Anak 7 Tahun di Sumedang Butuh Tiga Kali Operasi Atresia Ani Kongenital, Pemda Sumedang Turun Tangan

4 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Pemerintah Daerah Sumedang akhirnya memberikan perhatian serius kepada Alif Nur Cahya, seorang anak 7 tahun Sumedang yang berjuang melawan kondisi langka sejak lahir, atresia ani kongenital. Alif merupakan warga Dusun Situraja, Desa Situraja, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi, Alif merupakan anak dari pasangan Erni Supriyatin (37) dan Hari Eka Purnama (32). Atresia ani kongenital merupakan sebuah kondisi dimana pasien tidak memiliki lubang anus. Sehingga membutuhkan serangkaian operasi kritis untuk menyambungkan saluran pencernaannya. Karena kondisi ini, anak 7 tahun perlu penanganan cepat guna memulihkan kesehatannya.

Operasi Atresia Ani Kongenital

Mendengar kabar itu, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldina pun langsung mengunjungi langsung rumah keluarga Alif. Ia meminta agar Alif agar dapat memulai perawatan lanjutan di RSU Umar Wirahadikusumah. 

Fajar mengatakan, Alif memerlukan total tiga kali operasi untuk memulihkan fungsi tubuhnya secara optimal. “Kami harus bergerak cepat agar proses ini dapat segera berjalan,” katanya, Senin (20/10/2025). 

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana IFK Rp 5,4 Miliar untuk Stunting, Begini Kata Bupati Jeje

Meskipun Alif menjalani operasi pertamanya hanya dua hari setelah kelahirannya di sebuah rumah sakit swasta di Bandung, kata Fajar, namun karena kesulitan ekonomi memaksa orang tuanya menghentikan pengobatan dan kembali ke kampung halaman mereka di Sumedang.

Akibat kendala finansial tersebut, sambung Fajar, Alif menjalani beberapa tahun terakhir tanpa mendapatkan perawatan medis lanjutan. Ia pun mengatakan kasus ini baru terungkap ke publik setelah adanya masyarakat yang melaporkan kondisi Alif kepada pemerintah desa dan Puskesmas Situraja. 

“Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sumedang membawa Alif ke RSU Umar Wirahadikusumah guna menjalani pengobatan lanjutan,” tambahnya. 

Meskipun keluarga Alif memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), kata Fajar, kendala utama mereka terletak pada biaya transportasi dan akomodasi pendampingan selama di rumah sakit. Oleh karena itu, Pemda Sumedang menegaskan akan menanggung penuh seluruh biaya operasional pengobatan Alif. 

“Kita pastikan Alif tidak lagi terhambat oleh biaya. Pemda yang menangani semuanya, termasuk biaya pendampingan selama proses operasi dan pemulihan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fajar Aldina mengajak masyarakat agar memberikan doa dan dukungan moral bagi kesembuhan Alif. “Ini bukan hanya urusan medis semata. Ini mengenai kemanusiaan. Mari kita doakan agar Alif kuat dan segera pulih sepenuhnya,” tutupnya. (Aang/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |