Bukan Cari Masalah, Ini Alasan KDM Sidak ke Pabrik AQUA di Subang

9 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik air mineral PT Tirta Investama (AQUA) di Subang. Langkah ini bukan tanpa alasan.

Dalam unggahan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, KDM menjelaskan bahwa sidak dilakukan untuk memeriksa aktivitas keluar-masuk kendaraan pengangkut air milik AQUA.

Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan adanya pelanggaran batas muatan. Truk pengangkut air yang seharusnya bermuatan maksimal 5 ton ternyata diisi hingga 13 ton. Kelebihan beban tersebut diduga menjadi penyebab utama kerusakan jalan provinsi yang baru dibangun.

KDM Sidak ke Pabrik AQUA, Soroti Upah Sopir Pengangkut Air

Saat berdialog dengan salah satu sopir yang sudah berusia lanjut, KDM menanyakan besaran upah yang diterima. Sang sopir mengaku mendapat bayaran Rp125.000 untuk kerja sehari semalam.

Mendengar hal itu, KDM menyayangkan ketimpangan antara beratnya beban kerja dengan kesejahteraan yang diterima sopir. 

“Sekali jalan bawa beban dua kali lipat dari ketentuan, tapi upahnya tetap kecil. Ini tidak adil,” ujar KDM dalam video di TikTok dedimulyadiofficial dikutip Jumat (24/10/2025).

Selain berbicara dengan sopir, KDM juga menemui perwakilan pegawai pabrik AQUA. Ia menegaskan bahwa perusahaan wajib mematuhi aturan pemerintah, termasuk terkait batas sumbu berat kendaraan yang diizinkan melintasi jalan provinsi.

Baca Juga: Apa Benar Air AQUA dari Sumur Bor? Ini Temuan Dedi Mulyadi saat Sidak

“Saya minta transporternya tidak lagi memakai kendaraan bersumbu besar di jalur provinsi,” kata KDM.

Ia menambahkan, aturan ini penting agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Sebelumnya, pemerintah sudah menertibkan perusahaan tambang agar truk besar mereka tidak lagi melintas di jalur yang sama. Jika hanya kendaraan milik AQUA yang dibiarkan, hal itu bisa menimbulkan ketidakadilan.

“Sekarang yang masih lewat hanya mobil PT AQUA, yang lain sudah tidak ada,” jelasnya.

Gunakan Fasilitas Publik Secara Bijak

KDM menegaskan dirinya tidak menuntut hal berlebihan dari perusahaan. Ia hanya ingin agar fasilitas publik yang dibangun dengan uang rakyat digunakan secara bijak.

“Jalan yang saya bangun untuk kepentingan bersama. Jadi perusahaan harus menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Ia berharap jalan provinsi yang baru dibangun bisa bertahan lama tanpa harus terus diperbaiki karena pelanggaran beban muatan.

Baca Juga: AQUA Klarifikasi Soal Sumur Bor Usai Viral Video Sidak Dedi Mulyadi

“Minimal selama lima tahun saya memimpin, tidak perlu ada perbaikan lagi,” tutup Dedi Mulyadi. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |