Fenomena gelombang raksasa di cakram galaksi menjadi salah satu temuan paling mengejutkan dalam dunia astronomi modern. Selama ini, Galaksi Bimasakti sering digambarkan sebagai piringan besar yang berputar dengan tenang dalam ruang angkasa.
Baca Juga: Misteri Planet TOI 4507 b, Dunia Super-Puff yang Langka
Namun, hasil observasi terbaru dari teleskop antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mengubah pandangan tersebut secara drastis. Bimasakti ternyata berdenyut dan bergelombang seperti samudra yang berombak, menandakan bahwa galaksi ini hidup dan terus bergerak dinamis.
Gelombang Raksasa di Cakram Galaksi: Temuan dari Teleskop Gaia
Teleskop Gaia yang mulai beroperasi sejak 2013 memiliki misi memetakan miliaran bintang Bimasakti dalam tiga dimensi dengan akurasi luar biasa. Melalui data posisi, jarak dan kecepatan bintang, para ilmuwan menemukan bahwa cakram galaksi tidaklah datar sebagaimana yang perkiraan sebelumnya. Cakram Bimasakti justru menunjukkan pola osilasi besar menyerupai gelombang raksasa yang bergerak dari pusat hingga ke tepi galaksi.
Gelombang ini memengaruhi bintang-bintang pada jarak 30.000 hingga 65.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Dengan diameter Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya, fenomena ini mencakup lebih dari separuh bagian cakram galaksi. Fakta ini membuktikan bahwa galaksi kita adalah sistem yang senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Visualisasi Gelombang dan Pola Gerakan Bintang
Dalam visualisasi hasil riset Gaia terhadap temuan gelombang raksasa di cakram galaksi, ribuan bintang terang tergambar dengan warna merah dan biru. Warna merah menandakan bintang yang berada pada bagian atas bidang cakram galaksi. Sementara warna biru menunjukkan bintang yang berada di bawah bidang tersebut. Jika melihat dari samping, sisi kiri cakram tampak melengkung ke atas dan sisi kanannya melengkung ke bawah. Ini menciptakan bentuk menyerupai ombak raksasa pada lautan kosmik.
Eloisa Poggio, astronom dari Istituto Nazionale Astrofisica (INAF) Italia, memberikan analogi menarik untuk menggambarkan fenomena ini. Ia menyamakannya dengan gelombang penonton dalam stadion sepak bola. Dalam satu momen, ada penonton yang sudah berdiri, duduk dan ada pula bersiap berdiri. Semuanya menciptakan pola gelombang bergerak, mirip dengan yang terjadi pada bintang-bintang pada cakram galaksi.
Baca Juga: Mengungkap Kecepatan Angin di Mars yang Mencapai 158 Km per Jam
Asal-Usul Gelombang: Dugaan Tabrakan Antar Galaksi
Asal mula gelombang raksasa di cakram galaksi masih menjadi misteri besar bagi para astronom. Salah satu teori yang paling kuat menyebutkan bahwa fenomena ini merupakan akibat dari tabrakan masa lalu antara Bimasakti dan galaksi kerdil sekitarnya. Benturan besar tersebut ilmuwan yakini menghasilkan getaran kosmik yang kemudian merambat ke seluruh cakram galaksi. Sehingga, membentuk pola gelombang seperti yang mereka amati saat ini.
Selain itu, ada pula hipotesis yang mengaitkannya dengan Gelombang Radcliffe. Gelombang ini merupakan struktur gas raksasa sepanjang 9.000 tahun cahaya dan berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Matahari. Namun, menurut Poggio, posisi dan skala Gelombang Radcliffe sangat berbeda, sehingga belum dapat memastikan hubungan langsung antara keduanya. Kemungkinan besar, kedua fenomena ini hanyalah bagian dari kompleksitas yang menunjukkan betapa “hidupnya” Bimasakti.
Makna Ilmiah dari Penemuan Ini
Temuan ini membuka babak baru dalam pemahaman terhadap struktur dan sejarah evolusi galaksi. Selama bertahun-tahun, Bimasakti dianggap sebagai sistem yang stabil dan seimbang. Namun, dengan adanya bukti gelombang besar dalam cakramnya, muncul pemahaman bahwa galaksi ini memiliki riwayat interaksi yang jauh lebih aktif dan penuh peristiwa dramatis.
Data dari Gaia menunjukkan bahwa gerakan gelombang ini tidak acak. Setiap pergerakan memiliki pola tertentu yang dapat memberikan petunjuk mengenai peristiwa masa lalu. Seperti, tumbukan dengan galaksi lain atau perubahan gravitasi besar-besaran. Penemuan ini juga memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang bagaimana galaksi tumbuh, berinteraksi dan berevolusi dalam skala kosmik.
Bukti Jika Bima Sakti Terus Bergerak
Fenomena gelombang raksasa di cakram galaksi menjadi bukti bahwa Bimasakti bukanlah entitas pasif yang melayang diam di ruang angkasa. Ia adalah sistem yang dinamis, berdenyut dan terus berubah seiring waktu. Melalui teleskop Gaia, para ilmuwan kini dapat memetakan gerakan bintang dengan presisi tinggi. Tentunya, ini membuka jendela baru dalam memahami sejarah dan masa depan galaksi.
Baca Juga: Misteri Cha 1107-7626, Planet Tumbuh 6 Miliar Ton per Detik
Penemuan gelombang raksasa di cakram galaksi ini sekaligus mempertegas peran teknologi astronomi modern dalam mengungkap rahasia semesta yang selama ini tersembunyi. Dari gelombang raksasa tersebut, tersimpan kisah panjang evolusi di cakram galaksi yang penuh energi dan interaksi kosmik. Hal ini memperlihatkan betapa luas alam semesta tempat seluruh kehidupan berada. (R10/HR-Online)