BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Ternyata Karena Ini!

4 hours ago 10

harapanrakyat.com,- Akhir-akhir ini banyak yang mengeluhkan soal cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. Berbeda dari biasanya, sepekan terakhir suhu udara di Indonesia terasa lebih menyengat dan jauh lebih panas.

Baca Juga: Fenomena Awan Rendah Menyelimuti Jakarta, Ini Penjelasan BRIN

Tentunya cuaca ini membuat masyarakat merasakan hawa panas dan gerah yang tak biasa. Rupanya fenomena ini bukan hanya terjadi di wilayah pulau Jawa saja, tapi juga termasuk hingga ke pulau Dewata, Bali.

Lantas apa penyebab cuaca panas ekstrim akhir-akhir ini?

Penjelasan BMKG Terkait Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia

Melalui akun sosial media Twitter (X) resminya, Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (15/10/2025) menjelaskan, bahwa cuaca panas tersebut terjadi karena adanya pergeseran posisi semu matahari ke arah selatan.

BMKG menjelaskan, bahwa sekarang matahari posisinya ada di sekitar ekuator sampai selatan Kalimantan serta Jawa. “Sehingga wilayah seperti Jakarta mengalami pemanasan maksimal,” jelas Iqbal Fathoni yang merupakan Senior Forecaster BMKG.

Lebih lanjut Iqbal Fathoni juga menjelaskan, selain gerak semu matahari, Monsun Australia yang membawa massa udara kering serta hangat, juga mempengaruhi cuaca panas yang saat ini terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Dalam sepekan terakhir cuaca panas ekstrem memang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yang suhu maksimumnya bisa mencapai 37,6 derajat celcius. Pihak BMKG pun memperkirakan, kondisi ini bisa terus berlanjut hingga akhir Oktober atau bahkan awal November 2025.

Cuaca Panas Terjadi Sampai Akhir Oktober

Sementara itu, menurut Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, berdasarkan data dari BMKG, ada beberapa wilayah di Indonesia yang terdampak cuaca panas ekstrem. Meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Terakhir pada 14 Oktober 2025, BMKG mencatat adanya peningkatan suhu sekitar 34 sampai 37 derajat celcius di beberapa wilayah. Seperti di Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua, suhu wilayahnya mencapai 35-27 derajat celcius. Sementara itu di Majalengka dan Papua, tercatat suhu mencapai 37 derajat celcius.

Andri juga menjelaskan, jika konsistensi suhu tinggi dan secara terus-menerus terjadi disebabkan oleh udara kering yang mendominasi. Selain itu juga, kurangnya awan yang bisa mengurangi panas matahari.

Kendati begitu, BMKG juga memperkirakan jika akan ada potensi hujan lokal yang terjadi, karena adanya aktivitas konvektif di siang hari hingga malam hari. Hujan lokal tersebut bisa terjadi di sebagian besar wilayah seperti Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatera.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Dinkes Kota Bandung Imbau Warga Peduli Kesehatan Tubuh

Tentunya BMKG pun mengimbau masyarakat untuk mencukupi kebutuhan cairan mengingat udara panas yang bisa menyebabkan dehidrasi. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk bisa menghindari paparan sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama.

Selain cuaca panas ekstrem di Indonesia, BMKG juga mengingatkan warga mengenai adanya potensi perubahan cuaca. Seperti hujan disertai petir dan angin kencang di sore dan malam hari. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |