harapanrakyat.com,- Anggota DPR sekaligus publik figur Rieke Diah Pitaloka menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lewat sebuah unggahan video di akun TikTok pribadinya, @riekediahp_official. Dalam video tersebut, Rieke mengungkap keprihatinan terhadap kasus dugaan mafia tanah yang menimpa SMP Negeri 1 Babakan Cikao (BBC) di Kabupaten Purwakarta.
Dengan gaya santai dan nada bercanda, Rieke turut menyinggung Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, yang sebelumnya mendapat mandat untuk mengawal kasus tersebut.
“Kang Dedi, ieu Nyi Iroh ieu, Kang Dedi, eta Om Zein kalakuan. Kan Kang Dedi teh nugasin Om Zein supaya ngawal bener kasus mafia tanah SMP Negeri 1 Babakan Cikao,” ujar Rieke dalam video yang dikutip Selasa (21/10/2025).
Ia melanjutkan dengan gurauan bahwa Om Zein justru kerap menghubunginya larut malam.
“Om Zein teh kalahka nelepon wengi-wengi, mentang-mentang terang Nyi Iroh teu boga salaki. Setengah dua belas wengi nelepon, menta bantuan,” ucapnya sambil tersenyum.
Meski begitu, Rieke menegaskan keseriusannya untuk memperjuangkan kebenaran dalam kasus tersebut.
“Udahlah, kita usahakan. Aku sudah mau sampai di SMP Negeri 1 Babakan Cikao Purwakarta. Sikat mafia tanah, sikat!” katanya tegas.
Baca Juga: Demi Jaga Kelestarian Lingkungan, Dedi Mulyadi Larang Pengalihan Hak Atas Tanah
Rieke Ungkap Latar Belakang Kasus Dugaan Mafia Tanah di Purwakarta
Rieke kemudian menjelaskan bahwa SMP Negeri 1 Babakan Cikao sudah berdiri sejak tahun 1983 dan merupakan aset negara. Namun pada 2024, muncul klaim kepemilikan tanah dari pihak lain yang mengaku memiliki lahan seluas 8.000 meter persegi tempat sekolah itu berdiri.
Menurutnya, gugatan kepemilikan lahan telah melalui sejumlah proses hukum, mulai dari Pengadilan Negeri Purwakarta hingga Pengadilan Tinggi, namun hasilnya belum memihak sekolah. Kini, harapan terakhir berada di Mahkamah Agung.
“Kalau sampai kalah, bisa hilanglah SMP Negeri 1 BBC Purwakarta. Mudah-mudahan majelis hakim yang memutuskan amanah,” ujar Rieke.
Ia pun menegaskan tidak akan tinggal diam menghadapi praktik mafia tanah.
“Diam berarti memberi peluang para mafia tanah dan mafia hukum terus bergerak. Kita tidak akan diam,” tegasnya.
Dedi Mulyadi Respon Curhatan Rieke Diah Pitaloka
Menanggapi curhatan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons melalui video di akun TikTok resminya, @dedimulyadiofficial.
“Buat Neng Iroh yang cantik dan berani, pertama coba cek mantan kepala desa yang memberi keterangan bahwa tanah itu milik perorangan dan menjadi dasar keluarnya sertifikat,” kata Dedi.
Ia juga meminta agar dilakukan koordinasi antara pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, dan aparat penegak hukum.
“Kalau masih hidup, koordinasikan dengan bupatinya dan laporkan ke polisi,” tambahnya.
Dedi menegaskan bahwa praktik mafia tanah harus diberantas karena merusak sistem pengelolaan aset negara serta merugikan masyarakat.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Pemda yang Simpan APBD Berbentuk Deposito di Bank
“Mafia tanah harus diberantas karena merusak sistem aset negara dan merugikan rakyat,” pungkasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)