Survei Komunitas Peduli Hankam Ungkap Kekhawatiran Publik atas Modernisasi Pertahanan dan Ancaman Kedaulatan

7 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Hasil survei Komunitas Peduli Hankam menunjukkan bahwa masyarakat menaruh perhatian besar terhadap modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan penguatan pertahanan siber nasional. Namun, di sisi lain, publik juga mengisyaratkan kekhawatiran akan ancaman terhadap kedaulatan Indonesia serta pentingnya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam kebijakan pertahanan.

Koordinator Eksekutif Komunitas Peduli Hankam, Kenzie Ryvantya, mengungkapkan hasil tersebut dalam kegiatan Refleksi 80 Tahun dan Harapan Masa Depan untuk Pertahanan Nasional Indonesia di Jakarta, Sabtu (25/10/2025). 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurrachman, Direktur Riset Indo-Pacific Strategic Intelligence Curie Maharani Savitri, dan Senior News Editor Indonesia Defense Magazine Nurhidayat Nasution.

Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi ASDP: BPK Nilai Akuisisi PT JN Wajar, Hanya Dua Kapal yang Dikecualikan

Survei yang dilakukan pada 1-21 September 2025 ini memperlihatkan beragam persepsi publik terhadap kesiapan dan kecukupan alutsista TNI. Sebagian responden menilai Indonesia perlu mempercepat modernisasi pertahanan. Sementara yang lain menyoroti pentingnya keterbukaan informasi kepada publik dan pengawasan terhadap proses pengadaan.

“Pandangan ini muncul di tengah meningkatnya kompetisi geopolitik dan percepatan teknologi militer global. Publik ingin memastikan modernisasi pertahanan tetap berpihak pada kepentingan nasional,” ujar Kenzie dikutip dari keterangan pers yang diterima harapanrakyat.com, Minggu (26/10/2025).

Kebijakan Peningkatan Anggaran Pertahanan Perlu Kehati-hatian

Direktur Riset Indo-Pacific Strategic Intelligence, Curie Maharani Savitri, menyambut baik kebijakan peningkatan anggaran pertahanan. Namun Curie menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengelolaan. 

“Indonesia perlu mendiversifikasi sumber alutsista agar tidak tergantung pada satu pihak, baik Barat maupun Timur,” jelasnya.

Selain itu, meski tingkat kepercayaan terhadap kemampuan siber TNI tergolong tinggi, publik masih khawatir terhadap potensi ancaman digital lintas negara. Kenzie menegaskan, pertahanan siber harus diperkuat tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga sumber daya manusia dan literasi digital.

Baca Juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Daftar Menteri dengan Kepuasan Tertinggi dan Terendah

Melalui survei ini, Komunitas Peduli Hankam berharap hasil temuan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi pemerintah. Tujuannya untuk membangun sistem pertahanan nasional yang lebih terbuka, mandiri, dan adaptif terhadap tantangan masa depan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |