Menilik Sejarah Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar

6 hours ago 6

Gedong Dalapan Cikabuyutan Banjar berada tidak jauh dari stasiun Kota Banjar, Jawa Barat. Ketika pengunjung melihat bangunan bersejarah ini, maka akan langsung terlintas pikiran bahwa Indonesia kaya akan warisan masa lalu. Oleh karena itu, banyak bangunan peninggalan Belanda dan sisa-sisa perjuangan pahlawan dalam melawan penjajah saat era kolonilalisme atau sebelum kemerdekaan.

Baca Juga: Situ Leutik Kota Banjar Tawarkan Wisata Alam Murah, Tiket Masuk Rp5 Ribu

Asal Usul Bangunan Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar

Gedong Dalapan berupa bangunan yang telah berdiri sejak zaman pemerintah Belanda, Gedong Dalapan ini merupakan gedung tua milik PT KAI. Konon, usai menjadi markas tentara Belanda, bangunan ini pernah berguna sebagai stasiun radio di Banjar. Akan tetapi, kini gedungnya tidak terawat dan tidak dimanfaatkan sebagai tujuan wisata. Gedungnya sudah tidak lagi terlindungi. 

Meski begitu, hingga saat ini, tidak ada catatan sejarah yang memberikan nama pasti pada bangunan Gedong Dalapan Cikabuyutan Banjar ini. Akan tetapi, masyarakat setempat menyebutnya sebagai Gedong Dalapan. Nama tersebut muncul karena bangunan ini memiliki delapan ruangan.

Tidak jauh dari Gedong Dalapan, terdapat beberapa bangunan bekas kantor Belanda yang kini sudah PT KAI kuasai. Sekarang, gedung-gedung tersebut kehilangan perlindungan. Hampir semuanya hanya menyisakan dinding-dindingnya saja. Dinding-dinding ini membentuk ruangan yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut dulunya memiliki kamar, ruang tamu, dan lain-lain. 

Kebanyakan dindingnya dalam kondisi rusak. Banyak lapisan semen yang terkelupas sehingga batu bata tua yang besar terlihat jelas. Meski nyaris hancur, bangunan yang bergaya khas Belanda itu masih tampak manis jika dipandang mata.

Jejak Penggunaan Bangunan

Gedong Dalapan Cikabuyutan Banjar ini terletak di Cikabuyutan Barat, tepatnya samping kiri kantor BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Beberapa tahun lalu, Gedong Dalapan terpakai sebagai tempat tinggal untuk Batalyon 323. Gedung-gedung di sini berjumlah delapan, sesuai dengan nama tempat ini. Akan tetapi, karena kurangnya perawatan yang baik dan mengalami pelapukan, sekarang banyak bangunan yang hancur sehingga meninggalkan hanya dua bangunan yang tidak memiliki atap.

Baca Juga: Citanduy Country Golf di Kota Banjar Tawarkan Tantangan dan Panorama Indah

Keadaan gedungnya kumuh dan tidak terurus, bahkan beberapa dindingnya mengelupas, yang memperlihatkan bata besar itu, semakin menguatkan kesan mengenai sejarah kolonialisme di zaman Belanda.

Saat ini, lokasi itu menampung lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak Kartika. Karena tempatnya adalah salah satu situs bersejarah, maka penting untuk dirawat dan dilestarikan agar perjuangan para pahlawan kita tetap diingat.

Mirip Seperti St. Paul’s Hill di Malaysia

Gedong Dalapan Cikabuyutan Banjar memiliki daya tarik tersendiri. Saat berada di Gedong Dalapan, pengunjung mungkin akan teringat dengan bangunan tua St. Paul’s Hill yang berada di Melaka, Malaysia.

Sebagai informasi, bangunan di Melaka itu adalah salah satu bangunan dengan arsitektur gaya Eropa tertua di Asia Tenggara. Bangunan tersebut merupakan benteng yang berdiri di zaman Portugis dan konon memiliki tujuan untuk mengawasi sungai dan melindungi dari serangan musuh melalui jalur air.

Komplek bersejarah tersebut terdiri dari tempat tinggal, warung makanan, kastil, ruang pertemuan, dan lima gereja. Konon, gedung ini mengalami kerusakan besar ketika terjadi peperangan dengan Belanda, sehingga hanya tersisa dinding pintu masuk yang kokoh.

Tampak Berbeda

Di beberapa aspek, terdapat persamaan antara Gedong Dalapan dengan St. Paul’s Hill, namun ada pula perbedaannya. Bangunan di Malaysia terawat dan dimanfaatkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata terkenal di negara tersebut. Wisatawan asing pun merasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi Melaka dan melihat benteng bersejarahnya.

Terlihat jelas jika bangunan-bangunan tua di Banjar difungsikan sebagai destinasi wisata, kota ini pasti akan menjadi tempat favorit untuk orang-orang kunjungi. Banjar bahkan bisa lebih menarik dalam hal pariwisata jika “garasi” yang ada di Stasiun Kereta Api Banjar juga menjadi objek wisata.

Walaupun Gedong Dalapan Cikabuyutan Banjar merupakan situs bersejarah, hingga kini bangunan serta sekitarnya belum dikelola secara resmi sebagai tempat wisata sejarah di Jawa Barat. Oleh karena itu, belum ada sarana apapun yang disediakan untuk para pengunjung. Bahkan papan penunjuk jalan menuju area tersebut juga tidak ada.

Pengunjung yang ingin melihat Gedong Dalapan tidak perlu membayar tiket masuk, alias gratis. Meski begitu, ada kemungkinan apabila pemerintah daerah memperbarui lokasi ini dan menjadikannya tempat wisata publik, maka biaya masuk mungkin saja dikenakan di kemudian hari.

Baca Juga: Pesona Curug Putri Balokang Kota Banjar yang Sejuk dan Bikin Betah

Bagaimana? Apakah tertarik untuk mengunjungi dan menikmati sejarah di Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar? Jika ingin berkunjung, jangan lupa untuk mengajak teman atau keluarga agar perjalanan ke Banjar, Jawa Barat, khususnya di Gedong Dalapan, bisa terasa lebih menyenangkan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |