3 hours ago
4
harapanrakyat.com,- Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh penjuru Kabupaten Pangandaran tumpah ruah di Lapang Merdeka Pangandaran, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Rabu (22/10/2025). Kegiatan bertajuk Apel Kesetiaan Kader Nahdlatul Ulama (NU) ini, menjadi momentum penuh makna yang mempertegas semangat keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan di kalangan santri.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Pangandaran Gagas Kampung NU
Acara tahunan tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pangandaran bekerja sama dengan Pemkab Pangandaran. Tahun ini, peringatan HSN mengusung semangat penguatan peran santri sebagai penjaga moral, pelanjut perjuangan ulama, sekaligus benteng keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Wakil Bupati Ino Darsono. Kemudian, anggota DPR RI Ida Nurlaela, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, para kepala desa, serta tokoh masyarakat dan ulama setempat.
Semangat 15 Ribu Santri di Pangandaran Kobarkan Cinta Tanah Air
Ketua Tanfidziyah PCNU Pangandaran, KH. Raden Hilal Faridz Turmudzi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas antusiasme luar biasa para santri dan masyarakat yang hadir. Ia menyebutkan, hampir 15 ribu santri dari berbagai wilayah di Pangandaran turut serta memeriahkan peringatan ini.
“Ini bukti nyata, bahwa semangat santri di daerah terus tumbuh dan menjadi kekuatan moral serta spiritual bagi kemajuan bangsa,” katanya.
Menurutnya, selain ajang silaturahmi antar santri di Pangandaran, kegiatan tersebut juga diramaikan dengan beragam rangkaian acara. Mulai dari kirab santri, istighosah kubro, pembacaan shalawat, penampilan seni islami, hingga pemberian penghargaan bagi santri berprestasi.
Ia menegaskan, bahwa peringatan HSN bukan hanya seremoni tahunan. Melainkan momentum untuk merefleksikan peran penting santri dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Santri, katanya, adalah garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keislaman, nasionalisme, serta mempertahankan keutuhan NKRI.
“Jadi bukan hanya belajar agama, tapi juga belajar cinta tanah air. Santri adalah penjaga moral bangsa, pelanjut perjuangan para ulama, dan pilar peradaban Indonesia. HSN ini pengingat, bahwa dari pesantren lah lahir semangat kebangsaan yang sejati,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)
