Wawali Kota Banjar Tinjau Gudang Pengeringan Padi di UPTD Balai Benih, Kondisinya Memprihatinkan

8 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Wakil Walikota Banjar, Jawa Barat, Supriana, meninjau gudang pengeringan padi dan penyimpanan benih padi di UPTD Balai Benih Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Senin (14/20/2025).

Peninjauan gudang pengeringan padi yang berada di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman itu dilakukan Supriana usai menyalurkan bibit dan benih Program Pekarangan Pangan Bergizi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT).

Kepala UPTD Balai Benih Kota Banjar Curhat Kondisi Gudang Pengeringan Padi

Orang nomor dua di Kota Banjar itu pun sempat menerima curhatan dari Kepala UPTD Balai Benih Padi, Isep Yedi, terkait kondisi gudang pengeringan yang keadaannya sudah sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Sektor Balai Benih Tak Lagi Jadi Pendulang PAD di Kota Banjar

“Atapnya bolong, kalau hujan airnya masuk ke dalam gudang,” ungkap Isep sambil menunjukan bagian atap yang kondisinya sudah berlubang.

Ia juga menjelaskan, sebagian atap gudang tempat pengeringan padi serta penyimpanan benih padi kondisinya rusak. Sehingga air saat hujan masuk karena atapnya bocor.

Bahkan, untuk masuk ke ruangan setelah hujan turun kadang harus menunggu sampai dua hari agar lantai kering dan bisa ditempati. Meski begitu, untuk pelayanan produksi benih padi di UPTD Balai Benih tetap berjalan.

“Kadang nunggu kering dulu baru bisa masuk. Kondisi kerusakan gudang pengeringan padi ini jadi sedikit kendala. Tapi pelayanan tetap berjalan. Dalam waktu dekat kami juga akan menyalurkan 7,5 ton benih untuk petani,” terang Isep Yedi.

Proses Pengeringan Padi Andalkan Panas Matahari

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjar, Supriana mengatakan, proses pengeringan padi di Balai Benih saat ini menggunakan sistem konvensional mengandalkan panas sinar matahari.

Hal itu karena secara perhitungan antara biaya produksi dengan kekuatan padi yang ada secara ekonomi kurang memungkinkan.

“Tadi sudah dianalisis antara biaya produksi dengan kekuatan padi yang masuk secara ekonomi kurang memungkinkan. Sehingga sekarang dilakukan dengan cara dijemur secara tradisional,” kata Supriana.

Sedangkan, terkait kondisi atap gudang pengeringan padi yang sudah rusak, Kepala DKP3 Kota Banjar, Yoyon Cuhyon menambahkan, pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk perbaikan fasilitas gudang tersebut.

Baca Juga: Distan Kota Banjar Gelontorkan Bantuan Benih Padi dan Ikan

Adapun proses pengeringan padi di Balai Benih sampai saat ini masih menggunakan sistem konvensional, karena pertimbangan biaya operasional yang cukup besar dan membutuhkan kapasitas padi yang banyak.

“Kita juga inginnya nanti harus dipagar. Kita sudah mengusulkan untuk anggaran perbaikan tahun 2026. Sementara ini pelayanan tidak terganggu dan masih berjalan,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |