Nanang Permana Dukung Penuh Perjuangan Guru Honorer Kemenag Ciamis, Jika Perlu Mogok Ngajar

10 hours ago 9

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, H Nanang Permana, MH, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan para guru madrasah dan tenaga pendidik dari sekolah swasta yang tergabung dalam Aliansi Honorer Kemenag Ciamis.

Aliansi ini menyuarakan tuntutan kesetaraan hak dan solidaritas profesi bagi seluruh tenaga pendidik di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), mulai dari guru RA, MI, MTs, hingga MA.

Menurut Nanang Permana, perjuangan para guru honorer ini sangat relevan dengan kondisi di lapangan. Masih banyak tenaga pendidik yang telah mengabdi selama 15 hingga 30 tahun, namun hingga kini belum mendapatkan kepastian status, bahkan tak bisa mengikuti seleksi PPPK maupun CPNS.

Ia menyebut bahwa apa yang dilakukan para guru honorer ini merupakan bentuk perlawanan yang sah terhadap kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak adil.

“Apa yang saudara-saudara lakukan adalah upaya menjadi troublemaker yang produktif. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam menyamakan guru dengan tenaga honorer non-pendidikan adalah kebijakan yang lemah dan tidak tepat,” ungkap Nanang usai menerima aksi demonstrasi 1.500-an guru honorer Kemenag di depan Gedung DPRD Ciamis, Selasa (21/10/2025).

Nanang Permana Sebut Profesi Guru Tak Bisa Disamakan dengan Outsourcing

Nanang menyoroti bahwa tidak semestinya sekolah diperlakukan sama seperti kantor lain (non pendidikan). Menurutnya, di lingkungan non-pendidikan, mungkin saja pekerjaan bisa dijalankan oleh tenaga kontrak atau outsourcing. Namun di sekolah, tenaga pendidik memegang peranan vital dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kebijakan pemerintah ini seolah menyamakan sekolah dengan pabrik. Di pabrik, tenaga outsourcing mungkin wajar karena orang bekerja untuk mencari nafkah. Namun, guru datang ke sekolah bukan hanya untuk mencari uang, melainkan karena panggilan pengabdian. Ini tidak bisa disamakan,” tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Ciamis ini.

Ia pun menyebut, kebijakan menyamakan sekolah dengan pabrik sebagai tindakan yang bodoh. “Kenapa guru harus menjadi tenaga kontrak atau outsourcing? Kebijakan seperti ini sangat keliru dan harus dilawan. Sekolah bukanlah pabrik yang memproduksi barang, tetapi lembaga yang mencetak manusia yang ideal,” tegas Nanang.

Nanang Permana menekankan bahwa guru seharusnya dihargai dengan setimpal. “Bagaimana bangsa ini bisa maju jika guru tidak dihargai sebagaimana mestinya? Guru harus dihormati seperti pegawai negeri atau pejabat negara,” ucapnya.

Dukung Perjuangan Guru Honorer

Pihaknya pun mendukung penuh rencana guru honorer Kemenag Ciamis untuk melanjutkan perjuangan ke tingkat nasional. “Hubungi semua rekan guru madrasah se-Indonesia. Kalau perlu, lakukan mogok massal. Jika tidak ada lagi yang mengajar, baru pemerintah akan sadar bahwa kebijakannya salah,” paparnya.

Ia pun menyatakan mengetahui adanya agenda perjuangan lanjutan pada tanggal 30 Oktober 2025 mendatang dan mendoakan agar langkah para guru diridhoi oleh Allah SWT.

Namun, Nanang juga mengingatkan bahwa perjuangan adalah proses panjang. Ia berpesan agar para guru tidak menggantungkan harapan pada hasil semata, melainkan tetap menjadikan perjuangan sebagai bentuk kewajiban moral dan spiritual.

“Sebagai guru agama, saya sampaikan bahwa perjuangan adalah kewajiban. Hasil adalah urusan Allah. Tidak selalu perjuangan dan hasil itu berkaitan secara langsung,” katanya.

Mengakhiri pernyataannya, Nanang berpesan kepada para guru madrasah agar terus menjaga niat dan integritas dalam mendidik.

“Jadilah guru yang bukan sekadar menyampaikan pengetahuan, tapi yang mampu mengubah perilaku dan adab anak-anak menjadi pribadi yang luhur dan berakhlak. Itulah tugas mulia seorang guru, meskipun negara saat ini belum memberikan penghargaan yang setimpal,” pungkas Nanang Permana. (Jujang/Editor Jujang)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |