Peringatan HSN di Sumedang, Wabup Fajar Tegaskan Santri Harus Melek Teknologi dan Jadi Pelaku Sejarah Baru

4 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025), tak sekadar seremoni. Di tengah barisan rapi para santri dan ulama, Wakil Bupati (Wabup) Sumedang, M. Fajar Aldila, menyuarakan semangat zaman. Ia menegaskan, bahwa santri harus tampil sebagai aktor utama dalam perubahan global, bukan sekadar pewaris tradisi.

Baca Juga: Sumedang Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2025 dengan Semangat Persatuan dan Kesetiaan pada Bangsa

Bertempat di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), upacara diikuti oleh Forkopimda, ASN, tokoh agama, hingga pimpinan pondok pesantren. Namun yang membekas bukan hanya barisan peserta, melainkan pesan kuat yang Wabup sampaikan.

Membacakan amanat Menteri Agama, Nassaruddin Umar, Wabup menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 67 santri di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ucap Fajar.

Pesan Wabup Sumedang di Peringatan HSN 2025

Namun semangat kebangkitan santri segera mengisi suasana. Tema nasional HSN 2025, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, menjadi panggilan bagi para santri untuk mengambil peran nyata dalam membangun masa depan.

“Santri tidak boleh hanya jadi penonton. Harus menjadi pelaku sejarah baru, membawa Islam rahmatan lil’alamin ke panggung dunia. Dari pesantren, lahir pemimpin masa depan,” tegasnya.

Di peringatan HSN 2025, Wabup Sumedang juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi, sains, dan bahasa dunia bagi para santri. Dunia digital, menurutnya, adalah ladang dakwah baru yang harus para santri kuasai, tanpa meninggalkan akar tradisi pesantren.

“Rawat tradisi, tapi juga peluk inovasi zaman. Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya,” imbuhnya.

Pesantren, lanjut Wabup, kini mendapat tempat strategis dalam pembangunan nasional. Sejak pengesahan UU Nomor 18 Tahun 2019, negara memberikan pengakuan penuh terhadap pesantren sebagai lembaga pendidikan yang khas Indonesia.

“Pesantren kini dilibatkan dalam berbagai program pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG) dan cek kesehatan gratis (CKG),” pungkasnya.

Baca Juga: HSN 2025, Ribuan Santri dari Berbagai Pesantren Padati Lapangan Wiradadaha Tasikmalaya

Di akhir upacara Peringatan HSN di Sumedang, sejumlah santri berprestasi menerima penghargaan. Di antaranya Alief Wira Yudha Mustholih sebagai Juara I Tafsir Jalalain, Muhammad Ghani Al Ghifari sebagai Juara I Adabul Alim Wal Muta’alim, serta Muhammad Regi Ramdhani sebagai Juara I Riyadusholihin dan Ilmu Hadist. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |