harapanrakyat.com,- Tembok Penahan Tanah (TPT) setinggi 3 meter dengan panjang 30 meter di Dusun Sudimampir, RT 04, RW 02, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, longsor menimpa rumah warga pada Minggu (24/11/2024) sore.
Baca Juga: Dalam Sehari 3 Ekor Ular Jenis King Kobra Teror Warga Cisarua Sumedang
Rumah yang dihuni 1 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 5 jiwa itu rusak pada bagian dinding dapur dan lantai tangga, akibat terkena benturan TPT yang longsor. Bahkan, bagian atap dapur rumah nyaris ambruk hingga harus ditopang menggunakan bambu.
Petugas gabungan dari Forkopimcam Tanjungkerta, TNI/Polri, Tagana, aparatur desa serta warga setempat, bergotong-royong membersihkan material tanah longsor yang sempat terbawa air ke halaman rumah warga.
Menurut pemilik rumah, Unus Sanusi, peristiwa longsornya tembok penahan tanah itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelum kejadian dirinya yang saat itu tengah tertidur sempat mendengar suara benturan keras. Setelah dilihat ternyata TPT yang berada di belakang rumahnya sudah longsor dan menimpa dapur miliknya.
“Jadi saya sedang tidur sambil mendengarkan wayang golek, tiba-tiba terdengar hujan turun terus kedengaran ada suara ngabeledug (benturan keras). Pas saya lihat TPT sudah longsor dan dapur rumah sudah berantakan,” tuturnya.
Baca Juga: Tebing Longsor Jebol Rumah di Banjaranyar Ciamis, Seorang Warga Terluka
Tembok Penahan Tanah di Sumedang Longsor Saat Hujan Deras
Saat kejadian, lanjut Sanusi, wilayah Desa Cipanas dan sekitarnya tengah diguyur hujan. Ia pun berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki dapur rumahnya yang rusak akibat TPT longsor.
“Pas kejadian kondisinya lagi hujan. Kalau yang rusak dapur bagian belakang dan lantai tangga hancur. Saya berharap bantuan dari pemerintah mudah-mudahan ada,” ucap Sanusi.
Sementara itu, Kasi Trantibum Kecamatan Tanjungkerta, Asep Muhammad Aripin Nur, menjelaskan, upaya penanganan yang dilakukan saat ini secara bersama-sama.
Pihak Forkopimcam Tanjungkerta dan warga setempat bahu-membahu melakukan gotong royong untuk membersihkan sisa-sisa reruntuhan Tembok Penahan Tanah yang longsor.
“Alhamdulillah, baik pemilik rumah maupun warga sekitar tidak ada yang terluka. Cuma secara psikologis mereka (pemilik rumah) agak kaget dengan kejadian ini,” kata Asep.
Menurutnya, kemungkinan besar penyebab longsornya TPT tersebut akibat curah hujan yang tinggi dan cukup lama. terlebih kondisi TPT baru dibangun dan belum cukup kuat untuk menahan debit air yang begitu besar.
“Kemungkinan penyebab terjadinya longsor TPT dari hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama juga,” ungkapnya.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras di Kota Banjar Sebabkan Tanah Ambles, Dua Rumah Warga Terdampak
Asep menyebutkan, kerugian material yang ditimbulkan akibat longsornya Tembok Penahan Tebing, dan kerusakan pada rumah warga diperkirakan mencapai sekitar Rp 10 juta rupiah.
“Untuk kerugian antara TPT dan rumah sekitar 10 juta rupiah,” pungkasnya. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)