk mengekspresikan keterkejutan terhadap suatu hal, seperti dalam kalimat, “Halo, Anda kira siapa yang bisa memperlakukan saya seperti itu?”. 

Penggunaan kata ini pada masa lalu berbeda dengan penggunaannya saat ini, karena awalnya lebih berfungsi untuk menarik perhatian atau menunjukkan rasa terkejut. Namun, setelah telepon menjadi populer, orang-orang mulai memakai kata “halo” secara luas sebagai sapaan untuk memulai percakapan.

Terutama saat berkomunikasi melalui telepon. Seiring berjalannya waktu, “halo” menjadi kata pembuka yang umum kita gunakan dalam setiap percakapan telepon.

Penemu Kata Halo

Ada beberapa pandangan berbeda mengenai siapa yang sebenarnya menemukan kata sapaan “halo” yang kini populer. Sebagian orang berpendapat bahwa penemunya adalah Alexander Graham Bell, penemu telepon. 

Namun, sebenarnya kata sapaan tersebut dikaitkan dengan Thomas Alva Edison, penemu lampu pijar pertama dunia. Penemuan ini berdasarkan pada bukti yang Professor Allen Konigsberg temukan, melalui sebuah surat yang tidak dipublikasikan.

Baca Juga: Sejarah Walkie Talkie, Berguna di Medan Perang

Professor Allen Konigsberg ialah seorang ahli sejarah klasik di Brooklyn College. Penulis surat tersebut adalah Thomas Alva Edison pada tahun 1800-an untuk David, seorang pemimpin perusahaan Telepon dan Telegraf Amerika Serikat. 

Allen menemukan surat tersebut saat melakukan penelitian selama lima tahun mengenai sejarah perekam suara. Dalam surat tersebut, Edison mendiskusikan tentang kata yang tepat untuk memulai percakapan telepon. 

Isi suratnya berbunyi, “Temanku David, sepertinya kita membutuhkan kata untuk mengawali percakapan telepon seperti ‘halo’, yang mampu terdengar dari jarak 3 hingga 6 meter. Bagaimana menurutmu?” 

Penulisan surat itu terjadi pada tanggal 15 Agustus 1877. Ini menunjukkan bahwa Edisonlah yang mencetuskan kata “halo” untuk digunakan dalam percakapan telepon.

Alexander Graham Bell Tidak Menyambut Baik Ide Edison

Sejarah kata halo bermula dari ide Thomas Alva Edison yang mengusulkan kata tersebut sebagai pembuka percakapan telepon. Namun, Alexander Graham Bell tidak menerima dengan baik ide tersebut.

Pasalnya, Alexander Graham Bell si penemu telepon memiliki pandangan berbeda. Bell lebih memilih kata “ahoy” sebagai kata pembuka percakapan telepon. Kata “ahoy” memang mirip dengan “halo”, namun memiliki sejarah yang lebih panjang. 

Kata ini, yang sering digunakan oleh bajak laut, berasal dari bahasa Belanda “Hoi”, yang berarti salam. Bell berpendapat bahwa “ahoy” sudah cukup populer sebagai salam dan cocok mereka gunakan untuk memulai komunikasi telepon.

Meski demikian, ide Edison untuk menggunakan “halo” akhirnya lebih diterima, terutama oleh mereka yang bekerja di perusahaan perangkat komunikasi dan bahkan di kalangan pejabat pemerintah. 

Kata “halo” pun akhirnya menjadi standar kata pembuka percakapan telepon di seluruh Amerika Serikat, baik dalam konteks pribadi maupun resmi. Komunikasi telepon dengan kata “halo” pertama kali terjadi pada 28 Januari 1878 di New Haven.

Baca Juga: Sejarah Hari UFO Sedunia Hingga Tujuan Perayaannya

Dengan demikian, meskipun Bell tidak setuju dengan gagasan Edison, Edison berhasil memenangkan pertempuran ide ini. Sejarah kata halo pun kemudian menjadi kata sapaan pembuka percakapan telepon yang kita gunakan secara luas hingga saat ini. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |