Asal usul Leles Garut menjadi suatu hal yang sering dipertanyakan. Nama Leles ini sudah tidak asing lagi. Khususnya untuk masyarakat Garut. Bahkan, nama leles tidak hanya di Garut, tapi di Jawa Barat dan Banten. Tentunya, nama Leles sebenarnya tersebar di berbagai tempat di kedua daerah tersebut.
Baca Juga: Makam Keramat Godog Situs Religi Sarat Nilai Historis di Garut
Sebelum Leles menjadi bagian dari Garut dan berstatus kecamatan, Leles dulunya merupakan kota kewedanaan yang mengatur beberapa wilayah seperti Kadungora, Balubur Limbangan, dan Banyuresmi. Ini terlihat jelas dari tata ruang di Leles yang menggunakan sistem macapat. Tata ruang ini masih ada hingga sekarang dan dapat dilihat oleh banyak orang.
Sejarah Asal Usul Leles Garut
Ketika Ibukota Kabupaten Limbangan berpindah ke Garut pada tahun 1812, Leles akhirnya menjadi Ibukota Kewedanaan dan mengawasi Kecamatan Leles, Kadungora, Banyuresmi, dan Bl. Limbangan. Leles berfungsi sebagai penyangga Ibukota Kabupaten, di mana para tamu penting saat itu datang melalui jalan raya atau kereta api (misalnya, stasiun kereta api Kadungora, yang hingga kini dikenal sebagai stasiun Leles).
SEbagai informasi, Kadungora adalah sebuah kecamatan yang menjadi jalan pertama menuju pintu masuk utama kota Garut. Nama Kadungora lebih sering banyak orang sebut dengan Leles karena dulunya merupakan bagian dari Kewedanaan Leles, yang merupakan area administrasi di bawah langsung pengawasan pemerintah kabupaten Garut.
Meskipun kurang terkenal, Kadungora memiliki sejarah dan asal usul nama yang tidak diketahui banyak orang, berdasarkan cerita yang beredar dan bukti fisik yang masih ada. Selain itu, Kadungora juga menjadi kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung. Letak lokasinya pun cukup strategis.
Baca Juga: Kekejaman Kempetai di Garut pada Masa Penjajahan
Bupati Garut bersama DN Raffles saat itu merasa bahwa infrastruktur di Leles perlu perbaikan. Maka, mereka menggunakan kata-kata dalam bahasa Sunda yang kurang tepat untuk mengulang kata “LES” dengan maksud memoles. Dari situlah nama dan asal usul Leles Garut (ketika masih Kewedanaan) sekarang menjadi Kecamatan Leles.
Sekitar tahun 1900, pemerintah Belanda menetapkan bahwa wilayah Leles memiliki 9 Desa, yaitu Desa Leles, Desa Lekor, Desa Jangkurang, Desa Cangkuang, Desa Margacinta, Desa Margaluyu, Desa Karang Sari, Desa Leuwigoong, dan Desa Dungusiku.. Keberadaan 9 desa ini bertahan hingga 1979. Akan tetapi, pada tahun tersebut terjadi pemekaran Desa di Kecamatan Leles, sehingga jumlahnya menjadi 16.
Pembagian Desa di Leles
Desa-desa tersebut mencakup Desa Leles Wetan, Leles Kulon, Cipancar, Lembang, Jangkurang, Cangkuang, Dano, Margaluyu, Sukarame, Margahayu, Margacinta, Karang Anyar, Dungusiku, Karang Sari, Leuwigoong, dan Sindangsari. Pada tahun 1981, perwakilan Kecamatan Leles didirikan, yaitu Kemantren Leuwigoong.
Pada pembahasan asal usul Leles Garut, pada tahun 1986, Kecamatan Leles secara resmi terpisah dari Kemantren Leuwigoong, di mana Leuwigoong menjadi Kecamatan yang mencakup 7 Desa. Desa-desanya adalah Leuwigoong, Dungusiku, Margacinta, Sindangsari, Margahayu, Karang Anyar, serta Karangsari. Dalam periode yang sama, Kecamatan Leles juga mengalami pemekaran desa dari 9 menjadi 12 desa.
Desa yang terbentuk adalah Leles dan Haruman (dari Desa Leles Wetan), Ciburial dan Salamnunggal (dari Desa Leles Kulon), Cipancar dan Kandang Mukti (dari Desa Cipancar), serta Lembang, Dano, Cangkuang, Jangkurang, Margaluyu, juga Sukarame. Saat kewedanaan Leles beralih fungsi sebagai Pembantu Bupati Area III Leles, status Kecamatan Leles tetap sebagai Ibukota maupun pusat pengendalian wilayah. Bahkan, saat berubah menjadi Koordinator Area III, Kec. Leles tetap menjadi pusat segala aktivitas pengembangan wilayah.
Infrastruktur di Sekitar Leles Garut
Alun-alun Leles sendiri berfungsi sebagai pusat kota, di sisi barat terdapat Masjid Besar Leles, KUA, dan sekolah. Di sisi timur Alun-alun terdapat sekolah dan objek wisata pemandian mata air Cipacar. Sedangkan di selatan Alun-alun terdapat Kantor Camat, Kantor Polisi, dan Pasar Leles. Di tenggara Alun-alun, ada Puskesmas, Kantor Militer, serta tempat hiburan seperti Bioskop Haruman. Selain itu, banyak kantor lembaga pemerintahan yang memenuhi area sekitar Alun-alun Leles.
Baca Juga: Mengenal Warisan Leluhur Siraman dan Ngalungsur Geni di Garut
Sekarang, semua orang dapat mengetahui asal usul Leles Garut. Sejarah asal usul Leles Garut menjadi topik menarik untuk dibahas. Jadi, apakah sudah pernah mengunjungi atau melihatnya dengan mata kepala sendiri? (R10/HR-Online)