Mengungkap Kecepatan Angin di Mars yang Mencapai 158 Km per Jam

6 hours ago 9

Kecepatan angin di Mars menunjukkan fakta menarik yang berlawanan dengan anggapan umum tentang atmosfer Planet Merah. Mars selama ini terkenal memiliki atmosfer yang sangat tipis. Hanya sekitar satu persen dari volume atmosfer Bumi. 

Baca Juga: Fakta Komet Lemmon yang Kembali Setelah Melakukan Ribuan Tahun Perjalanan

Namun, penelitian terbaru mengungkapkan atmosfer yang jauh lebih ekstrem. Kecepatan angin dapat menembus angka yang mengejutkan. Temuan ini tidak hanya mengubah model iklim planet, tetapi juga membawa implikasi besar bagi misi eksplorasi luar angkasa di masa depan.

Mengapa Kecepatan Angin di Mars Sulit Diukur Sebelumnya?

Pengukuran pergerakan angin Planet Mars sebelumnya selalu menjadi tantangan. Atmosfer yang sangat tipis membuat pergerakan udara pada permukaan Mars sulit terlihat secara langsung. Kondisi ini menyebabkan perkiraan awal mengenai kecepatan angin cenderung konservatif. Sering kali berada kurang dari 50 kilometer per jam dengan maksimum sekitar 100 kilometer per jam.

Namun, kendala ini kini teratasi berkat pendekatan inovatif. Para ilmuwan gabungan dari Universitas Bern, Swiss dan Badan Antariksa Eropa (ESA) memanfaatkan fenomena alam. Fenomena ini terkenal sebagai dust devil atau setan debu untuk memetakan pola angin. 

Pusaran debu vertikal yang berputar cepat pada permukaan Mars ini bertindak sebagai penanda alami. Sehingga, membuat pergerakan angin yang biasanya tak kasat mata menjadi tampak. Analisis citra stereo memungkinkan para peneliti menelusuri arah dan kecepatan pusaran debu tersebut dengan akurasi tinggi.

Alat Canggih dalam Memetakan Kecepatan Angin

Untuk mendapatkan data yang akurat tentang atmosfer ini, tim peneliti memanfaatkan instrumen canggih milik ESA. Dua perangkat utama tersebut adalah Kamera Stereo Resolusi Tinggi (High-Resolution Stereo Camera atau HRSC) pada wahana Mars Express dan Sistem Pencitraan Permukaan Stereo dan Warna (Color and Stereo Surface Imaging System atau CaSSIS) pada pengorbit ExoMars.

Instrumen-instrumen ini memiliki kemampuan pencitraan stereo yang krusial. Nicolas Thomas, tak lain penulis studinya, menjelaskan bahwa potret stereo memungkinkan perekaman area yang sama pada permukaan Mars dengan selang waktu hanya beberapa detik. Jeda waktu singkat ini memungkinkan pengukuran pergerakan dust devil yang cepat. Sehingga, memberikan data berharga mengenai kecepatan angin di Mars sekitar pusaran.

Angka yang Mengejutkan

Hasil pengamatan menunjukkan data yang sebelumnya tidak terbayangkan. Tim ilmuwan mendeteksi total 384 pusaran debu melalui data CaSSIS dan 655 lewat HRSC. Fenomena dust devil ini umumnya terjadi pada wilayah kering selama musim panas dan semi Mars. Berlangsung hanya beberapa menit dan mencapai puncak aktivitasnya antara pukul 11.00 sampai 14.00 waktu setempat.

Baca Juga: Asteroid 2025 TF, Batuan Luar Angkasa yang Melintas Lebih Dekat dari Satelit

Hal yang paling mengejutkan adalah temuan mengenai kecepatannya. Kecepatan angin di Mars sekitar pusaran debu ini dapat menembus 44 meter per detik. Ini setara dengan 158 kilometer per jam. Angka ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya, menunjukkan bahwa angin Planet Merah jauh lebih ganas daripada perkiraan. Penemuan ini secara langsung memberikan informasi tentang lokasi dan waktu angin cukup kuat untuk mengangkat debu dari permukaan.

Hubungan Penemuan Kecepatan Angin terhadap Misi Eksplorasi

Pemahaman baru tentang atmosfer dan kekuatan angin ini memiliki implikasi penting. Terutama bagi perencanaan misi eksplorasi luar angkasa berikutnya. Wawasan mengenai arah dan kekuatan angin memungkinkan para ilmuwan untuk memperbaiki model iklim Mars yang sudah ada.

Selain itu, informasi ini sangat krusial dalam memprediksi risiko badai debu yang berpotensi membahayakan wahana antariksa. Seperti yang Daniela Tirsch jelaskan dari Pusat Dirgantara Jerman (DLR), wawasan baru ini akan membantu perencanaan misi masa depan. Termasuk menentukan lokasi pendaratan yang paling aman dan efisien. 

Pengetahuan tentang kekuatan angin juga penting untuk memperkirakan seberapa banyak debu yang mungkin menempel pada panel surya. Pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi daya perangkat pada permukaan.

Memahami Proses Geologi Aktif

Selain mendukung misi eksplorasi, hasil studi kecepatan angin ini turut memperkaya pemahaman tentang proses geologi yang masih berlangsung di Mars. Angin yang kencang merupakan agen pengubah lanskap lebih signifikan. Data baru mengenai aktivitas angin, termasuk frekuensi dan kekuatannya, memberikan petunjuk mengenai pembentukan bukit pasir maupun pola di lereng-lereng planet tersebut.

Valentin Bickel, peneliti utama studi, menegaskan bahwa pengukuran ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik tentang aktivitas geologis Mars. Dengan kombinasi teknologi pencitraan resolusi tinggi serta analisis yang berkelanjutan, ilmuwan kini mempunyai gambaran lebih utuh. Tentunya, tentang karakter Planet Merah, sebuah dunia sunyi namun ternyata penuh angin ganas yang terus-menerus membentuk wajahnya.

Baca Juga: Misteri Cha 1107-7626, Planet Tumbuh 6 Miliar Ton per Detik

Penelitian terbaru yang memanfaatkan fenomena dust devil telah mengungkapkan bahwa kecepatan angin di Mars dapat mencapai 158 kilometer per jam. Kecepatan tiupan angin Planet Mars ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya. Temuan ini, yang didapatkan melalui analisis citra stereo dari instrumen canggih ESA, tidak hanya memperbaiki model iklim Mars, tetapi juga memainkan peran krusial dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi misi eksplorasi masa depan. Lebih dari itu, studi ini memberikan wawasan mendalam tentang proses geologi aktif yang terus membentuk lanskap Planet Merah hingga saat ini. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |