Kota Bogor menjadi salah satu kota yang memiliki beragam kisah sejarah. Terdapat banyak peninggalan zaman kolonial yang masih berdiri di sana, salah satunya adalah mengenai sejarah Tugu Lonceng Cilebut.
Baca Juga: Sejarah Teluk Naga Tangerang, Asal Mula Gerbang Masuk Pedagang Tiongkok
Kisah Sejarah Tugu Lonceng Cilebut
Bangunan ini merupakan salah satu yang berdiri sejak zaman penjajahan Hindia Belanda. Banyak orang memperkirakan usia dari tugu tersebut. Konon, bangunan itu sudah berusia ratusan tahun.
Tugu Lonceng Cilebut memiliki nilai sejarah yang mendalam, menjadi saksi bisu perjalanan kehidupan dari masa ke masa. Sayangnya, saat ini kondisinya memprihatinkan.
Keusangan yang terlihat jelas dan kurangnya perawatan membuat tugu ini kehilangan pesonanya. Padahal, peninggalan seperti ini memiliki potensi besar untuk dilestarikan sebagai warisan sejarah yang dapat dikenang oleh generasi mendatang.
Seorang tokoh masyarakat, Wawan, mengungkapkan bahwa Tugu Lonceng Cilebut telah berdiri sejak sekitar tahun 1821. Lonceng yang menjadi bagian dari tugu ini dahulu berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan tentara Belanda yang bermarkas di wilayah tersebut.
Hal ini menunjukkan peran penting tugu tersebut dalam konteks sejarah kolonial, menjadikannya simbol perjalanan waktu yang sarat makna.
“Dulu ada barak Belanda. Menurut kakek nenek saya, di situ ada lapangan khusus pertemuan tentara. Kan, ada lonceng besar digantung, bell ah, umpamanya tentara harus kumpul, ditarik itu lonceng,” katanya pada wawancara (6/10/2023) silam.
Wawan juga menambahkan bahwa usai kemerdekaan dan Belanda kembali ke negaranya, bangunan tersebut berubah menjadi Balai Penelitian Peternakan (Balitnak). Hanya saja, di masa orde baru, sejarah Tugu Lonceng Cilebut juga membekas di hidup orang-orang Belanda. Mereka masih sering datang dengan tujuan bernostalgia.
Wawan menduga bahwa orang-orang Belanda yang datang ke wilayah tersebut pada masa itu adalah para veteran yang pernah bertugas di sana, terlihat dari perawakan mereka yang sudah berusia lanjut.
Tugu Lonceng Cilebut sendiri mulai mengalami penurunan perawatan sejak tahun 1998. Meskipun kondisinya kini tak layak, bangunan itu masih memperlihatkan sisa-sisa arsitektur khas Belanda, mencerminkan keindahan masa lalu dan nilai sejarah yang melekat pada tempat tersebut.
Lokasi Bangunan
Tugu ini berlokasi di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Dulunya, bangunan lonceng ini berguna untuk penanda waktu bagi para pekerja di kebun karet yang ada di wilayah tersebut.
Menurut warga, kondisi dari bangunan tugu itu sudah sangat buruk dan terbengkalai. Warga berharap agar ada upaya untuk bisa melestarikan bangunan tersebut, baik dari masyarakat sendiri maupun bantuan dari pemerintah.
Bangunan dengan tinggi sekitar 8 meter itu bahkan tak tampak lagi seperti bangunan peninggalan bersejarah. Untuk menuju lokasinya saja harus melewati banyak rumput liar dan juga semak-semak yang lumayan rimbun.
Kondisi Bangunan
Bangunan yang menjadi sejarah Tugu Lonceng Cilebut ini kini hanya tersisa tiga pilar yang tak lagi berdiri tegak. Loncengnya juga sudah hilang entah ada di mana. Body dari tugu tersebut juga tampak keropos dan retak, menjamur, serta sudah berubah warna.
Kondisi dari bangunan tersebut mampu membuat keberadaan Tugu Lonceng jadi sulit ditemukan. Teruma untuk pendatang. Meski lokasinya dekat dengan stasiun dan juga jalan raya, letak bangunan ini tersembunyi karena terhalang oleh tembok yang merupakan pembatas di tepi jalan dekat dengan tugu.
Pernah Terdapat Patung Harimau
Menurut informasi dari portal berita Ayobogor.com, beberapa warga mengungkapkan bahwa Tugu Lonceng Cilebut dulunya dilengkapi dengan dua patung harimau besar yang terletak di sisi tugu. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua patung tersebut menghilang.
Baca Juga: Sejarah Candi Tugu Semarang, Perbatasan Majapahit – Pajajaran
Begitu pula dengan lonceng yang menjadi bagian ikonik dari bangunan itu. Hilangnya elemen-elemen ini semakin menambah kesan terlupakan pada tugu bersejarah tersebut.
“Dulu, waktu awal tinggal di sini, kayaknya (bangunan tugu) enggak separah ini. Kalau sekarang sudah kayak mau roboh,” tutur salah seorang warga yang bernama Tursinah.
Kisah Mistis di Sekitar Bangunan
Sebab menjadi salah satu bangunan bersejarah yang juga telah terbengkalai, sejarah Tugu Lonceng Cilebut ini juga menghadirkan adanya kisah mistis yang kerap kali mengganggu dan menjadi perbincangan wilayah sekitar.
Menurut warga sekitar, di wilayah bangunan tersebut seringkali muncul penampakan seorang wanita memakai gaun khas zaman dulu. Banyak yang menganggap penampakan wanita itu adalah noni Belanda.
Ada pula yang berkata bahwa terkadang terdengar suara kaki kereta kuda atau delman, juga dengan suara lonceng di malam hari, dan kemunculan sosok lainnya yang konon katanya menjadi penunggu.
Tempat Bagi Pecinta Seni Fotografi
Meskipun kondisinya kini tak terawat, Tugu Lonceng Cilebut tetap menjadi lokasi menarik bagi penggemar fotografi dan pencinta sejarah. Tempat ini menawarkan komposisi visual yang unik, dengan latar belakang cerita sejarah yang mendalam.
Keunikan arsitektur khas Belanda yang tersisa, ditambah suasana nostalgia, mampu mendukung kreativitas pecinta seni fotografi untuk mengabadikan momen yang penuh makna di lokasi bersejarah ini.
Baca Juga: Sejarah Masjid Syuhada Yogyakarta dan Proses Pembangunannya
Demikianlah sejarah Tugu Lonceng Cilebut, sebuah peninggalan bersejarah yang menyimpan cerita masa lalu Bogor. Penting untuk adanya kolaborasi antara komunitas lokal, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan untuk merancang program pemeliharaan berkelanjutan. Langkah ini membutuhkan dukungan dana yang memadai serta strategi pemulihan untuk merawat dan meningkatkan kekayaan budaya Bogor, sehingga situs-situs bersejarah seperti Tugu Lonceng dapat tetap lestari dan menjadi daya tarik wisata edukatif. (R10/HR-Online)